03

913 141 4
                                    

The Jungle ...

Tempat yang ingin Aerith Mathis kunjungi, namun sebelum itu. Ada satu tempat yang membuat dirinya penasaran, yaitu Oorim. Disana ada hutan hujan yang menjadi jalan untuk para pelancong masuk ke dalam hutan tersebut, namun tidak pernah kembali. Tidak ada yang tidak tau, apa yang terjadi dan kemana orang tersebut. Monster? Sepertinya, bukan ... Maka dari itu Aerith sedikit penasaran.

Ada legenda tentang Path of No Return. Konon, seekor naga hidup di Jalan Tanpa Kembali. "Naga itu akan mengabulkan keinginan manusia yang menemukan sarangnya. Apakah keinginan itu untuk menjadi kaya, menyembuhkan penyakit yang tidak dapat disembuhkan, atau bahkan membuat seseorang memiliki kehidupan yang bahagia. Itu akan mengabulkan keinginan apa pun. " apa yang dikatakan legenda. Ya, pantas saja orang-orang tertarik tempat tersebut ... termasuk dirinya, walau Aerith tau itu hanya sebuah cerita tersebut omong kosong belaka.

"Apalagi, saat aku berada di depan hutan. Aku merasakan aliran mana milikku tidak berkerja dengan baik, semisalnya aku masuk ke dalam." Tutur Aerith memakan Croissant sambil menatap jauh hutan tersebut lewat jendela berdebu itu,

Seminggu berlalu semenjak ia meninggalkan wilayah Henituse, dan menuju ke wilayah Oorim sebelum melakukan perjalanan selanjutnya. Juga ke wilayah The Jungle, membutuhkan waktu empat hari bisa sampai. Maka dari Aerith beristirahat di tempat ini sebelum melanjutkan perjalanan, "Nak, apa kau sedang melakukan perjalanan?" tanya nenek tua yang menatap dirinya, dengan tatapan berhati-hati.

Aerith menoleh ke nenek tua yang memberikan teh hangat untuknya, namun dirinya tidak menjawab secara langsung... ia mengerti mengapa nenek tua ini bertanya dan memandangi dirinya secara berhati-hati, wajah anak berusia 14 tahun ini menunduk dengan tudung yang benar-benar menutupi surai hitam yang ia warnai dengan sihir. Tidak berapa lama, suara isak terdengar dari remaja tersebut membuat nenek tua memandangi Aerith terkejut, saat melihat bahu remaja tersebut gemetar karena menahan tangis.

"... aku ingin mencari kakakku yang hilang, nek. Terakhir, aku tau dari surat yang ia kirim. Dia berada di sini," ucap remaja ini berusaha menghapus air mata yang mengalir di pipi, namun air mata tetap jatuh dengan derasnya.

Nenek tua itu menatap iba remaja di depannya, tetapi tidak menyela ucapan Aerith. Dia tau bahwa anak perempuan ini masih belum menyelesaikan ucapannya, "Dia berkata bahwa ia akan kembali membawa harapan untuk kami, tetapi ..." nenek tua ini mengerti apa yang dikatakan anak muda di depannya, dia sangat mengerti karena dirinya juga menunggu anak laki-laki yang memasuki hutan tersebut.

Apa dilakukan Aerith Mathis saat ini? Yaitu mencari informasi walaupun itu hanya kecil, pasti mereka mendengar bagaimana dalam hutan tersebut. "Nak, kau tidak bisa memasuki hutan. Kau tidak bisa keluar karena kabut yang lebat ada di dalam hutan tersebut!" Tutur Nenek tua tersebut dengan nada yang dinaikkan.

Kabut, Aerith akhirnya mengerti. Mengapa orang-orang tidak bisa keluar dari hutan itu. Dia yakin kabut tersebut bukan kabut biasa, karena sihir di dalam hutan juga lebih kuat. Nafas tipis berhembus pelan saat apa yang terjadi di dalam hutan tersebut, kabut yang kebal mengakibatkan orang-orang tidak bisa keluar.

"Mungkin suku kucing kabut bisa memasuki tempat ini, tetapi hanya sekian orang memiliki kekuataan yang mengendalikan kabut sesuka hati." batin Aerith memandangi nenek tua tersebut, tidak mempedulikan wajah yang memerah karena menangis.

Aerith langsung mengulas senyum lemah di pipinya dengan menggenggam erat tangan dari nenek tua tersebut, "Ya ... aku harus menunggu kakak di rumah, aku yakin kakak akan kembali. Kau setuju 'kan, Nek?" katanya lemah, namun irisnya memandangi hutan dengan guratan kesedihan dan penuh bimbang.

Ya, Aerith bimbang karena dirinya ingin tau apa yang di dalam. Dia penasaran terhadap kabut yang di dalam hutan The Path of no return, mengapa bisa membuat orang-orang tidak keluar dari hutan tersebut? Beracun ... ah, sial. Tubuhnya tidak kebal dengan racun, penyebab Aerith -- Kim Jia mati ... tidak lupakan, tetapi tubuh Aerith ini memang tidak memiliki kekebalan seperti tahan oleh racun.

REWRITE [ Trash Of The Count's Family ]Where stories live. Discover now