[ MATURE CONTENT: 21+]
Seorang ibu satu anak yang harus berpisah dengan suaminya karena satu dan lain hal. Menjadi wanita kuat, melakukan apapun sendiri. Bekerja, mengurus anak dan rumah. Semuanya dia lakukan sendiri.
Hingga akhirnya, dia bertemu de...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pagi ini langit terlihat begitu cerah-secerah raut dan hati Reza saat ini, yang sebentar lagi akan mengucap janji suci dengan wanita yang berhasil memporak-porandakan hatinya. Wanita yang sudah ia tolak berkali-kali, tetapi masih berhasil menguasai ruang hatinya yang telah lama ia biarkan mati.
Burung-burung pun beterbangan kesana kemari, seakan ikut bahagia dengan pernikahan yang akan di gelar beberapa jam lagi. Bunga-bunga di halaman pun nampak mekar secara bersamaan, hingga semerbak wanginya menguar ke udara-harumnya mewakili aroma cinta Reza yang saat ini semakin bergelora.
"Kak, selamet ya akhirnya lo kawin juga-" Pekik Resna girang. Berlari kecil kearah Reza dan memeluk pria itu.
"Thankyou princess!" Ucapnya. Membalas oelukan Resna tak kalah erat.
"Kawin mah udah sering dia, sayang. Kalau nikah baru ini." Celetuk Rangga asal. Masih dengan sebelah tangan yang menggendong buah hatinya-Rega Zionathan Gava.
"Sebelas dua belas sama bang Rangga lah!" timpal Edho tak kalah asal.
Saat ini mereka semua memang sedang berada di kediaman Reza dan ibunya. Karena sebentar lagi mereka akan pergi ke hotel untuk mengantarkan Reza ke acara pemberkatan, yang akan di lanjutkan dengan resepsi.
"Eh eh udah dong meluk nya. Bini gue itu kalau lo lupa!" tukas Rangga kesal kala mendapati Reza tak juga melerai pelukan pada istrinya-sepertinya Rangga lupa jika tadi Resna lah yang memeluk lebih dulu.
"Dia adik gue kalah lo lupa!" balasnya sengit. Apa salahnya jika dia memeluk adiknya sendiri. Tidak ada-semua sah-sah saja.
"Eh eh udah lah. Kelen ini tiap ketemu ribut teros! Ngga capek nya kelen, hah?! Ku sumpal pakai sepatu nanti!" Seru Maruli keras. Memberi gertakan konyol pada anak dan menantunya.
Selalu saja seperti ini yang terjadi setiap Reza dan Rangga bertemu-beradu argumen tanpa lelah, lalu setelah itu keduanya akan terus saling ejek persis seperti anak sekolah dasar.
Sempat terbesit dipikiran Maruli untuk mengurung anak dan menantunya dalam satu ruangan kecil yang pengap. Agar mereka bisa menciptakan keribitan sesuka hati tanpa harus ada orang lain yang mendengar.
》》《《
Agnibrata Hotel.
Tak jauh berbeda dengan Reza. Anggita pun terlihat begitu bahagia-rona wajahnya benar-benar bersinar seperti mentari pagi yang menyilaukan, namun memberi rasa hangat bagi penikmatnya.
