30.

30.4K 3.2K 24
                                    

Hallo all.

Sedikit info, di akhir part kalian boleh mengajukan pertanyaan, bagi yang bingung dengan alur cerita RTfA. Terimakasih.

.
.
.

Keadaan kantin lebih damai dari biasanya yang ada keributan di sini..... atau tidak. Ah, mungkin tadi bisa di bilang damai, tapi sekarang..... em tidak.

Seorang perempuan duduk berlutut di salah satu meja kantin. Ada makanan yang tercecer ke mana mana di depannya. Keempat gadis yang sedang duduk di meja pun bingung sendiri.

"Kenapa sih, dia?." Tanya salah satu dari keempat nya. Ketiga temannya memilih acuh dan mengangkat bahu mereka serentak.

Gadis yang bertanya tadi berdecih sinis kepada ketiga temannya, lalu menatap perempuan yang sedang menangis sembari duduk di lantai.

"Lo kalau lagi caper jangan ke sini. Noh, sama anggota AHSSO kalau bisa." Ujar gadis itu dengan sinis dan menusuk.

"Ada apa ini?." Ucap suara dari arah pintu kantin. Membuat semua orang mengalikan pandangannya ke sana, terlihatlah kelima most wanted di sana. Mereka berlima berjalan menuju tempat keributan terjadi.

"Kenapa, Chlo." Tanya Acel pada Chloe. Ya, keempat gadis itu adalah Retta, Chloe, Irena dan Katya. Chloe menoleh sebentar pada Acel dan menunjuk perempuan yang sedang duduk di lantai sembari menangis.

"Anak baru, tukang caper." Jawab Chloe dengan ketus. Ketiga temannya tidak ada yang mau berbicara membuat Chloe kesal sendiri.

Acel mengikuti arah tunjuk dari Chloe dan ya, memang ada seseorang yang sedang duduk di lantai dan makanan yang tercecer ke mana mana.

Acel mengernyit jijik saat melihat baju perempuan itu terkena saus tomat. Keempat most wanted lainnya malah duduk di meja Nyx. Membuat keempat gadis itu mengerutkan dahi.

"Kenapa di sini." Tanya Katya dengan pandangan sinis. Nick yang duduk di hadapannya menggeleng.

"Tempat lain udah penuh." Katanya dan menunjuk area kantin. Katya juga mengikuti arah yang di tunjuk Nick, ya memang meja kantin sudah penuh semua, tinggal meja Nyx yang masih tersisi kursi kosong.

"Lesehan aja tuh kayak anak baru." Ucap Chloe dengan ketus. Mood nya mungkin sedang buruk.

Miko yang tadi hanya menyimak langsung menatap Chloe. Tapi tidak mengeluarkan suara, dia tidak mau mencari masalah dengan singa yang sedang buas.

Retta menatap Arsen yang sedari tadi hanya diam. Arsen memainkan ponselnya dan memilih mengabaikkan tatapan Retta. Retta juga langsung mengalihkan pandangannya saat merasakan kakinya di bawah meja di tendang oleh seseorang.

Irena yang duduk di depannya tersenyum tipis. Membuat Retta tahu, yang menendang kakinya adalah Irena. Retta mengangguk, membuat Irena juga ikut mengangguk.

Kelakuan mereka tidak luput dari pandangan seseorang, dia Owen yang memilih memperhatikan ketimbang ikut campur.

Mereka sepertinya melupakan seseorang yang masih duduk di tanah sembari menangis dan menundukkan kepalanya.

°°°

"Ugh, kasihan sekali cinderella nya." Ejek seorang gadis dari meja anggota AHSSO. dia Dayana, sang pecinta keributan dan drama.

Amanda yang berada di sebelahnya terkekeh pelan. "Lo kasihan beneran ngga sih, Yan?." Ujar Amanda.

Dayana mengalihkan pandangannya dari tempat keributan terjadi. "Ngga lah." Jawab Dayana sembari mengerutkan dahi.

"Jika iya, mungkin gue harus mandi bunga tujuh rupa." Lanjutnya dan memakan makanan yang ada di hadapannya.

Amanda tertawa lebar mendengar jawaban yang keluar dari mulut Dayana. Ketiga orang yang duduk di dekat mereka hanya tertawa kecil.

°°°

Seorang perempuan sedang duduk di sofa sembari menatap sebuah dinding yang terdapat beberapa foto di silang. Ada satu foto yang masih terlihat bersih yang tertempel di sana.

Lalu perempuan itu berdiri dari duduknya, mengambil spidol merah dari meja yang ada di depannya dan berdiri menuju dinding yang terdapat satu foto yang terlihat bersih itu.

Mencoretnya dengan silang dan menulis kata 'mati' di sana.

Perempuan itu tersenyum lebar saat melakukan nya, lalu membuang spidol merah itu sembarangan dan tertawa keras.

"Hidup lo ngga akan lama lagi." Ucapnya dan kembali tertawa keras seperti orang gila.

°°°

"Kakak." Panggil Retta saat melihat kakaknya hendak pergi ke dapur. Kediaman Adelard hening karena semua orang dewasa di sini sedang pergi ke luar negeri selama 3 minggu untuk berziarah ke makam mendiang istri Damar yang di makamkan ditanah kelahirannya.

Ries dan Raisa juga ikut, karena mereka masih kecil. Dan tinggallah Vernon, Elvaret, Retta, Miko, dan Lea di rumah. Bersama beberapa maid yang akan mengurus rumah.

Elvaret menghentikan langkahnya, lalu menoleh pada Retta yang sedang duduk disofa ruang keluarga bersama Lea di sampingnya.

"Apa?." Tanya Elvaret dan melanjutkan kembali langkahnya menuju dapur.

"Aku ingin memakan kue, Kak." Ujar Retta sedikit keras.

"Buat sendiri." Jawab Elvaret dari arah dapur. Retta langsung menoleh pada Lea.

"Ayo." Ajak Retta dan berdiri dari duduknya, lalu menyeret Lea yang sedang duduk untuk pergi ke dapur.

Sesampainya di dapur, Retta mencari cari tepung dan perlengkapan kue lainnya. Menaruhnya di meja party di depan Lea duduk.

"Kakak memang bisa bikin kue?." Tanya Lea pada Retta yang sibuk menimbang tepung.

Retta menoleh pada Lea lalu mengangguk. "Bisa." Jawab Retta dan menoleh kembali pada timbangan tepung.

Lea mengangguk angguk paham. Elvaret yang sedari tadi memperhatikan keduanya menghela nafas pelan.

Menghampiri keduanya dan berdiri di samping Retta. "Itu kebanyakkan." Kata Elvaret membuat Retta berjengkit kaget. Menoleh pada sang kakak dan menoleh lagi pada timbangan tepung.

"Masa?." Ucap Retta dengan kerutan bingung di dahinya. Lea yang tadi duduk, bangkit dari kursinya dan ikut melihat.

"Iya." Balas Elvaret datar. Ah, membantu orang yang ngeyel itu menyulitkan.

Tbc.

•••

Silahkan bagi yang mau bertanya.

I mode Enn, Tty mode sedang down:).

See you....

Reincarnation: Twin's for Antagonist [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang