22

7.9K 882 22
                                    

"Nakal baby, hm?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nakal baby, hm?"

Jessie menaruh botol vodka yang dipegangnya ke atas meja lalu menoleh kesamping dengan jantung yang berdetak tak karuan.

Deg

"A-abang?" Panggilnya gugup.

Orang yang dipanggil abang oleh Jessie adalah Zein, abangnya Jessie yang sedang menatap tajam dirinya.

Jessie mengucek matanya kasar berharap dia salah lihat. Tapi itu jelas Zein, abangnya!

"Abang ngapain disini?"

"Harusnya abang yang nanya, kamu ngapain disini?" Tanya Zein dengan suara rendahnya.

Kenapa Zein ada disini? Itu karena dia baru saja pulang dari rumah sakit, tapi tak sengaja melihat mobil Jessie yang berkeliaran malam hari. Karena tidak ingin adiknya kenapa-napa, Zein mengikuti Jessie hingga masuk kedalam club dan melihat semuanya.

"Aku... aku..."

"Aku apa? Ga bisa jawab kan?" Sentak Zein. "Ayo pulang" Zein menarik pergelangan tangan Jessie kasar

"Shhh, itu minumannya belum abis" Jessie meringis sembari menunjuk botol vodkanya.

Jessie ga mabuk? Tidak, karena dari dulu dia sudah terbiasa dengan minuman seperti itu.

Zein menggeram marah, adiknya itu masih sempat-sempatnya memikirkan minuman.

"Pulang" Zein tetap menyeret Jessie keluar dari club itu walaupun Jessie memberontak.

⚡⚡⚡⚡⚡

Disinilah mereka sekarang, duduk di sofa ruang tamu yang ada di apartemen milik Zein yang tak jauh dari club.

Zein menatap Jessie yang menundukkan kepalanya dengan pandangan.

"Jelasin" Titahnya datar.

Jessie memberanikan diri untuk menatap abangnya, menarik nafas panjang lalu menghembuskan perlahan.

"Aku mau cari bukti soal pacar temennya bang Al yang jadi kupu-kupu malam disana" Jelas Jessie.

"Untuk apa?"

"Dia cari masalah sama aku"

"Kenapa harus malam-malam, ga ngantuk emang?"

"Aku udah tidur tadi, tapi kebangun dan gak bisa tidur lagi"

"Kenapa gak bilang sama abang? Terus juga kenapa kamu gak minta bantuan sama abang? Dan lagi, kenapa kamu minum disana? Katanya cuma mau cari bukti, hm?" Tanya Zein beruntun.

"Nanyanya satu-satu napa" Keluhnya. "Oke yang pertama pas aku duduk di sana, aku baru keinget buat minta tolong sama abang. Terus yang kedua daripada aku pulang kan jauh dari rumah kesini. Dan daripada planga-plongo ga jelas disini mending minum dikit" Lanjutnya seraya menjelaskan.

"Dikit kamu bilang? Kamu udah minum setengah botol tau gak!" Zein tercengang mendengar penuturan Jessie yang mengatakan bahwa dia hanya minum sedikit saja.

Jessie hanya cengengesan.

"Tapi kok ga berefek apapun di kamu? Pusing ga?"

"Dikit sih bang" Gak mungkin kan dia bilang kalau udah terbiasa? Bisa-bisa dirinya di ngap.

"Yaudah kamu tidur sana besok kamu juga sekolah kan? Nanti anak buah abang nganterin seragam kamu kesini. Kamu tidur aja, kamar yang pintunya warna putih ya" Ucap Zein yang diangguki Jessie.

⚡⚡⚡⚡⚡


Pagi-pagi sekali, Jessie sudah berada disekolah, sekitar pukul 6.20 dan pelajaran dimulai pukul 7.30. Berarti masih ada waktu kurang lebih 1 jam.

Entah setan apa yang merasukinya hingga datang pagi, padahal semalam dirinya tidur larut malam.

Setelah sampai dikelas Jessie langsung duduk dibangkunya, melihat seisi kelas yang hanya ada Jessie dan juga 2 orang siswa yang sedang berbincang dimeja pojok depan.

"Hoamm" Jessie menguap lebar.

Jessie melipat tangannya diatas meja merebahkan kepalanya dengan tangan yang menjadi tumpuannya. Menghadap tembok dan mulai menjelajahi alam mimpi.

Tak lama setelah itu seorang pemuda  masuk kekelas. Melihat Jessie yang tertidur dengan posisi seperti itu, orang tadi menggendong Jessie ala bridal style dan membawanya ke UKS, untung saja koridor masih sepi jadi tidak ada yang melihat adegan itu.

Pemuda itu membaringkan Jessie ke salah satu brankar yang ada di UKS, menyamankan posisi Jessie yang menggeliat kecil.

"Menggemaskan" Batinnya saat memperhatikan wajah polos Jessie saat tertidur.

"Gue pengen banget rasanya milikin lo, tapi itu gak akan mungkin, entah itu karena gue yang pengecut ga berani ngungkapin perasaan gue sendiri atau takut kalah kalau gue bersaing sama mereka yang jelas-jelas lebih dari gue.

Gue takut, sangat takut kalau nantinya gue bakal gagal buat ngambil hati lo, lo bakal pergi dengan orang yang benar-benar jadi pilihan lo dan ninggalin gue sendiri Jess. Gue tau gue pengecut tapi ini demi kebaikan, gue juga ga mau bersaing sama sahabat gue sendiri. Jadi lebih baik gue pendam aja perasaan ini sedalam-dalamnya" Pemuda itu mengungkapkan apa yang dirasakannya selama ini dengan beberapa buliran yang jatuh dari kelopak matanya.

Didekatkan bibirnya ke kening Jessie, mengecup lama lalu berbisik tepat ditelinga gadis itu.

"I love you, Jessie"

Setelah mengucapkan kata-kata itu, dia merapikan selimut Jessie lalu pergi meninggalkan UKS.

🔥

Sorry.

Lama bgt ya?

Udh lama pendek lagi partnya.

Jujur otak gue belibet ges mikirin kedepannya gmn.

Ada sesuatu yang harus gue urus jadi ya gitu.

BTW BL NYA UDH ADA DI SEBELAH!

JESSIEWhere stories live. Discover now