2.

604 68 9
                                    

hi!






"Kamu Ryujin kan? Perkenalkan saya Jung Jaehyun", Jaehyun mengulurkan tangannya.

"Maaf om. Tapi om kenal saya?", ucap Ryujin sedikit canggung.

"Nanti saya jelaskan. Boleh ikut dengan saya sebentar? Saya tidak akan macam-macam kok", ucap Jaehyun.

Ryujin tampak ragu. Dia takut jika orang di depannya ini berniat mencelakainya. Tapi untuk apa? Dia bukan dari keluarga kaya yang diculik lalu dimintai tebusan uang. Dilihat-lihat orang di hadapannya ini terbilang cukup kaya, tidak mungkin  kan menculiknya. Atau jangan-jangan Ryujin akan dijadikan sugar baby.

Cukup-cukup. Ryujin menggeleng kuat agar tidak semakin memikirkan hal negatif. Sepertinya dia bisa mempercayai orang itu. Meskipun ada rasa tidak percaya juga. Mungkin saja orang itu membutuhkan bantuannya.

"Baiklah", ucap final Ryujin.

ceklek

Pintu dibukakan oleh salah satu pria berjas. Ryujin menduga bahwa itu sopir Om Jaehyun. Ngomong-ngomong Om Jaehyun ini sangat mirip dengan Om Burhan. Siapaitu Om Burhan? Ahh dia cukup terkenal di dunia maya. Dia terkenal kaya dengan hartanya yang melimpah. Apa jangan-jangan dia Om Burhan. Aahh sudahlah Ryujin pusing.

"woah", bibir Ryujin tak henti-hentinya menyebut kata itu ketika masuk ke dalam mansion seorang Jung Jaehyun.

"Mari masuk", ucap Jaehyun yang masuk ke dalam diikuti Ryujin di belakangnya.

Pintu utama dibuka. Terlihat jajaran para maid yang menyambut tuan nya. Interior rumah dengan desain bak kerajaan itu membuat Ryujin terpana.

"Silahkan duduk Ryujin", ucap Jaehyun.

"Anda ingin minum apa Nona?"

"Ahh tidak usah repot-repot. Aku tidak haus"

"Bawakan saja orange juice", suruh Jaehyun.

"Baik, Tuan"

"Ada perlu apa Om Burhan eh-

maaf, Om Jaehyun memanggil saya? "

"Hahaha panggil saja senyamanmu, tidak usah terlalu formal", senyum Jaehyun mengalihkan dunia Ryujin. Benar-benar indah.

"Hehehe iya Om", Ryujin sangat canggung saat ini.

Setelah maid menghidangkan beberapa cemilan dan minuman, Jaehyun mulai membicarakan hal yang serius dengan Ryujin.





Meanwhile di cafe Lia.

"Eomma bagaimana bisa Ryujin belum sampai?", ucap Lia panik.

"Eomma pikir dia bersamamu", jawab Nyonya Choi yang sedikit cemas.

"Bagaimana ini eomma. Jika Ryujin pergi dia pasti mengabari salah satu dari kita. Apa jangan-jangan dia diculik?", Lia mulai menangis. Dia khawatir sekali. Dia sangat menyayangi Ryujin karena hanya Ryujin lah teman perempuannya saat ini.

"Sayang tenanglah. Semua akan baik-baik saja. Coba kau telpon Jeno atau Jaemin bisa saja mereka tau bukan?"

"Baiklah, sebentar Eomma", setelah itu Lia menelpon Duo J itu. Dan benar saja mereka tak tahu dimana Ryujin berada sekarang. Justru hal itu membuat Jaemin khawatir tadi. Sedangkan Jeno berusaha  tenang. Lia menduga pasti keduanya akan kemari.

Ternyata benar tak berselang lama Jaemin dan Jeno datang ke cafe Lia. Wajah panik mereka tampak jelas membuat suasana semakin runyam.

"Seharusnya tadi aku mengantarnya", Jaemin benar-benar dilanda rasa khawatir saat ini.

BAD B*TCH | JaemRyuWhere stories live. Discover now