5.

474 50 5
                                    








Semenjak kejadian itu semua berjalan sesuai yang direncanakan. Jaemin benar-benar menjauhi Ryujin.

Ketika bertemu, tak ada di antaranya yang bertegur sapa. Seperti orang yang tidak saling mengenal.

Lia tetap menjadi sahabat Ryujin. Namun, Ryujin selalu menjauhkan diri dari Lia. Karena Ryujin tak ingin Lia akan kecewa padanya nanti. Lia paham Ryujin tak akan seperti itu. Dia tahu ada yang Ryujin sembunyikan darinya. Berbeda dengan tingkah Ryujin yang semakin hari semakin aneh. Dia bertingkah seakan rumor itu benar.

Para murid tidak lagi berani menindas Ryujin karena mereka tak mau bernasib seperti pembully sebelumnya. Mereka masih sering membicarakan Ryujin namun secara diam-diam.

Jeno sedang memahami situasi yang janggal ini. Dia merasa ada sesuatu yang tidak beres yang disembunyikan Ryujin. Tingkah Jaemin selaku sahabatnya itu pun membuatnya percaya bahwa ada kesalahpahaman di sini.

Mari detective Jeno bersama readers, kita pecahkan misteri.

"Lia, gue pulang dulu ya?"

"Dijemput lagi", tanya Lia disusul Ryujin yang mengangguk.

"Oke hati-hati ya"

"Iya lo juga hati-hati"

Setelah Ryujin masuk ke dalam mobil jemputannya. Jeno dengan sigap membawa Lia masuk ke mobilnya untuk mengikuti mobil Ryujin.

"Jen kenapa sih", tanya Lia kebingungan.

"Ayo ikutin Ryujin. Lo sadar ga sih ada sesuatu yang Ryujin sembunyiin. Kita harus tau itu", Jeno berbicara sambil fokus menyetir.

"Tapi kan itu privasi"

"Lo ga mau salah paham terus kan? Ga liat si Jaemin udah kek kucing kurang belaian. Takutnya tuh bocah malah stress"

"Iya juga ya", jawab Lia. Jeno gemas dengan kepolosan Lia itu. Ingin sekali menguyel-uyel pipinya tapi dia bukan siapa-siapa. Tembak dong anaknya Pak Donghae jangan cemen.

"Ehh liat tuh, Ryujin masuk ke mansion Jung. Kita ga mungkin masuk ke dalem kan?"

"Tungguin aja, Jen. Setauku hari ini Ryujin akan ke panti asuhan"

"Benarkah?", Lia pun mengangguk lucu membuat Jeno gemas. Dia tak tahan rasanya berduaan dengan Lia seperti ini. Jen sabar Jen. Anak orang tuh.

"Jen, kenapa Jaemin ga diajakin?"

"Ya kan kita pastiin dulu kalo Ryujin bener-bener anak baek. Kalo ternyata ada apa-apa malah Jaemin tambah emosi entar"

"Eh iya Jeno pinter banget sih", Jeno bangga mendengar ucapan Lia itu.

"Iya dong"

Tak berselang lama, Ryujin keluar mansion dengan pakaian santai. Tunggu dia tak menggunakan mobilnya?

"Kok dia jalan, Jen?"

"Ya ga tau. Mungkin naik bis kalik"

Jeno dan Lia pun mengikuti Ryujin. Dugaan mereka benar, Ryujin menaiki bus untuk pergi ke panti asuhan. Sebelum itu Ryujin sempat membeli makanan di minimarket dan di salah satu kedai di pinggir jalan.

Ryujin telah sampai di panti asuhan. Jeno dan Lia tak bisa mengikuti Ryujin dengan menaiki mobil karena jalannya cukup sempit. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk berjalan kaki seperti Ryujin.

"Lihatlah tak ada yang mencurigakan", ucap Lia. Keduanya saat ini berada di belakang pohon yang

"Hmm lo bener bahkan Ryujin kelihatan biasa-biasa aja sama anak-anak di sana", ucap Jeno menanggapi.

BAD B*TCH | JaemRyuWhere stories live. Discover now