41 - Second Impact

411 59 1
                                    

Taehyung's POV

Jieun?

Kenapa saat aku sedang tidak ingin bertemu dengannya, ia malah muncul di depan mataku. "Taehyung-ssi? Sudah berapa lama kita tidak bertemu?"

"Pergilah. Aku sedang tidak mood."

"Aku rindu kita, bermain bersama kau dan Jungkook. Sungguh."

Tidak ada kerinduan itu lagi diantara aku, Jungkook dan Jieun. Semenjak kejadian itu, aku tidak bisa lagi merasakan perasaan itu lagi. Lebih baik aku tidak menemuinya lagi.

Ya seperti kata orang, menghindari masalah adalah hal yang tidak seharusnya kau lakukan.

"Jimin-a, kita harus pergi sekarang." ujarku tanpa melihat wajah Jieun sekalipun. "Tapi, noona..", langkah kakiku belum pernah semangat ini meninggalkan seseorang.

Mungkin itu yang seharusnya aku lakukan sejak dulu.

Saat kami meninggalkan gedung Bighit, seseorang menelfonku.

Tepatnya itu adalah PDnim, mereka ingin kami melakukan konser comeback setelah beberapa tahun hiatus. Single baru sudah disiapkan oleh Namjoon dan Yoongi, choreografi sudah siap dan Hoseok sudah siap untuk mengajarkannya.

"Kau sombong sekali, Taehyung-ssi."

Apa lagi?

Apa lagi yang ia inginkan dari Jungkook dan Chaeyoung?

"Apa kau bilang? sudah cukup kau menyakiti mereka berdua, apa lagi yang ingin kau lihat? kau belum juga puas, hm?" balasku dengan tegas dan menghampirinya.

Jimin terus menarik tanganku dan mengajakku segera pergi, "Sudah, Tae. Sudah cukup.. semua orang melihatmu."

"Aku masih belum bisa memiliki Jungkook kembali, sebelum wanita itu pergi.. aku takkan puas."

"Kau sudah gila ya?" balasku lagi.

Ini benar-benar sudah kelewatan, aku tidak bisa lagi menoleransi kelakuannya. Aku harus memberitahu Jungkook soal ini. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi lagi pada Chaeyoung, ini harus segera dihentikan.

"Kau akan lihat sebentar lagi, siapa yang akan mendapatkan Jungkook." Jieun berbisik kepadaku lalu pergi.

Jimin segera membawaku keluar dari sana, suasana sudah sangat kacau. Rasanya aku ingin sekali mencabik mulut wanita jahat itu.

Tapi kutahan demi comeback hiatus kami. Kami tidak boleh menarik perhatian pers dan k-netz, itu akan memperburuk semuanya.

Setelah itu, aku segera menemui Jungkook di apartment miliknya, Jimin menemaniku kesana sebagai saksi seberapa jahat mulut Jieun.

"Jungkook-a, buka.. ini aku Taehyung." ujarku sambil mengetuk dan menekan bel pintu apartmentnya.

Ia membuka pintu itu saat itu juga, "Ada apa? bukankah kalian seharusnya di agensi?" tanyanya.

"Aku akan memperingatkanmu, ayo masuk.. akan aku ceritakan semuanya."





Setelah itu, aku menceritakan semuanya. Soal Jieun dan Chaeyoung, perasaanya pasti kini campur aduk. Bisa terlihat dari paras wajahnya dan keringat yang seketika muncul di dahinya. Korea saat ini sedang dingin, tidak mungkin ia berkeringat di dalam rumah dengan suhu seperti ini.

"Benarkah? ia sudah kelewatan. Lalu apa yang akan kita lakukan?" tanyanya.

Aku sudah memikirkan untuk menjatuhkan Jieun dan menjebaknya, aku mengurus semuanya saat aku di Amerika tahun lalu.

"Tenang saja, serahkan semuanya padaku." balasku.

"Kau akan membantuku? kenapa?" tanyanya sambil melihat kearah handphonenya. "Aku sudah muak dengannya, Chaeyoung mungkin akan celaka jika kita tidak menolongnya. Lagipula, aku melakukan ini demi dirinya." balasku lagi.

We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang