44.00

178 39 3
                                    

Seorang laki-laki terkekeh pelan menatap gadis berseragam sekolah di hadapannya.

"Aku udah gak apa, sekolah kamu gimana?" tanyanya.

"Beneran gak apa? Kemarin kak Lino dibawa ke rumah sakit karena ngedrop, tadi pagi baru siuman. Gimana aku bisa tenang?" ujar Lia bertubi-tubi. Ia sangat khawatir dengan keadaan Lino.

"Aku udah siuman, udah dinner juga. Ini udah malam Li, gak mau pulang aja? nanti kakak kamu nyariin, kita kan masih backstreet. Selain itu, besok kamu harus sekolah, udah kelas dua belas loh," ucap Lino dengan nada rendahnya.

"Beneran?" tanya Lia memastikan.

Lino mengangguk yakin.

"O..okay, kalau gitu aku pulang ya kak."

"Iya, minta dijemput sama teman kamu yang cewek aja," tegas Lino.

"Iya, aku bareng Chaeryeong kok," sahut Lia sembari tersenyum.

"Nanti aku pastiin ke Han."

Lia mengerutkan dahinya, "Mastiin apa?"

"Benar atau enggak kamu pulangnya sama Chaeryeong," sahut Lino dingin.

Lagi.

Lino selalu seperti ini, mengawasi Lia 24 jam tanpa henti, mengatur pertemanannya bahkan kehidupannya.

Seharusnya kemarin Lia bersyukur bisa bebas, entah kenapa dia malah mengkhawatirkan laki-laki yang sering memperlakukan dirinya seperti ini.

Bodohnya lagi, dia tidak bisa jauh dari laki-laki ini, sudah bagus putus malah sekarang memohon untuk kembali.

Lia tersenyum simpul menanggapi ucapan Lino.

---

Berulang kali Yeji mendengus kesal. "Kan udah gue bilang, cuma kakak kelas! Lo kenapa sih?!" kesal Yeji.

Hyunjin pun tak kalah kesal dengan Yeji, sudah jelas-jelas ia melihat Yeji yang tersenyum manis seperti itu, senyuman yang sangat mirip saat Yeji mengungkapkan isi hatinya pada Hyunjin di depan mini market.

"Bilang aja kalau lo pernah suka sama dia!" 

Mendengar itu, Yeji menyugar rambut dengan jemarinya lalu menghembuskan napas pelan. 

"Iya. Gue emang pernah suka sama kak Yeonjun pas gue masih di club dancer  sekolah, tapi itu udah lama banget, Hyunjin. Gak usah marah gini," jelas Yeji, berusaha setenang mungkin.

"Oh."

"Gue udah jelasin baik-baik loh," bujuk Yeji menatap Hyunjin dari arah samping, tapi laki-laki itu hanya berdeham singkat.

"Lo.." Yeji terdiam sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya.

Hyunjin melirik sekilas lalu mengalihkan pandangannya lagi. "Lo gak akan berubah jadi posesif kan ke gue?" tanya Yeji takut.

Spontan Hyunjin menoleh, "Emang selama ini lo ngerasa gitu ya?"

Yeji menggeleng cepat, "Lo gak boleh posesif, gue gak mau hubungan kita jadi toxic dan malah berujung saling nyakitin," ujar Yeji cepat seraya tersenyum. 

"Kalau lo mulai merasa gue mengarah ke posesif, lo boleh tegur bahkan marahin gue Ji," sahut Hyunjin.

Kalimat itu sukses membuat Yeji tersenyum lebar, "Makasih banyak, Hyunjin!" seru Yeji senang. Melihat senyum manis gadisnya, Hyunjin pun terkekeh pelan. 

--o0o--

"E eh, wait wait, lo mau kemana?" tanya Han yang melihat Seungmin melintasinya dengan tergesa-gesa.

SC-1| ComplicatedWhere stories live. Discover now