Kisah Hidup Pangeran

Start from the beginning
                                    

***

"Ini kemana sih Pangeran? Katanya mau di rukiyah, eh, malah gone!" Gerutu Alma. Terlihat dia dan Firman serta Jessica duduk di Sofa menunggu Pangeran yang tiba-tiba menghilang dengan resah.

"Gak tahu, tuh si Pangeran! Ini udah jam setengah satu malam, kelayapam kemana tuh anak?" Tambah Firman.

"Aduh, Pak, Buk. Jessica udah ngantuk berat, nih! Mana besok Jessica ada rapat lagi. Jessica ke kamar aja, ya?" Pinta Jessica yang sedari tadi manggut-manggut menahan kantuk.

"Kamu tuh gimana sih? Ini Pangeran ngilang loh, kamu kan sahabat dia masa gak khawatir? Khawatir dong, gimana kalo ternyata dia di culik?" Omel Alma.

"Yaampun, Buk! Pangeran udah gede! Dia bisa jaga diri sendiri! Gak perlu khawatir, ntar juga pulang sendiri," balas Jessica. "Udah, ah! Jessica ke Kamar dulu, mau tidur. Bye!" Dia kemudian bangkit dan beranjak pergi.

"Gimana nih, Buk? Kita tunggu Pangeran atau ke kamar juga?" Tanya Firman, tampaknya dia juga sudah lelah dan kantuk menunggu Pangeran pulang.

"Tunggu dulu, ah! Jangan mentang-mentang Pangeran cuma anak angkat, malah gak peduli dia ngilang!"

***

Pangeran sampai di depan Rumah Jessica, dia terkejut ketika sadar bahwa dirinya hanya dalam sekejap berada di tempat itu.

"Kok gue... gue kok udah sampai disini aja?" Gumamnya.

Pangeran terdiam, dia kembali teringat dengan perkataan Erik dan Sisi yang mengatakan bahwa dirinya bagian dari bangsa serigala. Dengan cepat dia menggelengkan kepala menepis semua itu.

"Gak! Lo jangan ngaco Pangeran! Jangan percaya sama omongan orang-orang aneh di hutan tadi! Lo kan pernah ngilang di hutan, terus lo juga ketempelan setan. Bisa aja apa yang lo lihat dan yang lo denger tadi cuma kerjaan setan-setan itu!"

Pangeran mengangguk setuju dengan apa yang dipikirkannya tadi, "iya! Bener! Jangan percaya Pangeran! Setan tuh pandai mengelabui. jangan kan setan, manusia aja sekarang banyak yang munafik, suka nipu. Zaman sekarang apa yang bener bisa jadi salah dan yang salah bisa jadi bener! Malah bisa aja udah gak ada lagi kebeneran di zaman sekarang!" Monolognya.

"Haduh...Gue capek nih, ngantuk juga. Pengen tidur... tapi, kalo gue masuk lewat depan, nanti malah diinterogasi lagi sama Om Firman sama Tante Alma. Nanti gue mau jawab apa?"

Pangeran mulai berpikir apa yang harus dia lakukan agar dapat masuk tanpa diketahui oleh Firman dan Alma?

Pandangannya langsung tertuju ke Balkon Kamar Jessica, sesaat kemudian senyumnya mengembang. Tahu kan apa yang dipikirkan Pangeran?

Pangeran berjalan dan berhenti dibawah Balkon, dia celingak-celinguk mencari tangga untuk dia naiki ke atas sana. Namun, benda yang dia cari ternyata tidak ada. Pupus sudah rencananya.

"Gimana gue bisa naik ke atas coba? Gak ada tangga buat naiknya! Masa iya gue harus lon..." Pangeran mendorong kakinya hingga dia meloncat tinggi dan mendarat tepat di Balkon kamar Jessica. "-cat..."

Pangeran terkejut sekaligus kebingungan, bagaimana dia bisa meloncat tinggi seperti tadi? "Wah, bener-bener aneh nih!" Gumamnya.

***

Jessica baru saja terlelap, namun suara aneh di Balkon telah membangunkannya. Dia mengucek mata, menyesuaikan cahaya yang redup di kamarnya. Dia terkesiap saat melihat bayangan di balik jendela.

"Astaga... itu apa? Jangan-jangan ada maling lagi?" Ucap Jessica lirih.

Brukk brukk

Jessica ketakutan, sepertinya bayangan itu mencoba membuka jendela kamarnya. Tapi, Jessica tidak mau tinggal diam. Dia harus bisa mempertahankan diri! Dia turun dari ranjang, lalu meraih pas bunga yang terletak di nakas.

Dengan perlahan Jessica berjalan menuju jendela, tangannya yang memegangi pas bunga siap menghantam bayangan yang dianggapnya maling.

Jendela kamar terbuka, tak lama kemudian kepala Pangeran menyembul masuk. Namun, saking paniknya Jessica langsung memukul kepala Pangeran hingga pas bunga itu pecah.

Brugh, Pangeran jatuh. Sedangkan Jessica terkejut bukan main saat tahu ternyata yang dia pukul adalah Pangeran.

"PANGERAN!"

Suara teriakan Jessica sampai terdengar oleh Firman dan Alma di ruang utama. Mendengar teriakan itu mereka jadi cemas dan langsung bergegas menuju Kamar Jessica.

Pangeran memegangi kepalanya, tak terasa sakit sama sekali, dia juga bingung. Tapi, apa yang akan dipikirkan Jessica jika melihatnya baik-baik saja terkena pukulan pas bunga? Karena takut ketahuan, dia berpura-bura menggeliat kesakitan sampai pingsan dan membuat Jessica semakin kepanikan.

"Yaampun, Pangeran?! Bangun, Pangeran!" Pintanya.

Pintu kamar Jessica terbuka menampakan Firman dan Alma dengan raut wajah panik masuk kedalam Kamar. Mereka terkejut melihat Pangeran terbaring dilantai, terlebih lagi dikelilingi pecahan pas bunga.

"Eh, Jessica, ini ada apa? Kenapa berantakan gini? Terus itu Pangeran kok bisa disini? Tiduran lagi. Padahal capek-capek kita nunggu di depan," Firman nyerocos.

"Aduh, Pak, Buk! Ini Pangeran pingsan!" Ucap Jessica.

"Pingsan? Pingsan kenapa?" Tanya Alma.

"Tadi Jessica pukul pake Pas bunga,"

"Waduh! Gendeng kamu, Jess!"

"Udah, Buk! Sekarang bantu baringin Pangeran! Atau kita bawa langsung ke rumah sakit, takut ada luka serius dikepalanya, soalnya tadi Jessica pukul Pangerannya keras banget!"

"Yaudah, Bapak siapin dulu mobil nya, Jessica sama Ibu bawa Pangeran turun!" Kata Firman buru-buru keluar.

***BERSAMBUNG***

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Where stories live. Discover now