38.00

214 47 10
                                    

Bukan melupakan, tapi berdamai.

Berulang kali Chaeryeong menguap saat mendengar curhatan guru matematika mereka yang dulunya membenci pelajaran matematika, tetapi kini malah menjadi guru matematika.

Ada beberapa siswa yang tertawa mendengar cerita itu, ada juga yang tertidur, mengobrol dengan cara berbisik bisik maupun sibuk dengan urusannya sendiri, seperti Yeji.

Gadis itu sibuk mengirimkan pesan bermediakan kertas yang ia tujukan pada teman di depannya, Shin Ryujin.

"Pak!"

Spontan seluruh penghuni kelas memberi atensi mereka ke arah sumber suara.

"Ya, ada apa Lia dan Chaeryeong?"

Ryujin mendumel kesal, dia baru saja ingin memberikan kertas yang telah dilipat pada Yeji, tapi dua manusia yang duduk di sebelah mereka malah menarik perhatian guru matematika.

"Kami izin ke toilet ya pak, kebelet," ujar Chaeryeong  menampilkan ekspresi memelas.

"Oke, silakan."

"Permisi pak," ucap Lia ketika hendak beranjak dari bangku menuju pintu kelas.

Namun, sebelum itu, Lia dan Chaeryeong mengulurkan lidah ke arah yeji dan Ryujin. Seketika dua gadis yang masih tertahan di dalam kelas tersadar dengan rencana dua manusia itu.

Mereka yakin seratus persen bahwa ucapan Chaeryeong tadi hanya tipu muslihat.

"Berapa menit?" bisik Yeji.

"Setengah jam lagi," keluh Ryujin.

"laper Ji," sambungnya lagi.

"Minum air aja dulu."

Alhasil Ryujin hanya bisa mendengus sebal.

---

Bel istirahat berbunyi lima menit yang lalu.

Seluruh tempat duduk di kantin sudah terisi penuh, mata Yeji dan Ryujin mulai menelisik guna mencari meja makan kantin yang masih kosong, dan hasilnya nihil sampai Yeji melihat Hyunjin yang melambaikan tangan seraya tersenyum padanya.

"Ryu, gabung bareng Hyunjin gimana?"

Mendengar itu, Ryujin segera mencari keberadaan Hyunjin, dan ia berhasil menemukanya. "Ayo," ujar Ryujin senang.

Tidak ada yang berbicara selama makan apalagi keadaannya saat ini Chaeryeong terpaksa duduk di depan Han membuat suasana semakin canggung.

Pada akhirnya Hyunjin memecah keheningan, "Ekhem.. gue udah selesai, duluan ya," ujar Hyunjin lalu memberi isyarat pada Yeji yang duduk di hadapannya.

"Gue bareng Yeji ada urusan," sambung Hyunjin. Alhasil Yeji mengikuti Hyunjin, entah urusan apa yang dimaksud oleh Hyunjin, Yeji juga tidak tahu.

Teman-temannya hanya mengangguk paham, "Gue juga, bye," ujar Seungmin singkat diikuti oleh Lia dan juga Ryujin sehingga hanya menyisakan Han dan Chaeryeong.

Terdengar helaan napas pelan dari Chaeryeong dan juga Han secara serempak.

--o0o--

Hyunjin membiarkan wajah mulusnya di elus sayang oleh semilir angin yang bertiup silih berganti. Kemudian ia menegakkan kepala saat Felix berjalan ke arahnya membawa dua botol air mineral.

"Thanks," ucap Hyunjin menerima sebotol air mineral dari tangan Felix.

"Kenapa lo lakuin ini Lix?" tanya Hyunjin tiba-tiba, membuat Felix menyemburkan air yang belum sempat membasahi esofagusnya. 

SC-1| ComplicatedWhere stories live. Discover now