[ Side Stories II : NO ONE KNOWS ABOUT IT. ]

327 22 8
                                    

Side Stories

Warn! Spoiler! OOC! Mungkin ini bisa ku hint buat chapter depan.

Genre? Floffy! Like my heart, ehe :))

OGCale Henituse

Aerith Mathis

Choi Jung Soo

___

No one knows about it.

___

Suara sepasang kaki menjelajahi seluruh area, kedua pasang iris itu melihat-lihat apa yang dijual oleh para pedagang. Namun, dia tidak melihat gadis berusia 17 tahun di sekitar area yang ia telusuri. Pemuda yang telah mewarnai rambut alaminya dengan warna yang telah diubah ini, tak melihat pucuk rambut warna sang adik sepupu.

Aigoo...

Bukankah, Aerith berkata kalau mereka bertemu dekat salah satu kedai milik pedagang buah? Namun, dirinya tidak melihat gadis tersebut. Cale Henituse, kembali melihat-lihat untuk mencari Aerith.

"Hm?"

Iris yang telah diwarnai oleh sihir itu tidak sengaja melihat sebilah pisau kecil yang tidak jauh di posisinya, ia mendekati kedai yang menjual sebilah pisau tersebut.

Dilihat kembali, gagang pisau yang terukir snowflake yang bertaburan dengan kristal sapphire... Tidak, itu lebih sedikit pudar seperti warna manik Aerith saat ia mengatakan bahwa 'dia baik-baik saja'. Juga, sarung pisau berwarna berbalik dengan gagangnya yang memiliki guratan asing.

Itu... Naga? Tidak, itu terlihat seperti ular.

"Apa tuan ingin memberikan hadiah untuk seseorang?"

Pertanyaan meluncur dari mulut sangat pedagang, Cale langsung melihat pedagang yang mengulas senyum cerah, ia melihat sosok pemuda memiliki rambut hitam dengan manik sewarna. Namun, struktur wajah begitu asing untuk orang-orang yang Cale pernah temui.

--- terlebih, pakaian asing yang jarang digunakan oleh orang-orang di wilayah barat. Apa dia berasal dari benua lain?

"Benar, aku ingin menghadiahkan sesuatu untuk ulang tahun adik sepupuku." Jawab Cale kembali melihat orang tersebut yang mengulas senyum.

"Kalau begitu, apa yang anda lihat saat ini adalah barang yang bagus untuk adik tuan." Balas sang pedagang mengambil pisau tersebut, lalu membuka sarung pisau.

-- Memperlihatkan bilah pisau berwarna biru dengan bekas guratan merah yang Cale tidak mengerti, mengapa penempa pisau memberikan guratan aneh seperti itu.

"Kenapa ada guratan di sini?" Tanya Cale melibatkan tangan masih memandang guratan di bilah tersebut.

Sang pedagang tertawa gugup saat mendapatkan pertanyaan yang sering dirinya dengar, "Ah... sebenarnya, itu adalah tanda dari penempa."

Cale mengerutkan dahi sambil memandang pedagang tersebut dengan tatapan tidak percaya.

"Kau tidak bohong, 'kan?"

REWRITE [ Trash Of The Count's Family ]Where stories live. Discover now