♡[12]♡

307 95 1
                                    

Ku dengar ada suara ketukan pintu.

Tok tok tok

"Bentar," aku menuju pintu utama dan membuka kulihat kaka pertama ku ini membawa banyak sekali barang bawaan.

"Alah sini ka aku bantu," kami masuk kedalam rumah.

"KA YURI PULANG!" Teriak ku agar ka Silvi dan ka Eva mendengarnya.

"Ambilin kaka minum dek cape."

"Okey."     

Tak lama ka Silvi dan ka  Eva pun dating.

"Nih minumnya."

"Okey thanks."

"Alah kaka pertama ku bawa apaan tuhh.." Ucap ka  Silvi yang menunjuk kepada belajaan ka Yuri.

"Bongkar aja kaka masih cape."

Aku dan ka Silvi langsung saja membongkar belanjaan ka Yuri, ku lihat banyak sekali baju disana.
"Ihh ari kaka mau buka toko baju meni banyak gini." Ucap ka Silvi terkejut karena terdapat banyak sekali baju.

"Mumpung ada diskon, tuh udah tak pilih-pilihin buat siapa-siapa aja ini sesuai selera kalian loh kaka belinya."

"Wow ka Yuri emang paling pengertian." ucapku yang langsung memeluk ka Yuri.

Ka Yuri memberikan 5 pasang baju untuk ka Silvi, bajunya sangat cantik sekali, katanya itu sangat cocok untuk ka Silvi dan cocok juga untuk dipake kencan Bersama ka Hendery.

"Alah kaka.." ka Silvi memeluk ka Yuri ",Makasih banyak... mana banyak banget lagi...makasih yaa..."

"Masama." Ka Yuri mengelus kepala adiknya itu.

"Aku mana?”

"Nih buat Wulan."

"Wahh makasih kaka." aku memeluknya juga dan dia mengelus kepalaku..

Dia sama memberikan ku 5 pasang baju.

"Eva ngga?" Tanya ka Eva yuang akhirnya membuka suara.

"Nih ada dong buat kamu."

"Hm thanks." dia tak memeluk ka Yuri, dia hanya mengambil bajunya saja.

"Masama."

Setelah itu ku lihat kaka kedua ku itu membuka keresek yang berisi bajunya dan...

"Anjir Yur ko gue cuman 2 sih, sedangkan Silvi sama Wulan dapet 5 pasang."

"Udah-udah kamu jan ngatur, nurut aja."

"Dasar gak adil."

"Biarin wlee." Ka Yuri menjulurkan lidahnya, aku dan ka Silvi tertawa akan hal itu.

Ka Eva pergi kekamar meninggalkan kami apakah dia marah? Tapi jujur saja ka Eva tak mudah marah, dia marah ketika aku dan ka Silvi berantem itu pun kalo udah kesel-kesel amat.

"Lah si V ngambek nih?"

"Mana mungkin kaa..., lagian kaka kenapa cuman beli 2 sihh sedangkan kita 5" – ka Silvi.

"Nah bener tuh, kaka kenapa? Emang kaka gak ada uang?"

"Sini minta sama tante." ucapku yang menumpangkan kaki ku dengan sombongnya.

Langsung saja mendapat lemparan bantal sofa darinya.

"Bukan gituu.... itu loh yang kalian mah kaka belinya diskon, kalo buat Eva mah itu harga normal dan harganya juga cukup mahal😌."

"Lah ini mah kita yang ga di adilin😒." Ucap ka Silvi  dengan nada yang sedikit sebal.

"Iyaa nih, ah ngambek😒."

"If you want to be angry with me, fine, but I won't cook for you" Ucap ka Yuri sembari menunggalkan kami yang masih berada di raung atengah.

"Alah siah gawat😭"- ka Silvi.

"Aduh cukup slebew🥺😭."

Setelah mengobrol agak cukup panjang kami pun pergi kekamar masing-masing.

Paginya, kami sedang sarapan sepaerti biasa.

"V lo marah sama gue?" Tanya sang kaka sulung.

"Ngga, makasih bajunya gue suka."

"Kirain lo marah sama gue, iyaa masama."

"ka, kita jalan-jalan yuk tapii kemana yaa?" Tanay ka Silvi.

"Hmm gimana kalo kepasar malem." Ucapku.
Ka Silvi menabok kepala Wulan "Anj ini masih pagi sat."

"YAA NGGA GITU MAKSUDNYA NANTI MALEM LAHH KA."

"Ohhhh kira sekarang." Ucap ka Silvi dengan polosnya.

"Yeuh tolol."

"Ehh ini anak-anak jan berantem, yaaudah bagus tuh nanti malem kita kesana yaa.."

"Kaa gimana kalo misalnya kita juga ajak ka Doyoung, ka Yuta sama ka Hendery gitu...."

"Ish boleh ah biar seru jugaa..." Ucap ka Silvi.

"Okey kita telfon mereka biar cepet, bilang aja kalo mau bawa temen juga ngga apa-apa." Saran ka Yuri.

"Loh?"

"Biar seru ajaa." Jawab ka Yuri.

"Okey aku telfon dulu Hendery." -ka Silvi.

"Okey sok kaka mau nelfon Yuta, Eva kamu telfon Doyoung okey."

"Iyaa."

"Lah aku telfon siapa yaa? Telfon hwang in yeop ajalah."

Ka Eva malah melempar sendok kedepan ku sambil sedikit melotot, aku hanya tertawa ngakak.

Ditengah hari menjelang sore ini kita berempat hanya rebahan yaa seperti biasa ka Silvi yang sibuk ngebucin, ka Eva yang sibuk dengan game nyaa, dan kaYuri yang sibuk dengan novel yaa.

Hah? Aku? Aku tentu sibuk jugaa...sibuk menghabiskan makanan, maksudku.

Tok tok tok ada yang mengetuk pintu, mereka langsung saja menatapku, yaa sepertinya kaka- kaka ku ini menyuruh ku untuk membuka kan pintu, untuk sang tamu yang entah siapa ituu.

Aku pun menuju pintu dan membukan pintu untuk sang tamu, ketika ku lihat disana ada

Ka Yuta, ka Doyoung, ka Hendery, dan ada 2 orang lagi yang tak ku kenal entah siapa.






Terima masih💙

[ True Love ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang