♡[01]♡

449 99 0
                                    

Seorang gadis tengah tertidur nyenyak, dan tak lama alarm bergema menelusuri sudut ruangan, aku melihatnya dan mematikannya, ketika aku kembali terlelap.

"Ni anak gadis satu belum bangun juga yaa," ucap sang kaka yang langsung saja masuk kedalam kamarku.
"Bangun..... Udah siang, tidur mulu bangun," ucapnya sambil mengguncangkan tubuh si gadis.

"Apa sih ka...aku masih ngantuk tauu."

"BURUAN mandi!!..."

"Iya-iya nanti," aku menarik selimbut lagi.

"Cepetan....udah mandi, kita sarapan."

"Iya-iya dasar ka Yuri bawel." Ucapku, setelah itu aku berjalan menuju kamar mandi dengan berat hati.
Setelah semuanya selesai aku menuruni tangga dan melihat ketiga kaka ku dan kedua orang tuaku.

"HAII PAGI SEMUANYA!" Ucapku dengan ceria, mood ku bagus hari ini.

"Pagi sayang, kamu jangan teriak-teriak gitu berisik tau." Ucap sang bunda, aku hanya tersenyum dan duduk di dekat kaka ku Silvi.

"Tau ihh..., padahal ngga usah teriak-teriak curut," Celoteh kaka ku Silvi.

"Apa si lo kaa.." Ucapku.

"Bukan apa-apa berisik tau gak." Ucap kaka ku Yuri.

"Hey udah-udah jangan berantem mulu, ayah mau makan aja gak tenang." Ucap ayah ku yang tadinya sedang asik sarapan, akhirnya membuka suara.

"Iya nih cepet sarapan, berdo'a dulu jangan lupa." Ucap sang kaka bernama Eva.

Akhirnya kami pun sarapan, tidak ada sepatah katapun yang kami ucapkan hanya ada suara sendok dan garpu.

Kini kami tengah berkumpul di ruang keluarga.

"Eh sayang-sayangku," Ucap ka Silvi.

"Anjir geli banget Sil.." Ucap ka Eva.

"Eh ko pada alay sih!" balas ka Yuri yang terdengar sebal.

"Alah kaka kaya gak pernah aja." Ucap ku yang menjitak kening ka Eva dengan tidak sopannya.

"Anjir sakit," Ucapnya sambil memegang keningnya.

"Ko gue yang di jitak sih dasar curut sialan!" geramnya.

"Suruh siapa deket-deket aku," ucapku

"Eh denger dulu napa," ucap ka Silvi kesal kerena kalimatnya yang terus di potong.

"Yaudah mau ngomong apa?" tanya ka Yuri yang sedang memakan camilan.

"Nah jadi... Kita kan ada libur nih sebulan, gimana kalo misalnya kita jalan-jalan gitu... Ke luar negri," dia menjeda kalimat nya. "Tapi kemana yaa?" Tanya nya.

"Singapura ajalah." balas ka Yuri

"Boleh juga tuh," ucap sang kaka ketiga

"Alah palingan juga kalian mau modus sama cogan di sana," ucapku sambil memakan makanan manis.

"Bacot lo sat, gue tau lo juga sepemikiran sama gue!" ucap ka Silvi yang terdengar kesal.

"Mana ada orang sealim gue modus." Sombongku.
Ka Eva hanya menyimak percakapan kami dan asik menghabiskan ice creamnya.

"Alah bacot lo," ucap ka Silvi kesal, mereka terus saja bertengkar.

"Eh udah-udah, gimana kalo misalnya kita ke Jepang," ucap ka Eva yang sedari tadi terdiam.

"Boleh juga tuh" -ka Yuri

"Eh eh" Mereka menoleh kepada ka Eva.

"Gimana kalo kita di Jepang selama satu minggu, terus kita lanjut ke Korea, siapa tau aja yaa kan ketemu Hwang in yeop terus siapa tau pas pertama kali kita ketemu, dia langsung cinta pandangan pertama sama gue, secara yaa kan gue cantik paripurna gini." Ucapnya sambil mengibaskan-ngibaskan rambut.

"Anj halu banget!!" ucap ka Silvi yang emosi.

"Anj suami ku!!" ucapku yang ikutan emosi.

"Dia mah diem-diem mulu, tapi sekalinya ngomong ngeselin bjir!!" ucap sang kaka pertama.

"Yaudah yuk beres-beres buat kita berangkat," ajak sang kaka pertama.

"Yukk!!!" ucap kami kompak.

Kini makan malam pun tiba.

"Aduhh kenyang juga, masakan bunda sama ka Yuri emang yang paling enak dehh," ucapku sembari mengacungkan dua jempol.

"Bisa aja kamu sayang."jawab bunda dengan senyuman yang manis.

"Iyaa.., bunda kalian ini emang jago banget masaknya," puji ayah, kami pun tertawa.
Sekarang kami sedang berada diruang keluarga dengan suasana hangat dan menenangkan.

"Ayah bunda," panggil sang kaka pertama.

"Iya ada apa ka?" Tanya sang ayah.

"Besokkan kita ada libur gitu....nah kita semua izin sama ayah sama bunda buat pergi keluar negri, Jepang satu minggu nah sisanya kita di Korea bolehkan? yah, bun?"

"Ayah sih boleh aja, kalian kan udah besar."
"Bunda juga boleh aja asal kalian bawa calon menantu kesini ya!"

"SIAP!!" ucap ka Silvi sangat bersemangat membara.

"Apaan sih ka...,kaya ada yang mau aja sama lo hahaha."

"Yeuhh curut gaktau aja kau," ka Silvi mencubit pinggang ku sedikit kasar, membuatku meringis sakit, mereka hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan ku dengan kaka ketiga ku itu.

"Ev kamu ikut?" Tanya sang ayah

"Iya dong yah."

"Tumben gak mager."

"Biasa yah katanya mau ketemu Hwang in yeop, suami aku." Ucapku.

"Hahahaha. kalian disana hati-hati yaa...jaga diri baik-baik, pokoknya harus saling jaga!"

"Iya yah bun, makasih yaa." ucap kami.







Terima kasih💙

[ True Love ]Where stories live. Discover now