Agra menganggukkan kepalanya. "Yasudah."

"Assalamualaikum!!"

Cowok berambut gondrong berwarna blonde itu masuk ke dalam rumah, menyapa dan salim kepada keduanya.

"Ayo sekarang Sa." sahut Eca.

"Eca, kamu di bilangin harus manggil Kasa Abang. Tuaan dia di banding kamu." peringat Agra sambil memakan sarapannya.

Gadis itu menatap Papahnya. "Tapi Pah, aku udah kebiasaan. Jadi agak aneh."

"Udah nggak papa Om."

"Yaudah mau pamit dulu, Assalamualaikum."

Gadis itu menarik Kasa pergi dari dalam rumahnya. Sampai di luar rumah Eca memakai helm terlebih dahulu sebelum naik ke motor.

"Lain kali ya Sa. Lo pagi pagi jemput cewek tuh pake mobil. Miskin amat make motor." dumel gadis itu seraya memake helm.

Sedangkan muka Kasa terlihat menahan untuk memukuli adik sepupunya. "Ah gue sambil make helm juga lo. Masih untung gue mau nganterin."

"Nyenye."

Eca sudah berada di atas jok motor. "Udahh ayo!"

"Sabar."

Kasa menaikin motor itu, setelah siap semua mereka melesat menggunakan motor kesayangan Kasa.

***

Sampai di basemant apartemen Marvel. Eca turun dari motor tak lupa melepaskan helm yang ia pakai.

"Makasih, gue kesana ya!"

"Iyaa, nanti kalau ada apa-apa call gue."

Gadis itu mengacungkan jempolnya ke arah sepupunya itu. Lalu lanjut berjalan menuju kamar cowok itu. Entahlah sebenarnya tujuan nya kesini hanya untuk memastikan apakah cowok itu baik baik saja. Dari semalam setelah Marvel mengantarkan nya pulang ia sangat cemas terhadap keadaan cowok itu.

Mamanya di rumah bercerita bahwa bisa saja tekanan cowok itu tiba-tiba tinggi yang mengakibatkan cowok itu depresi lagi. Jadi mau tak mau sebenarnya harus ada yang mendampingi nya 24/7.

Sampai di depan pintu apartemen cowok itu. Ia langsung membuka kata sandi nya dan masuk ke dalam.

Sepi. Akhirnya ia membuka pintu kamar. Tidak di kunci. Lantas ia membuka pintu kamar itu lebar lebar. Dan betapa kagetnya ia melihat cowok itu terduduk di kasur.

Tidak tidak. Keadaan kamar cowok itu rapi seperti terakhir kali ia lihat semalam. Tapi keadaan cowok itu yang bikin terkejut.

Lantas langsung saja ia berjalan ke ranjang dan mendekati tubuh Marvel. "Vel, hei."

"Nggak gue nggak gila."

"Gue nggak gila."

Eca benar benar terkejut. Ia merangkul baju cowok tersebut. "Marvel, aku disini. Kamu kenapa?"

Tapi lagi-lagi cowok itu tak menjawab pertanyaan dari sang pacar. Ia terus menerus menggumamkan kata kata itu sambil menjambak jambak rambut nya.

"Gue nggak gila."

"Gue nggak gila."

Gadis itu terhenyak. "Marvel tatap aku. Kamu kenapa?"

"GUE GAK GILAA!!"

Lantas Eca langsung memeluk tubuh Marvel. "Marvel..."

Cowok itu terhisak. "G-gue nggak gila."

"Marvel nggak gila..." lirihnya.

"Iya Marvel, kamu nggak gila." ujarnya sambil mengelus punggung cowok itu.

Marvel mendorong tubuh gadis itu dan memegang bahu yang terbaluti cardigan itu sesekali ia mencengkram nya kuat sampai sang empu meringis.

"Jawab gue!! Gue nggak gila kan???"

Eca mencoba menahan air mata nya yang akan jatuh. Ia menggeleng.

"JAWAB!! GUE GAK NYURUH LO GELENG."

"Nggak Marvel.. kamu ngga gila." ujarnya lembut.

"BOHONG."

"LO BOHONG."

Lagi lagi gadis itu menggeleng keras. "Enggak.. Aku ngga bohong Marvel."

Ia mengusap pipi cowok itu surai, menatapnya lirih tak kuasa. "Kamu nggak gila. Kamu sehat."

Seakan-akan terbuai oleh usapan dan ucapan yang lembut Marvel melepaskan cengkraman pada bahu gadis itu dan memeluk nya erat.

Dan Eca membiarkan cowok itu memeluknya. Air mata nya turun karena tak sanggup lagi menahan.

"Gue gila Ca..."

"Gue kasar."

"Lebih baik lo tinggalin gue."

Gadis itu menjawabn sambil terhisak pelan. "Enggak.. Aku ngga bakal ninggalin kamu apapun yang terjadi nantinya."

"Aku nggak mau kehilangan kamu."

"Tapi gue gila Ca..."

Eca mengeratkan pelukannya. "Enggak!! Kamu sehat. Kamu nggak gila."

Marvel tersenyum simpul mendengarnya lalu menatap gadis itu sambil mengusap rambut nya surai. "Makasih..." ia mengecup kening pacarnya lalu kembali berpelukan. Wajahnya ia benamkan di ceruk leher gadis itu.

"Gue sebenarnya mau nyerah... Tapi karena lo, karena ada lo gue nggak mau nyerah. Gue gak mau kehilangan lo Ca.." lirihnya.

Eca tersenyum mendengar bisikan cowok itu.

"Love you more than anything."

.
.
.
.


Tbc

Kuy next lagi

MARVEL (END)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें