21.

486 39 5
                                    

Yey double up hehe

Siapin tisu ya









Beberapa bulan setelah kepulangan Ryujin dari rumah sakit, perkembangannya semakin meningkat. Tapi tidak dengan Jaehyun. Ia harus dirawat di rumah sakit hingga waktu yang tak ditentukan. Mark telah menduga ini akan terjadi pada Daddynya.

Sementara waktu Mark pulang ke Korea dan menyerahkan semua pekerjaannya di Kanada kepada asistennya. Yeri berniat untuk memindahkan sekolah Jisung di Korea tapi beberapa bulan lagi putranya itu akan lulus dari Taman Kanak-Kanak. Jadi Mark mengusulkan untuk memindahlan Jisung ketika memasuki Sekolah Dasar nanti. Akhirnya Yeri tinggal di Kanada sampai Jisung lulus sekolah.

Ryujin sudah masuk sekolah seperti biasa karena dia sudah berada di tingkat akhir sekolahnya. Kini ia disibukan dengan belajar untuk persiapan ujian masuk perguruan tinggi di Korea. Terkadang ia juga membagi waktu untuk menunggu Jaehyun di rumah sakit. Untung saja Jaemin sering membantunya. Melihat kondisi Ryujin masih salam masa pemulihan, Jaemin tentu akan mengekori kekasihnya hingga benar-benar pulih.

Ryujin sendiri kerap merasakan pusing hebat ketika ia belajar larut malam. Namun, ia tak menceritkan rasa sakitnya pada orang lain. Ia belajar keras karena tertinggal banyak materi saat homeschooling karena Doyoung selalu membatasi waktu belajarnya.









"Bagaimana jika setelah pulang kita bermain dulu? Senin kita sudah pra-test sebaiknya kita refreshing sebentar", usul Jeno kepada ketiga temannya.

"Aku ngikut", jawab Lia.

"Gue udah pasti ikut", sahut Jaemin.

"Emm kayaknya gue ga bisa. Kemarin gue nungguin daddy dan sekarang jadwal gue belajar. Sorry", ucap Ryujin membuat ketiganya khawatir.

"Jangan paksakan dirimu. Aku tau kau harus membagi waktumu tapi jangan lupakan kesehatanmu. Kau masih butuh pemulihan. Ku rasa tidak masalah jika sekali saja kita refreshing. Lagi pula Senin hanya pra test", kata Lia.

"Bukan gitu , Lia. Gue ketinggalan banyak materi. Dan daddy, gue cuman mau mbalas budi karena dia udah nemenin gue selama ini. Dia juga banyak bantuin gue. Gue pengen ngasih yang terbaik disisa hidupnya"

"Baiklah begini saja. Aku punya usul lain. Bagaimana waktu belajarmu diganti esok. Esok kau akan menunggu Om Jaehyun kan? Di hari itu, aku akan menunggunya"

"Jaem..."

"Kau butuh mengistirahatkan pikiramu, Ryu. Kau tak tahu betapa khawatirnya diriku. Hari-hari kau berkutik dengan bukumu. Makan jarang, melihat kondisimu saja aku tahu kau kurang tidur. Sehari saja. Jangan lampiaskan semua pada dirimu. Jika kau keberatan, kau bisa membaginya padaku. Tak hanya padaku, ada Lia dan Jeno yang selalu bersamamu"

Jeno melongo mendengar ucapan Jaemin. Ia tak menyangka Jaemin akan berucap hal seperti itu. Cukup membuatnya tahu bahwa Jaemin memang sudah dewasa.

Bertepatan dengan itu, Lia langsung memeluk Ryujin dan mengelus lembut punggung rapuh sahabatnya. Ia paham betul Ryujin ini hanya berpura-pura kuat. Meskipun belum lama mereka bersahabat, Lia tau sifat Ryujin yang tak berubah sejak pertama kali ia bertemu. Tumbuh sendiri tanpa kasih sayang orang tua membuatnya harus dewasa ketika usianya masih muda.

"Maafkan aku membuat kalian khawatir. Aku tak ingin merepotkan kalian terus-menerus", jawab Ryujin setelah melepas pelukannya dengan Lia.

"Apa aku perlu menikahimu agar kau menjadi tanggung jawabku? Kau boleh merepotkanku terus-menerus tanpa ada beban setelahnya", ujar Jaemin lalu mendapat pukulan dari Jeno.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAD B*TCH | JaemRyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang