54. Lia cuma mau itu

Mulai dari awal
                                    

Dasar kak Farel jahat. Mirip iblis tapi ganteng. Huh Lia marah. Batin Lia

Lia duduk di sofa sambil menekan nekan remot untuk mencari film yang Lia inginkan. Hingga tiba tiba ada tangan kekar yang memeluk pinggang ramping Lia

"Lia sayang, ngapain sih? "

Lia menghentikan kegiatannya. Lia berbalik badan menghadap Farel. Bibir Lia di tempelkan di bibir Farel

"jahat. Lia bosen di sini"

Farel tersenyum lebar saat Lia dengan sendirinya mau mencium bibirnya. Sangat manis bibir itu. Padahal Lia hanya menempelkan saja, belum yang lain tapi sudah terasa nikmat, membuat Farel sedikit terasa panas

"kak Farel, Lia mau pulang, Lia mau ketemu sama keluarga Lia. Kemarin Lia belum sempat ketemu ibu sama ayah"

Farel yang awalnya senang tiba tiba menjadi marah. Tangan Farel sudah siap untuk menyakiti pergelangan tangan Lia yang belum sembuh

Lia dengan cepat menyembunyikan tangannya di belakang. Lia menggelengkan kepalanya "sudah kak Farel, tangan Lia belum sembuh"

"Lia cuma minta ketemu sama ayah dan ibu. Itu aja Kak Farel"

Lia memberanikan diri menatap mata Farel yang menatap tajam dirinya "padahal Lia sudah nurutin kak Farel"

Mata Lia berkaca kaca "kak Farel minta Lia buat gak sekolah lagi, Lia turutin. Kak Farel minta Lia buat di jangan ke luar rumah kak Farel, Lia gapapa. Tapi Lia cuma mau ketemu ibu sama ayah. Itu aja kak Farel"

Air mata Lia perlahan turun "Lia sudah janji gak bakal ninggalin kak Farel. Apa kak Farel ragu sama janji Lia? Bahkan saat kak Farel, menawarkan untuk bersama El. Lia gak mau karena cuma kak Farel yang Lia cintai"

Lia memeluk tubuh Farel "hiks hiks sudah lama Lia gak ketemu sama mereka. Lia cuma mau itu"

Farel memejamkan matanya rapat rapat. Tangannya perlahan mengusap rambut Lia. Farel kembali membuka matanya

"boleh" ucap singkat Farel membuat Lia tersenyum senang

Lia mendongak menatap Farel. Lia tersenyum hingga memperlihatkan gigi putihnya

Farel menggendong Lia dan menaruhnya di pangkuannya. Bibir Farel langsung menempel pada bibir Lia. Mengisap dan melumat bibir Lia

Lia tidak mengerti mengapa Farel sangat suka melakukan hal ini? Padahal aneh menurutnya. Lia juga tidak tau hal ini karna berciuman tidak pernah di pelajari di sekolah. Hanya melakukan hubungan intim saja yang di ajarkan di sekolah

...

"Cery, aku mau Lia"

Cery menggelengkan kepalanya "sudah, jangan ganggu kebahagiaan anak yang sudah kau hancurkan masa kecilnya"

Leo menggelengkan kepalanya "aku mau Lia, aku cinta sama dia" ucap Leo masih dengan keadaan tidak sadar karena pengaruh minuman

"kamu cuma terobsesi sama Lia bukan cinta"

Leo mengangkat kepalanya yang di sembunyikan di antara kedua tangannya karena pusing "Lia, aku mau Lia"

Cery menghela nafas panjang. Cery membantu Leo berdiri "kita pulang, sebelum polisi tau kalo kamu yang melakukan semua ini"

Leo telah berbuat berlebihan karena menghancurkan bar saat dirinya tau, bahwa Lia sudah bertunangan dengan Farel. Siapa sih yang tidak tau bila berita itu menyebar luas ke internet, koran maupun berita di tv?

Leo marah hingga mengendarai mobil menuju bar. Bukannya di bar hanya minum saja tapi Leo juga membunuh orang orang yang menjijikkan di matanya

Bar ini miliknya jadi dia bebas melakukan apapun itu pikir Leo saat itu

"Lia Lia Lia Lia" ucap tidak jelas Leo

"arghhh lama lama aku jahit juga mulut kamu Leo. Sialan membuat aku susah saja"

...

"kak Farel, kenapa Lia di bawa ke sini? Lia takut, ayok pulang" ucap Lia sambil mempererat tangannya yang melingkar di tangan Farel

"tadi bilangnya mau ketemu sama ibu dan ayah"

Kening Lia mengerut "masa ibu sama ayah ada di kuburan"

Farel berhenti tepat di makam ibu dan ayah Lia. Tertulis jelas nama mereka di sana

Tes

Air mata Lia jatuh mengetahui itu. Ibu dan ayahnya sudah meninggal? Kenapa? Kenapa Lia tidak tau?

Lia melepaskan tangannya dari tangan Farel. Lia jongkok dan melihat makam ibu dan ayahnya. Padahal Lia kira, saat Lia pulang nanti. Semuanya akan berubah

Seperti Lia yang akan di sayangi oleh ibu dan ayahnya. Lia juga pasti bisa merasakan pelukan ibu dan ayahnya

Tapi semuanya berakhir. Semua keinginan Lia hilang. Ibu dan ayahnya pergi lebih cepat

Farel jongkok. Tangannya merangkul bahu Lia yang bergetar. Farel tau, Lia pasti sakit mengetahui fakta ini

Lia menyembunyikan wajahnya di dada Farel

"hiks hiks kak Farel"

Farel mengusap rambut Lia "nangis aja Lia, gapapa. Farel ada di sini"





























Jangan lupa vote 😔🙏🏻

Spam O lagi 🙏🏻

Bye"



don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang