19.

253 29 8
                                    











"Wuih udah mandi aja nih", sapa Jeno melihat Ryujin keluar kamar menggunakan kursi roda dibantu para maid.

Jeno juga ikut menginap semalam karena hendak pulang tapi dipaksa Yeri menginap karena sudah larut. Lagi pula hari ini mereka libur karena guru sedang workshop. Bukan libur sih, tapi meliburkan diri. Sebenarnya mereka masuk walau tak ada guru yang mengajar alias jamkos. Daripada gabut mending meliburkan diri.

"Dipaksa mandi sih Jen. Padahal enak rebahan"

"Terus lo mau kemana?"

"Keluar suruh berjemur"

"Oh ya udah sana. Btw gue pinjem ruangan gym ya"

"Izin daddy atau Mark hyung aja, Jen. Kalo ga keliatan orangnya izin maid bisa"

"Oke. Ya udah sana lo berjemur dulu"

"Iya ini mau berjemur lo ngajakin ngomong sih", jawab Ryujin.

Ngomong-ngomong waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Tetapi Mansion Jung yang sedang ramai ini tak menunjukkan adanya kehidupan. Sepertinya anak-anak kelelahan bermain semalam. Kalau Lia, ia sudah bangun dan sedang berada di dapur untuk membantu maid memasak. Yeri juga tak absen pergi ke dapur. Tetapi tidak dengan para laki-laki kecuali Jeno.

Jaemin masih berada di alam mimpinya bersama anak-anak panti dan Jisung. Ya Jaemin tidur dengan mereka. Jaehyun menyediakan kasur lipat untuk anak-anak. Bahkan Jisung ikut tidur bersama mereka. Lalu kamar Jisung digunakan Jeno tidur. Mark tentu akan bangun siang karena semalam ia minum cukup banyak. Dan Jaehyun yang biasanya bangun pagi kini belum menunjukkan batang hidungnya.

"Astagaa panas sekali"

"Namanya juga berjemur Nona"

"Sampai kapan aku di sini?"

"Nona baru lima menit berjemur. Dokter Doyoung menyarankan lima belas sampai tiga puluh menit berjemur"

"Hmm lama sekali"

Setelah itu Ryujin melanjutkan berjemurnya.

Dua puluh menit kemudian, Ryujin meminta maid mengakhiri acara berjemurnya dengan alasan ia lapar. Maid pun bergegas membawa Ryujin ke ruang makan.

"Hmm harum sekali. Kalian masak apa?", tanya Ryujin ketika masuk area ruang makan.

"Hanya roti dengan telur dan sosis Nona. Dan ada juga sup untukmu", jawab salah satu maid yang memasak. Hari ini makanannya simple tapi masih bisa mengenyangkan. Untuk berjaga-jaga mereka menyediakan nasi goreng bagi yang tak suka makan roti.

"Baiklah. Aku akan menunggu semua orang. Tak enak aku makan duluan"

"Makanlah lebih dulu Ryujin. Yang lain pasti akan bangun siang. Kau harus makan karena harus minum obat", ucap Yeri yang keluar dari dapur, disusul Lia yang membawa beberapa piring berisi makanan.

"Makanlah, ini buatanku", ternyata piring yang Lia bawa ditujukan kepada Ryujin.

"Kau ikut memasak?", tanya Ryujin ragu-ragu dan Lia mengangguk.

"Baiklah aku akan makan", lanjut Ryujin.

Beberapa saat Ryujin terdiam. Ia lupa jika tangan kanannya sakit. Mau tak mau ia akan menggunakan tangan kirinya. Ryujin sepertinya lupa jika ada banyak maid di sana.

"Bilang saja kalau ga bisa. Ga usah sok-sokan. Sini aku suapin", ucap Jaemin yang tiba-tiba duduk di kursi sebelah Ryujin.

Tadinya Lia ingin menyuapi Ryujin. Namun ia urungkan setelah melihat Jaemin dan Jeno yang mendekat ke ruang makan.

BAD B*TCH | JaemRyuOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz