Chapter 4 : Hyunsuk Apes.

197 14 8
                                    

Sesampainya di sekolah Yeji dan Hyunjin saling berjalan berdampingan menuju arahan dari para guru di sana. Sayangnya di sebuah pertigaan mereka haruslah berpisah karena ternyata keduanya berada di kelas yang berbeda.

" Aku ke kelas dulu! Kamu hati - hati," ucapnya singkat lalu pergi meninggalkan Yeji.

Gadis itu hanya bisa menghela nafas karena kecuekkan kakaknya itu. Terserah lah, yang penting sekarang ia harus terlebih dulu masuk ke dalam kelasnya.

Kelas 7D adalah kelas di mana Yeji berada. Berbeda dengan Hyunjin yang berada di kelas 7A. Rumornya kelas A terkenal berisi dengan siswa - siswa pintar. Tak heran jika kakaknya bisa masuk ke dalam sana. Berbeda dengannya yang memiliki kepandaian akademik yang pas - pasan. Memasuki kelas itu. Yeji menatap sekeliling ruangan. Mencari bangku kosong yang bisa ia duduki, karena sebagian besar sudah ada yang mengisi.

Akhirnya ia memilih bangku pojok yang berada di baris belakang . Jujur saja, ia ingin sekali duduk di paling depan. Namun sayangnya sudah ada yang mengisi.

Ia mengamati kondisi kelasnya yang cukup ramai. Beberapa siswa saling berbincang satu sama lain. Berbeda dengannya yang hanya diam dan larut dalam pikirannya sendiri. Yeji terlalu malu untuk memulai percakapan dengan orang baru.

' Kriiiinggg Kringgg'

Bel sekolah berdering nyaring. Menandakan seluruh siswa harus masuk ke dalam kelas. Tak lama setelah itu, masuklah seorang wanita dengan pakaian formal. Rambutnya hitam legam, terurai dengan indah. Ia tersenyum dan menyapa seluruh isi kelas.

" Selamat pagi semuanya..."

" Selamat pagi!" teriak para murid dengan bersemangatnya.

" Perkenalkan, nama saya Im Nayeon. Kalian boleh memanggil saya, Bu Nay . Di sini, saya akan menjadi wali kelas kalian. Jadi apapun yang terjadi mengenai kelas ini adalah tanggung jawab saya. Mohon kerja samanya!"

" Iyaa Bu Nay ... "

" Pertemuan pertama kita hari ini, kita manfaatkan buat nunjuk pengurus kelas... Gimana? kalian setuju?"

Spontan seluruh penghuni kelas saling tolah - toleh satu sama lain karena takut jika ditunjuk. Sementara Yeji yang duduk di belakang hanya bisa pasrah.

" Untuk yang pertama, kita pilih wakil ketua kelas dulu ya...

Siapa di sini yang sewaktu SD mendapat peringkat sepuluh besar?" tanya Nayeon.

Semuanya terdiam. Hingga seseorang yang duduk di paling depan mengangkat tangannya. Atensi satu kelas pun langsung tertuju kepada anak itu begitu juga dengan Yeji.

" Silahkan perkenalkan diri kamu!." Anak itu pun berdiri lalu membungkuk 90 derajat.

"Halo. Nama saya Min Jihoon. Senang bisa ketemu sama kalian!"

" Jihon, peringkat berapa sewaktu di SD dulu?"

" Emmm... Lima Bu"

Bocah itu tersenyum canggung menunjukkan deretan giginya yang tertutup kawat gigi. Dari tampangnya, Yeji menilai jika anak itu adalah anak yang rajin dan kutu buku. Sedikit culun juga ia rasa. Lagi pula masuk lima besar adalah sebuah prestasi yang belum pernah ia dapat sebelumnya. Karena memang ia tak sepandai itu dalam pelajaran.

" Baiklah mulai hari ini, ibu tunjuk kamu sebagai wakil ketua kelas. Ada yang keberatan?"

Keduanya menatap sekeliling dan tak ada satupun yang berbicara. Yang itu berarti sebagai tanda persetujuan. Nayeon lalu mempersilahkan Jihoon untuk duduk kembali. Setelahnya ia menulis nama anak itu di papan tulis sebagai pengingat.

Bling Like This 💖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang