"Apa sih Ar?" Syaril menatap gadis di depannya.

"Lo yang apa! Udah di bilangin kok, jangan di makan. Itu makanan favorit gw!"

"Minta dikit." Gadis itu menatap Syaril nyalang.

"Carlos~ liat tuh, sohib lo tuh hiks.." Syaril memutar mata malas

"Ariana.. kan bisa beli lagi."

Syaril senyum penuh kemenangan, Carlos menahan tawa nya, dan gadis yang di sebut Ariana itu cemberut kesal.

Karena sangat kesal, Ariana menabok kepala Syaril dan pergi ke pojokan menjauh dari kedua sahabat lucknut nya ini.

"Aws.. pms lo ya?" Carlos udah ketawa dari tadi.

"Kalo iya kenapa!" Ariana menatap kedua makhluk itu tajam.

"Owalah mangkanya." Kali ini Carlos ikut menyahut.

"Apa!"

"Galak."

Gak mungkin kan, kalo Syaril sama Carlos ngomong itu langsung. Bisa-bisa mereka jadi kaleng sarden nanti.

Begitu lah saat-saat dimana tiga orang itu masih bersama. Sampai dimana ada sebuah kejadian, yang membuat Carlos murka, dan menciptakan sebuah kesalahpahaman di antara Carlos dan Syaril.

"ARIANA!!" Syaril menoleh, menatap Carlos sendu.

"A apa yang terjadi! Hah!! Jawab Ril!?"

Syaril tetap diam menatap kosong tangannya, dirinya bahkan menatap kosong pada Carlos.

"Ca...r...los" Carlos menoleh menatap Ariana khawatir.

"Hiks.. jangan khawatir, lo pasti bakal baik-baik saja hiks.. bertahan lah."

Carlos tidak sengaja melihat ke arah tangan Syaril. Sebuah pisau, dengan lumuran darah yang masih segar.

Di perut Ariana juga ada bekas tusukan. Sekarang Carlos tau apa yang terjadi, Syaril menusuk Ariana dengan pisau itu.

"Lo! APA YANG LO LAKUIN HAH!" Syaril hanya diam.

"Jawab Ril! Lo kenapa nusuk Ariana hah!!" Tetap tidak ada jawaban.

"Carlos, i-ini bukan salah Syaril." Carlos menatap Ariana tak percaya.

"Maksud lo? Apa?!!! Lo masih nge bela Syaril? Lo di tusuk Ar!"

"Ini.. bukan.. sa-salah.. Syaril.."

Itu adalah kata-kata terakhir dari Ariana. Akan tetapi, karena sangat emosi, Carlos menatap Syaril benci.

Walau begitu, masih ada sedikit tatapan sendu dari Carlos ke Syaril.

"Lo penghianat Ril. Lo tau kan, gw suka sama Arin? Lo juga tau kan, kalo gw cinta sama Arin?!!! Kenapa lo lakuin hal ini!!" Syaril menatap sendu sahabatnya.

"Car.. gw ngelakuin ini ada alasannya."

"APA ALASANNYA!!" Bentak Carlos tersulut emosi.

"Car, dengerin penjelasan gw du—"

"Udah stop Ril! Our friendship ends here. Now, you are my enemy! I will take revenge. just see in the future."

Carlos pergi sambil membawa mayat Ariana di gendongannya. Meninggalkan Syaril dengan perasaan bersalah yang sangat mendalam.

Tidak. Ini bukan salahnya. Malah ini demi kebaikan Carlos, dia hanya tidak ingin Carlos jatuh kepada musuh.

Sejak hari itu, orang tersayang Syaril mati satu persatu. Mereka di bunuh oleh Carlos, membuat Syaril sangat membenci lelaki itu.

Bahkan orang yang sempat Syaril cintai, juga di bunuh oleh Carlos.

Syaril menatap tak percaya sahabatnya itu. Kenapa? Hanya karena Ariana, dia malah membunuh semua orang yang tak bersalah.

Bahkan nenek dan kakek tersayang Syaril juga di bunuh.

Carlos!!!!

Flashback end

KYAAAA!!!!

Suara teriakan menyadarkan Alfian dari lamunannya.

Geng Eagle dan Alfian berlari menuju lantai atas. Mereka melihat Violetta terduduk di lantai kamar nya dengan tubuh bergetar hebat.

"Letta!! Ada apa?" Cheryl menatap khawatir ke Violetta.

"Hiks.. ta tangan hiks.."

Alfian mendekati sebuah kotak, dan membuka nya. Benar saja. Isi nya adalah sebuah potongan tangan, dengan banyaknya darah yang masih melekat di sana.

Tapi tunggu. Tangan itu, memakai cincin yang sangat familiar di mata Alfian.

Ya! Cincin milik Ariana. Tangan itu memakai cincin kesayangan Ariana, disana juga ada sebuah kertas yang tertulis pesan dari Carlos.

———★

Hi..remember this ring? Our childhood friend's favorite ring.
Do you still remember the incident where you stabbed Ariana?
Yes.. your beloved sister, will soon get that stab
So, look forward to your sister's death, Syaril
Ah no.. Mr. Alfian

———

Wajah Alfian menggelap. Carlos, sudah mulai mengincar Violetta. Jika Violetta mati di tangan Carlos, tidak.. bahkan jika Violetta terluka karena Carlos, maka kesabaran Alfian sudah benar-benar hilang.

Pasti nya, akan terjadi sebuah peperangan antara Carlos dan Alfian. Duo monster yang dulu nya sahabat, sekarang musuh.

"Lihat saja, jika Letta terluka karena lo. Gw gak akan segan² lagi. Carlos!!"

TBC

Alfian [TAMAT]Where stories live. Discover now