14

10.7K 1.2K 25
                                    

Setelah sehari disuruh istirahat, sekarang Jessie sudah kembali bersekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah sehari disuruh istirahat, sekarang Jessie sudah kembali bersekolah.

Saat ini Jessie baru saja keluar dari mobil bersama Alvino. Memang tadi mereka berangkat bareng.

Banyak bisik-bisik yang mencemooh dan terang-terangan menghina Jessie. Jessie yang tidak tahu apa-apa menatap bingung sekitarnya.

Dasar jalang

Masih berani masuk sekolah lo

Kemaren gue ga liat dia tuh

Jangan-jangan dia ngejalang seharian lagi

Bitch

Berapa sih harga lo semalem

"Mereka kenapa sih bang?" Jessie bertanya kepada Alvino yang berjalan disebelahnya. Jujur saja dia risih ditatap seperti kotoran, apalagi ada yang mengatakan bahwa dirinya jalang.

Alvino menatap tajam orang-orang yang menghina adik kesayangannya. Dirinya juga bingung mengapa adiknya dihina seperti ini.

"NYET!" Seruan seseorang membuat Jessie menoleh ke belakang. Jessie menatap datar orang yang berani-beraninya memanggil dirinya dengan sebutan 'monyet' yang tak lain dan tak bukan adalah Aldo.

"Nih, liat cepet" Aldo memberi ponselnya pada Jessie, bermaksud untuk melihat apa yang ada di handphonenya.

"Oh shit" Umpatnya pelan.

Jadi ini alasannya dicacimaki satu sekolah? OMG gimana engga? Disitu terlihat jelas foto orang yang sedang nana nini. Foto itu di post di web sekolah yang hanya bisa diakses murid-murid SHS. Ada dua foto dengan pria yang berbeda dan perempuannya berwajah Jessie!!

Gila! Ini buta apa gimana ya? Anak kecil pun tahu kalau foto ini editan, sinting! Batin Jessie berteriak.

Alvino melirik ponsel Aldo setelahnya dia menatap tajam foto itu.

"Jessie itu kamu beneran jual diri? Itu kan gak baik Jessie" Tegur Ara dengan lembut. Selembut pantat babi.

Jessie menatap Ara dengan bersidekap dada. "Terus, urusannya sama lo apa?" Kata Jessie santai.

"Kan gabaik kalau ngejalang, emangnya kak Al mau punya adik kayak kamu?" Ucap Ara polos. Ah, lebih tepatnya polos polos bangsat.

"ARA!" Bentak Alvino.

"Gue udah bilang ya sama lo jangan panggil gue dengan sebutan Al!" Sentaknya.

Ara menunduk dan meneteskan air matanya. "Hiks A-ara kan cuma kasih tau Jessie hiks"

"Jangan sebut nama suci gue dengan mulut kotor lo itu!" Desis Jessie.

"Kasih taunya jangan kayak gitu bisa! Kesannya lo tuh ngatain Jessie tau gak" Patrick berujar marah.

"Ck. Dasar lemah gitu doang nangis" Cibir Jessie. "Dimana lagi ada foto beginian?" Lanjutnya bertanya.

"Di mading" Jawab Lion yang sedaritadi menatap drama didepannya.

Aldo dan Jessie berjalan lebih dulu disusul yang lain meninggalkan Ara yang masih menangis. Pacarnya pun seperti tidak peduli?

Jessie menatap datar sekumpulan manusia yang sedang membicarakannya. Ingin sekali rasanya menjahit mulut busuk mereka.

Jessie menerobos kerumunan orang-orang itu. Dan sekarang dirinya berada di depan mading. Bisa dia lihat ada tiga foto yang berbeda dari foto yang ada di web sekolah.

Aldo yang melihat Jessie hanya diam pun membuka suara. "Kok lo diem aja sih nyet! Gue yakin itu editan, yang bilang itu beneran elo paling buta ama bego." Aldo berujar menggebu-gebu.

"Bales yok bales, bisa kali ini" Patrick ikut memanas-manasi Jessie.

"Lo yakin mau gue bales?" Jessie bersidekap dada sembari menaikkan sebelah alisnya.

Aldo dan Patrick mengangguk semangat.

Jessie mengambil handphonenya lalu mencari kontak seseorang dan memencet logo call.

"Halo" Terdengar suara serak-serak basah diseberang sana.

"Halo Eyon" Sapa Jessie ceria.

"Kenapa, hm?"

"Hm nya woeee GAKUATT. Huh... Tenang Jessie kita selesain yang ini dulu" Batin Jessie.

"Kirimin foto yang lo dapet semalem ke gue yaa."

"Kenapa emang?"

"Ada hama yang coba ngerusak nama baik gue"

"Apa perlu gue yang urus?"

"Gausah gue bisa sendiri. Lo kirimin aja"

"Oke"

Tut

Tak lama setelah itu, muncul notifikasi berisikan foto yang diminta Jessie.

Ting

8 foto terkirim ke HP Jessie. Langsung saja Jessie mengupload di web sekolah.

Handphone semua siswa-siswi berdering, saat mereka melihat notifikasi itu mata mereka membulat sempurna. Jessie yang melihatnya menyeringai.

Bagaimana tidak? Jessie mengirim foto asli dari foto yang diedit menjadi wajahnya. Dan perempuan di foto tersebut merupakan seorang siswi beasiswa di Starling High School yang dikenal dengan sifat lemah lembut dan lugunya.

"DENGERIN NIH WOY, LIAT SINI DULU" Teriakan Jessie menggema disepanjang koridor.

"UDAH JELAS KAN KALO ITU BUKAN GUE?" Tanya Jessie yang diangguki semuanya.

"GINI YA, KALO GUE KEKURANGAN DUIT PUN GUE GA MAU TUH NGEJALANG. ASAL LO PADA TAU, ATM BERJALAN GUE BANYAK JADI GA PERLU TUH JUAL TUBUH KAYAK YANG SI ONOH" Teriak Jessie sambil melirik seseorang yang mengepalkan tangannya dan menatap Jessie benci.

"JADI, SEBELUM NGOMONG TUH CARI YANG BENER LU YE BANGSAT"

"DAN DARI SINI KITA BELAJAR BAHWA YANG LUARNYA POLOS BUKAN BERARTI DALAMNYA POLOS JUGA. BISA JADI JALANG"

"SATU LAGI, KALO KETAHUAN PELAKUNYA ABIS LO SAMA GUE! LIAT AJA! KALO BESOK ADA BERITA SALAH SATU SISWA ATAU SISWI DI SHS MATI BERARTI ITU ULAH GUE. PAHAM!" Teriak Jessie lantang.

Ting... tingg... ting
Masuk woyy

"BUBAR LO SEMUA" Siswa-siswi berbondong-bondong masuk ke kelasnya karena bel sudah berbunyi.

Aldo yang mendengar itu pun merangkul bahu Jessie. "Daebak, bestie gue nih"

"Yok ke kelas" Ajak Patrick.

Mereka masuk kedalam kelas dan berlangsung lah pembelajaran yang membuat Jessie mengantuk.

🔥




Double up nih!

JESSIEWhere stories live. Discover now