SINGLE MOTHER || Chapter.01

18.3K 1K 96
                                    

Follow me: ragilrenisa_
.
Happy reading ❤️
.
Cerita ini lahir setelah MY BEST PARTNER Part.27 (Part pernikahan Rangga dan Resna. Part dimulai dari Anggita yang akan pulang di pertengahan pesta pernikahan)
.

 Part dimulai dari Anggita yang akan pulang di pertengahan pesta pernikahan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••

Anggita berdiri gelisah di pesta pernikahan sahabatnya yang masih terus berlanjut, Anggita melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Sudah pukul sepuluh malam. Anggita harus segera pulang, karena dia harus menjemput si kecil di rumah ibunya.

Chessa tak terbiasa tidur tanpa adanya Anggita. Pasti bocah itu akan menangis ketika terbangun tengah malam dan tak mendapati sosok Anggita di sebelahnya. Maklum, sedari Chessa lahir, tak pernah semalam pun Anggita membiarkan nya tidur dengan orang lain. Pun termasuk orang tua Anggita.

Anggita berjalan menghampiri Resna dan Rangga untuk berpamitan. "Resna, Rangga.. gue pamit ya balik duluan, soalnya Chessa gue tinggalin di rumah mama. Takut dia nangis kalau nggak ada gue.." Nada bicara Anggita terdengar tak nyaman. Sebenarnya dia tak enak harus meninggalkan pesta ini. Tapi mau bagaimana lagi? Dia bukan seorang gadis yang bisa pergi hingga pagi hari.

Dia adalah seorang ibu tunggal. Ada anak yang selalu menunggu kepulangan nya di rumah.

"Yahhh Nggit.. kok balik sih, padahal acara belum selesai.." cegah Resna.

"Sorry.." ucap Anggita tak enak.

"It's okay. Thankyou ya udah dateng ke kawinan gue. Semoga lo cepet dapet ganti nya si Rori, biar lo sama Chessa nggak kesepian." Resna memeluk Anggita. Mengusap punggung sahabatnya lembut. Mendo'akan supaya Anggita segera bertemu dengan pria yang bisa menerima dirinya dan Chessa.

"Nggit.. thanks ya!" Rangga pun memeluk Anggita.

"Sama-sama.. oke gue cabut ya, salam sama yang lain. Bye!" Setelah berpamitan, Anggita berjalan keluar dari area halaman tempat di gelarnya acara.

Setibanya di halaman depan, dia lupa jika tadi dia datang kesini bersama teman kantornya. Dan teman yang tadi datang bersama ya masih berada di dalam. Anggita tak mungkin kan kembali ke dalam atau menelpon lalu mengajaknya pulang..

Anggita menghembuskan nafas keras, dia kebingungan sekarang.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk berjalan dan mencari taksi di ujung jalan dekat toko bangunan milik keluarga Resna.

Anggita ini bodoh atau apa, dia memiliki ponsel. Kenapa tak memesan taksi online saja? Bukankah itu lebih praktis, dari pada dia harus berjalan hingga ujung?

Anggita terus berjalan, sebentar lagi dia akan sampai jalan raya. Tapi tiba-tiba langkahnya berhenti saat mendengar suara klakson panjang dari sebuah Pajero sport berwarna hitam yang berhenti tepat di sebelahnya. Bahkan nyaris mengenai tubuh mungilnya.

SINGLE MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang