61.00

164 36 22
                                    

Han tersenyum masam ketika gadis bernama Hawang Yeji itu meninggalkan sahabatnya begitu saja tanpa memberi alasan yang jelas. 

"Ternyata gak mudah ngeluluhin hati Yeji," ujar Han. 

"Itu Hwang Yeji yang gue kenal," sahut Hyunjin disertai seulas senyum di wajah tampannya.

Chaeryeong bersedekap dada sembari menatap ke arah perginya Yeji. "Dia emang keras kepala dan egois, tapi Yeji gak pernah mengabaikan masukkan dari sahabatnya."

"Maaf ya Jin, rencana ini gak berhasil," lanjut Chaeryeong menampilkan raut wajah sedih.

Mendengar itu Hyunjin menggeleng pelan, "It's okay, berkat kalian gue bisa menghabiskan waktu bareng Yeji walau gak begitu banyak interaksi," ujar Hyunjin tetap bersyukur.

Benar.

Semua itu adalah rencana Han dan Chaeryeong beserta teman-temannya.

Semesta pun turut serta mendukung. Han tak menyangka, 8 deret kursi ruang teater pada baris kelima dari depan, sudah diisi oleh 3 orang dari bagian ujung, dan tinggal tersisa 5 kursi lagi, membuat Chaeryeong memunculkan ide cemerlang yang tak terduga. 

Itu mengapa Yeji dan Hyunjin bisa duduk bersebelahan. Sungguh diluar dugaan.

---

"Lagian ya Ji, lo kenapa sih gak mau bareng Hyunjin? Dia juga naik mobil tau," omel Ryujin sambil menyetir.

"Ya udah, kalau gitu turunin gue," pinta Yeji.

"Eh? Nurunin lo dimana?"

"Disini."

"Lo gila? Ya kali gue nurunin lo malem-malem gini di jalanan," gerutu Ryujin.

"Mobil Hyunjin di belakang," ujar Yeji santai.

Serempak Lia dan Ryujin melihat ke kaca spion mereka, benar saja mobil putih milik Hyunjin mengikuti mereka sejak tadi.

"Oo oke." Ryujin segera menepikan mobil, dan Yeji pun cepat-cepat turun.

"Gue ada salah ngomong ya Li?" tanya Ryujin bingung.

"Lo kebanyakan ngomelin Yeji daritadi." 

Hyunjin yang melihat itu pun segera turun dari mobilnya setelah ia ikut menepi, Hyunjin berlari kecil menuju Yeji yang berjalan tergesa-gesa ke arahnya.

"Kenapa Ji?" tanya Hyunjin lembut.

"Aku ikut kamu," ucap Yeji lalu bergegas memasuki mobil Hyunjin.

Selama di mobil suasana cukup hening, tidak ada suara radio dan mereka juga tidak saling berbicara. 

Yeji menatap ke luar kaca jendela memerhatikan berbagai kendaraan yang melintas sedangkan Hyunjin hanya fokus menyetir.

"Ji," panggil Hyunjin, membuka suara.

Yeji tidak merespons, gadis itu tetap pada posisinya.

"Apa memang seharusnya kita lebih baik berteman?" 

Kalimat itu berhasil merubah posisi Yeji karena kini gadis itu menghadapkan tubuhnya ke arah Hyunjin.

"Aku pengen kita bicarain ini Ji karena semakin lama kita diam, masalah ini gak akan selesai. Gak selamanya waktu bisa meredakan masalah," tutur Hyunjin.

"Aku udah bilang sebelumnya, tolong kasih aku waktu," sahut Yeji.

Hyunjin mengusap wajahnya gusar, "Mau sampai kapan? sampai kapan aku harus nunggu? Kamu sendiri tahu, aku gak bisa jauh dari kamu terlalu lama. Aku cuma mau minta kejelasan, itu aja."

SC-1| ComplicatedDonde viven las historias. Descúbrelo ahora