49.00

183 46 8
                                    

Tidak ada banyak hal yang bisa Hyunjin lakukan, ia terdiam mendengar penuturan Dad, tak lupa Jaebum juga menegaskan bahwa semua ini bukan kesalahan Hyunjin, mengingat Seulgi dan Jinyoung yang memberitahunya kondisi Hyunjin.

"Kondisi Yeji saat ini gak permanen, jadi kamu harus optimis," ujar Jaebum menepuk pelan pundak Hyunjin kemudian mengelus kepala Hyunjin singkat.

"Maafin aku ya Dad," sahut Hyunjin sembari menatap Jaebum yang duduk di sebelahnya.

"It's not your fault, Hyunjin."

"Om Jaebum," panggil seseorang yang membuat Hyunjin spontan menoleh, ia mengerutkan dahi melihat orang dihadapannya.

"Oh.. kamu udah datang, maaf ya ganggu waktu kamu," ujar Jaebum.

"Aku lagi senggang kok Om," sahut orang itu.

"Oh ya... Hyunjin, ini Yeonjun." Hyunjin diam menatap tak suka ke arah Yeonjun, "maksudnya apa ya dad?" 

"Dad gak bisa mengabaikan permintaan Yeji, kamu maklumi dulu ya Jin," ujar dad merasa tak enak hati pada Hyunjin.

Yeonjun mengulurkan tangannya yang segera disambut Hyunjin, "Gue Yeonjun, salam kenal," sapa Yeonjun tenang.

"Hyunjin, salam kenal juga."

Yeonjun tersenyum tipis sedangkan Hyunjin memaksakan senyumnya. 

Dad mengantar Yeonjun menuju ruang rawat inap Yeji dan Hyunjin yang mengekor di belakang mereka. Tentu saja, Hyunjin tidak ingin Yeji berpindah hati dalam sekejap, Hyunjin tidak terima.

Memasuki ruangan, Dad tersenyum senang melihat interaksi Yeji dan Jisoo, entah apa yang mereka bicarakan. "Sayang," panggil Jaebum.

"Oh! hai dad," sapa Yeji senang, matanya beralih melihat seseorang di samping Jaebum.

Senyum manisnya semakin merekah. "Hi, Ji.. how are you?" sapa Yeonjun berjalan mendekat ke arah Yeji.

"Pretty good, moreover you are here," sahut Yeji tanpa ragu membuat Yeonjun terkekeh. 

Jaebum mengisyaratkan Jisoo untuk memberi mereka waktu, dengan begitu Jisoo membuat alasan yang masuk akal agar dapat dipercayai Yeji.

"Have you had dinner?" tanya Yeonjun lagi seraya mendudukan diri di kursi sebelah brangkar Yeji.

Yeji menggeleng cepat, "Belum," sahut Yeji.

"Kak," ucap Yeji.

"Kalau Yeji udah sembuh, kita jalan-jalan bareng yuk!" ajak Yeji yang segera disetujui Yeonjun. Hyunjin yang duduk di sofa merotasikan bola mata melihat interaksi mereka. 

"Intinya, kamu fokus aja dulu sama kesehatan kamu Ji."

Yeji mengangguk paham "Oh ya kak, ini cincin dari kak Yeonjun?" tanya Yeji sembari menunjukkan cincin di jari manisnya.

"Bukan, itu cincin kita," sahut Hyunjin yang mulai berjalan mendekati Yeji.

"Kita?"

Hyunjin mengangguk mengiyakan lalu menunjukan cincin yang mirip dengan Yeji. Gadis itu terdiam, lalu melepas cincinnya. 

"Kak Yeonjun kuliahnya gimana?" tanya Yeji tak ingin pusing perihal cincin.

Yeonjun yang melihat itu tersenyum tipis lalu menyingkirkan cincin yang Yeji lepas, "Biasa aja sih Ji, nanti juga kamu ngerasain kalau lanjut kuliah," ujar yeonjun.

Hyunjin yang melihat itu terekeh pelan, ia semakin mendekati Yeji lalu menarik pelan tangan tangan kanan yeji membuat empunya langsung melihat Hyunjin. 

SC-1| ComplicatedWhere stories live. Discover now