09

529 77 33
                                    

Aerith melihat pintu mahoni di depannya, tenang ... tidak ada tekanan sama sekali, berbeda dengan pengawal pribadi yang diutus oleh Callen. Ya, bagaimana lagi mereka akan melihat Putera Mahkota 'kan? Berterimakasihlah, kadang Callen membawa dirinya ke sini saat bertugas untuk sang Raja. Tugasnya apa? Masa bodo, Aerith tidak mempedulikan hal tersebut.

Memang ini lebih baik, daripada memilah bertemu dengan Raja dari Kerajaan Roan. Pfft--, Raja Zed Crossman. Semenjak ia melihat Putera Mahkota untuk pertama kali, dirinya mengetahui bahwa orang itu ... Raja dari Roan ini hanya melakukan tugasnya menjadi seorang Raja, tidak sebagai seorang Ayah.

"Yang Mulia, Nona muda dari Keluarga Mathis datang menemui anda."

"Masuklah."

Suara dari dalam menyuruh Aerith masuk ke dalam ruangan yang tanpa menunggu lama, gadis ini memasuki ruangan lalu berdiri di depan meja sang putera mahkota dan memberikan salam sapa -- salah satu kaki Aerith sedikit mundur lalu menaruhkan tangan kanan di atas dada begitupula tangan kiri yang ia taruh di belakang tubuh.

Kedua belah bibirnya menunjukkan rasa bangga, namun dirinya dan calon Matahari masa depan ini mengerti apa senyuman yang terulas dari Aerith Mathis.

"Yang mulia, senang melihat anda. Aerith Mathis menyapa Yang Mulia untuk pertama kalinya setelah sekian lama."

Aerith mengembalikan posisi untuk melihat Alberu Crossman -- putera mahkota yang mengulas senyum cerah, begitupula gadis remaja ini yang masih mengulas senyum formal dengan tangan masih berada di atas dada.

"Ya, ya. Nona muda Aerith, aku juga senang bertemu denganmu dari sosok calon penerus yang berbakat dari keluarga Mathis! Jauh-jauh telah datang dari tengah perjalanan untuk demi menjalankan tugas negara-nya."

Aerith mendengar sapaan manis ini merasakan sepat dalam mulutnya, sungguh? Dirinya tidak begitu ahli untuk mengucapkan kata manis kepada seseorang, sebanding orang-orang yang ia kenal. Kedua sudut bibir itu berkedut lalu mengulas senyum hangat, tangan masih berada di atas dada menunduk hormat kembali dengan wajah yang penuh antusias.

"Terimakasih banyak, Yang Mulia. Hamba juga begitu beruntung bisa melihat kembali bintang kerajaan. Setelah ini, mungkin setiap saat saya memandangi bintang. Saya pasti mengingat bahwa saya tidak akan sendiri karena bintang dari Kerajaan Roan menyinari sinarnya untuk hamba, salah satu rakyat yang beruntung ini."

"Haha! Tentu saja! Aku juga berharap setelah perjalanan jauh yang Nona Aerith lakukan akan membuahkan hasil dan melindungi para rakyat dan kerajaan Roan. Aku mengandalkan mu di masa depan, Nona Aerith!"

Kedua orang ini tersenyum cerah.
Tidak peduli tatapan yang begitu senang dari pengawal pribadi milik Aerith, maupun tatapan terkejut dari pengawal pribadi Alberu.

Bajingan kecil ini! ' Tidak tau bahwa mereka menyumpahi satu sama lain, Aerith bersumpah pada dirinya agar lebih fasih mengandalkan lidah miliknya. Mungkin, Lee Soo Hyuk semisalnya disini pasti lebih handal dan sebanding dengan bajinga-- Putera Mahkota di depannya.

Alberu langsung menyuruh Aerith duduk, sambil menceletuk untuk membuka percakapan dengan wajah serius.

"Bagaimana kita memulai pembicaraan ini, Nona Aerith?"

"Atas keinginan anda, Yang Mulia."

Aerith langsung menyuruh pengawalnya untuk berjaga di depan pintu, bersama dengan pengawal yang menjaga Alberu. Kemudian, beralih dengan tumpukan kertas di meja membuat Aerith merasakan mual.

REWRITE [ Trash Of The Count's Family ]Where stories live. Discover now