36 - Try to remember

689 121 2
                                    

Pagi ini aku melihat pemandangan punggung Jungkook yang baru saja bangun dari tidurnya, atau hanya aku yang bangun terlalu lambat ah

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Pagi ini aku melihat pemandangan punggung Jungkook yang baru saja bangun dari tidurnya, atau hanya aku yang bangun terlalu lambat ah.. aku tidak tau. Ia masih sibuk dengan handphone nya, bahkan saat aku membuka mataku.. ia tidak menghiraukanku sama sekali. "Jungkook-ssi.." bisikku.

"Ah, maaf maaf.. aku banyak sekali pekerjaan. Kau mau sarapan atau just stay in bed for a little while?" tanyanya. Ia masih sibuk dengan handphonenya, entah apa yang membuatnya begitu sibuk tapi aku sangat bersyukur bahwa aku mengenal pria di depanku ini.

"Aku sepertinya harus pulang, kau mau pulang juga?" jawabku sambil sedikit menyelimuti badanku.

Ia berhenti memainkan handphonenya dan berkata, "Aku pulang juga kalau begitu, tapi sebelum pulang kau harus sarapan. Aku tidak mau melihatmu kelaparan saat bersamaku." ujarnya dengan nada tegas sambil menoleh kearahku.

Dan setelah itu ia langsung mengajakku untuk makan disebuah restoran mewah, ini adalah kali pertama ia mengajakku ke restoran seperti ini. Kami memesan dua steak medium rare lengkap dengan segelas wine. "Selamat makan." ucap Jungkook dengan senyumannya.

Saat aku melihat daging yang sedang kupotong, tiba-tiba aku teringat bahwa aku pernah mengalami hilang ingatan yang membuatku hampir mengalami stress karena kepalaku sakit setiap kali ada memori lama yang melewati pikiranku. Dan Jungkook tidak tau hal itu, ini membuatku takut bahwa ia akan meninggalkanku saat ia tau bahwa aku sakit-sakitan.

Mungkin aku harus memberitahunya sebelum hubungan kami berjalan lebih jauh.

"Jungkook-ssi, ada yang kau tidak tau tentangku. Mungkin ini sedikit mengejutkan tapi aku mohon jangan berlebihan. Jadi..-" perkataanku terhenti saat seseorang menepuk pundakku dari belakang. "Rose? kau sedang apa disin-.." sapanya dengan menepuk pelan pundakku.

Wajah Jungkook berubah 90 derajat, ia terlihat sedang menahan emosinya. Aku memandanginya tapi ia memandangi pria ini. "Taehyung.. ini aku Kim Taehyung." ucapnya dengan tersenyum dan menghiraukan Jungkook, bahkan ia tidak menganggap Jungkook ada tepat di depanku.

"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau pulang?" tanyaku pada Taehyung.

Taehyung masih tersenyum, "Ah mianhe, aku sedang ada projek jadi aku tidak bisa memberitahumu." jawabnya sambil merangkulku.

"Taehyung-ssi kenalkan.. ini Jungkook. Jungkook-ssi kenalkan.. ia kenalanku saat di Amerika. Kim Taehyung" inisiatifku mengatakan bahwa aku harus mengenalkan mereka berdua. Tapi salah, mereka sama sekali tidak berjabat tangan, keduanya menolak untuk berkenalan.

Sedang apa aku disini? kenapa panas sekali hawa mereka?

"Kalau begitu aku pergi dulu, aku ada jadwal. Nanti aku telfon kamu ya?" tanya Taehyung dengan melihat kearahku, tangannya masih berada di pundakku. "Aku akan menelfonmu." jawabku.

Taehyung meninggalkan kami berdua, dengan wajah Jungkook yang masih kelihatan menahan emosinya sejak tadi. Ia hanya melihat kemana arah Taehyung pergi, aku masih bingung mereka ada masalah apa sampai bisa seperti itu. Jungkook yang biasanya terlihat manly dan manis, wajahnya sangat berbeda. Tapi entah mengapa aku seperti sudah terbiasa dengan mimik wajah itu.

We Meet AgainKde žijí příběhy. Začni objevovat