Masih BAB I: Konteks Penelitian

2 0 0
                                    

Trio Kwek-kwek hari ini hanya berdua, Gita dan Garda. Shania pergi bersama temannya sesama prodi Jurnalistik, meliput perayaan Hari Kucing Sedunia di kantor TW Group. Kabarnya, salah satu putra keluarga konglomerat itu penyayang kucing, makanya perusahaan itu sangat niat menyelenggarakan event di hari besar anabul itu.

Beritanya bahkan disiarkan live di saluran televisi nasional. Gita kebetulan melihatnya saat mengganti ke channel yang khusus menayangkan berita bisnis.

“Menurutmu, anaknya pemilik TW Group memang suka kucing atau cuma demi good PR?”

Garda berhenti mengetik. “Tergantung. Kalau mereka punya bisnis yang berkaitan dengan kucing, bisa jadi itu buat good PR.”

Gita mengernyit. Baru ingat kalau Garda dan dirinya beda prodi. “Di mankom pernah bahas PR juga, kah?”

“Pernah. Tapi lupa semester berapa. Nggak terlalu mendalam, sih. Mankom kan cenderung manajemen, dan soal PR adalah sesuatu yang perlu di-manage juga, kan. Jadi emang masih ada ketersambungan.”

Gita hanya menanggapi dengan anggukan singkat lalu menyandarkan kepalanya ke sofa yang empuk.

Ketersambungan... Topik... Manajemen kampanye... Public relations... Pak Djafar...

Garda kembali mengetik dengan cepat, sepertinya sedang merangkum teori dari buku Komunikasi Pemasaran Pariwisata.

Garda pinter juga ngetik cepat...
Eh? Kok malah merhatiin ketikan dia?

“Udah dapat topiknya?”tanya Garda, membuyarkan lamunan Gita.

Gita gelagapan karena tiba-tiba ditanya. “Hah? Eh... Apa ya... Kasus yang dibilang Shania kemaren terlalu sulit. Aku nggak punya akses ke perusahaan yang itu. Lagian, mereka nggak akan bongkar aib juga, kan...”

Benar juga. Mereka kemarin tak memperhitungkan faktor itu. Mengurus perizinan penelitian ke instansi besar yang sibuk akan sulit kalau tak ada “orang dalam.”

Begitulah realitasnya.

Btw, judul skripsimu apa?”tanya Gita, penasaran melihat Garda yang tampak begitu semangat mengerjakan skripsinya.

“Strategi Komunikasi Pemasaran Desa Wisata Cimahi Oleh Komunitas Cimahi Trip,”sahut Garda, memamerkan judulnya yang sudah di-acc Bu Ismi, dosen pembimbingnya.

“Kenapa kamu ngambil topik itu? Mau neliti bagaimana ormas mempromosikan desa wisata mereka?”

“Ya... itu. Aku mau nganalisis cara kerja mereka, biar bisa diduplikasi ke yang lain. Jadi desa wisata lain bisa belajar dari mereka juga...”

Namun, penjelasan lebih yang terdengar dipaksakan, alis Garda yang terangkat, dan gestur menyebalkannya itu malah terang-terangan menunjukkan motif aslinya.

“Mau sekalian jalan-jalan, ya?”

Dan Gita, dengan tingkat stres yang hampir mencapai batas, tidak mau melewatkan kesempatan jalan-jalan sambil skripsian itu. Kapan lagi bisa main ke desa wisata dengan alasan penelitian skripsi? Hanya kali ini!

“Nanti kalau mau ke sana, jangan lupa ajak aku!”

Masalahnya, saking stresnya, Gita sudah lupa aturan yang dibuatnya sendiri; menjaga jarak dari Garda.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 15, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SKRIPSQUAD [SQUAD SEMESTER AKHIR]Where stories live. Discover now