54. Lia cuma mau itu

7.1K 599 402
                                    

Sudah lama Reyhan di rawat oleh psikiater dan kini, Reyhan menjadi lebih baik. Sekarang Reyhan dan psikiater wanita muda itu sedang makan

Reyhan tampak nyaman bersama wanita ini. Rayhan juga turut senang melihat putranya kini sudah kembali seperti semula

Geng yang di bangun Reyhan sudah di ambil alih oleh Adam. Bila Reyhan pikir pikir, Reyhan masih tidak mengira Adam melakukan itu tapi memang sudah di lakukan olehnya

Bila kembali memikirkan semuanya, Reyhan teringat dengan Karin. Wanita bodoh yang memberikan tubuhnya dengan percuma kepada Reyhan

Entah mengapa, Reyhan terus terbayang bayang akan Karin. Setelah traumanya hilang, rasa menyesal terhadap Karin muncul tapi Reyhan terus berusaha menepis rasa itu

Karin harus Reyhan lupakan karena saat ini, Reyhan sudah memiliki wanita yang mengobati dirinya dari trauma. Wanita yang tulus dan lembut seperti yang Reyhan harapkan

"Rey... "

"iya Karin" jawab Reyhan tidak sadar

Wanita itu tersenyum tipis "aku Kara, Rey"

"maaf maaf, gue kurang fokus"

Kara mengangguk "hm.. Kalo boleh tau, Karin siapa mu? "

Reyhan menghentikan kegiatan makannya "mantan, sudah masa lalu. Masa depan gue kan lo" ucap Reyhan sambil memegang tangan Kara

Kara melepaskan tangan Reyhan yang memegang tangannya "maaf Rey, aku sudah punya tunangan. Maaf... Aku gak ngasih tau kamu dari awal"

Prang....

Piring makan Reyhan jatuh saat mendengar itu. Tentu saja Reyhan kaget. Rayhan bilang, Kara akan menjadi pendamping hidupnya dan juga yang menyembuhkan Reyhan tapi fakta ini membuat Reyhan kecewa

Kara kaget saat Reyhan menjatuhkan piring itu. Walaupun dulu, Kara sudah sering mendengar Reyhan membanting benda yang akhirnya pecah

"Rey... Aku minta maaf"

Reyhan melihat ke arah lain saat mata Kara terus menatapnya. Jadi ini rasanya sakit hati? Sakit sekali ternyata. Apa ini yang di rasakan korbannya dulu? Atau bahkan lebih dari ini?

Lebih Reyhan. Mereka berkali kali lipat lebih sakit dari ini. Andai kamu bisa merasakan menjadi salah satu dari mereka

...

Lia sudah lelah dengan Farel yang seperti ini. Sekarang Farel lebih posesif terhadapnya. Bahkan setiap Lia berjalan, pasti ada pelayan yang mengikutinya

Lia tidak mau ini tapi Lia tidak bisa menolak. Apa lagi saat wajah Farel sudah berubah, keberanian Lia bilang seketika. Hm sepertinya bukan saat wajah Farel berubah saja tapi setiap ada Farel

Mengingat Farel sering marah padahal saat itu mereka baik baik saja tapi karena pertanyaan Lia, Farel jadi marah

Lia berjalan ke pintu. Tangannya memegang kedua pinggangnya. Seperti orang lagi marah tapi malah terlihat lucu. Apa lagi saat ini, Lia malah melotot

"buka pintunya. Lia yang suruh, nanti Lia bilangin kak Farel nih"

Salah satu penjaga membuka suara

"maaf nona Lia tapi sebaiknya nona Lia, izin terlebih dahulu kepada tuan Farel. Sebentar lagi tuan Farel juga pulang"

Lia mendengus kesal lalu berjalan menghentak hendakkan kakinya

don't hurt Lia (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang