31. DRUNK AT NIGHT

Start from the beginning
                                    

"Wish we could be forever,

But I know this ain't it!"

Nasa menghampiri Januar dan menariknya untuk turun dari sofa. Tetapi, tangan cowok itu malah menariknya untuk ikut berdiri di atas sofa dan menari bersamanya.

"You used to be something like a beautiful daisy,

But now you're like a rose with your thorns, how you hurt me,

Do I ever cross your mind?"

Sial, sial, sial! Bisa-bisanya Januar membawanya menari dengan menyanyikan penggalan lagu yang ditujukan untuk dirinya.

Nasa turun dari sofa dengan melepas pegangan tangan Januar. Cewek itu mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja lalu mematikan lagunya. Ia cukup terkejut saat Januar memasang fotonya yang sempat memicu pertengkaran pertamanya dengan Januar.

"Kenapa foto ini masih ada di hape lo?"

Januar turun dari sofa dan kemudian mengambil ponselnya dari tangan Nasa. "Lo gak hapus fotonya secara permanen, jadi masih ada di sana. Lagipula menurut gue foto lo gak perlu dihapus. Lo tetap cantik walaupun benjolan di kepala lo kayak hellboy," ujarnya sambil tertawa.

"Ish," keluh cewek itu dengan wajah memberengut.

Januar kembali menyalakan musiknya dan alunan lagu yang liriknya penuh akan sindiran untuknya kembali terputar. Cowok itu melempar ponselnya ke arah sofa dan memegang kedua tangan Nasa lagi untuk berputar bersamanya sembari bernyanyi.

"Januar, gue mau tiduuur!" keluh Nasa yang ikut berputar bersama Januar.

Namun, cowok itu tidak menghiraukannya dan malah mengeraskan suara nyanyiannya.

Untuk pertama kalinya, Nasa menyesal membiarkan Januar menginap di rumahnya.

• • • • •

Getaran alarm yang berasal dari ponselnya, membangunkan Nasa dari tidur lelapnya. Ia meraba-raba bawah bantal di sebelahnya kemudian melihat jam dari layar ponsel dengan mata menyipit.

Jam enam pagi.

Nasa kembali membaringkan tubuhnya lalu memejamkan mata. Baru sepuluh detik, ia kembali membuka matanya dan bangkit dari ranjangnya. Cewek itu melenguh dan meregangkan seluruh tubuhnya.

Jujur, ia masih mengantuk.

Jika saja Januar tidak menginap di rumahnya, mungkin Nasa akan menarik selimutnya lalu kembali tidur hingga senja tiba. Namun kali ini, ia tidak bisa melakukan itu, yang ada ia malah dicap sebagai wanita pemalas.

Dengan wajah bantal, Nasa merapikan tempat tidurnya. Ia melakukan peregangan selama lima menit seperti yang biasa ia lakukan setiap paginya agar tubuhnya tidak kaku. Setelah itu, mengambil ikat rambut dan keluar kamar.

Tak sengaja matanya melihat Januar yang tidur meringkuk di atas sofa dengan selimut terjuntai ke lantai. Nasa menghampirinya dan membenarkan selimut tersebut.

Malam itu, Nasa baru bisa beristirahat setelah Januar kelelahan karena menyanyikan sepuluh lagu. Tak tanggung-tanggung, hampir semua lagu yang dinyanyikannya berbentuk sindiran keras untuk Nasa yang menolak perasaannya.

Usut punya usut, ternyata cowok itu memiliki playlist yang dikhususkan untuk dirinya. Ia bisa tahu karena saat Januar lengah, ponselnya kembali menyala. Nasa melihat lagu yang saat itu diputar menunjukkan nama playlist "Buat Nasa."

Under Nasa's SpellWhere stories live. Discover now