BAD B*TCH | JaemRyu

4.

maap kalo banyak typo hehe...

"Bangs*t Jaemin lo ambil first kiss gue", ucap Ryujin dalam hati.

Brak

Pintu terbuka menampakan dua manusia yang terlihat habis berlari. Jeno dan Lia mendengar info bahwa Ryujin berada di UKS setelah selesai ulangan.

"Ryujin gapapa, Jaem?", tanya Jeno.

"Mata lo kemana? Liat tuh"

"Lo tau siapa yang ngelakuin ini semua?", Jaemin mengendikkan bahu tanda tak tahu.

"Lo nemuin dia dimana?"

"Toilet deket kelas kita"

"Check CCTV kalo gitu"

"Gue ikut deh", setelah itu keduanya pergi ke ruang pengawas.

fyuuuhhh

Ryujin lega akhirnya Jaemin telah pergi.

"Loh Ryujin udah bangun?"

"Daritadi Lia. Gue cuman pura-pura tidur"

"Ada yang sakit?"

"Engga"

"Bohong kan? Orang katanya sampe pingsan"

"Ya elah mereka main keroyokan doang. Sakitnya ga seberapa kok. Udah gue mau ke kelas aja"

"Bentar lagi pulang mending tiduran aja"

"Bagus juga idemu. Mari tidur sampe pulang"

"Ryu, nanti pulang gue temenin ya"

"Ga usah, Lia. Gue udah ada yang jemput kok"

"Siapa? Ada deh"

"Hmm ya udah sana tiduran lagi"

Setelah itu Ryujin menutup matanya.

"Bangs*t", marah Jaemin sampai air liurnya muncrat.

"Bisa nyante ga sih lo. Gue jadi kehujanan kena jigong lo tuh"

"Bodoamat. Mereka tuh berani main kekerasan ya sekarang. Jen, enaknya aduin BK apa aduin bokap?"

"Kalo aduin BK gue yakin prosesnya lama. Kalo bokap pasti sekali buat keputusan kelar deh"

"Ngoghey", Jaemin menyeringai puas.

"Lo beneran cinta ya Jaem ama Ryujin. Ya udah gue sama Lia aja kalo gitu"

"Nah gitu dong"

"Tapi gue belum cinta sama Lia gimana dong. Masih pengen sama Ryujin"

"Plin plan banget sih lo"

Jeno pun tersenyum dan menampilkan wajah samoyednya.

"Mirip anjing emang lo"

"Cuih terserah"

Ceklek

Kali ini dibuka sedikit kalem. Karena daritadi pintu UKS dibuka dengan sangat barbar.

"Ryujin belum sadar juga?", tanya Jaemin.

Lia tampaknya ingin menjahili Jaemin karena dia ingin tau apakah Jaemin beneran suka sama Ryujin apa engga.

"Iya, Jaem. Aku juga ga tau kenapa dia bangunnya lama. Gimana ini?", Lia tampak berakting khawatir. Namun, Jeno tidak bisa tertipu. Dia melihat gerak-gerik Lia yang mencurigakan.