Chapter 1 : Hari Pertama ke Sekolah!

601 26 4
                                    

5 tahun berlalu semenjak kejadian tragis itu. Kedua anak kembar Namjoon dan Jennie kini sudah tumbuh menjadi remaja yang siap untuk menginjak bangku SMP. Sewajarnya remaja pada umumnya, mereka pasti akan merasa bersemangat ketika hari pertama sekolah tiba.

Suara gaduh terdengar hingga dapur. Jennie yang sedang menyiapkan sarapan pun harus terganggu beberapa kali karenanya. Tak jarang ia akan terlonjak kala suara gaduh itu kian menjadi. Sayangnya ia benar - benar tak ada waktu untuk mengecek kondisi di lantai atas karena waktunya sudah hampir mepet. Lagipula, masakannya bisa - bisa gosong jika ditinggal begitu saja. Sungguh! Jennie terlalu malas untuk mematikan kompor sebentar. Prinsipnya adalah, sekali kompor menyala, semua masakan harus matang. Titik!.

Melirik pada jam yang sudah menunjukkan pukul 7 membuat rasa paniknya naik 50%. Bisakah dalam satu jam kedua putranya itu sampai di sekolah?

" Kembar!"

Jennei berteriak memanggik kedua anaknya itu. Tidak ada sahutan apa - apa. Hanya suara gaduh yang kian menjadi.

" HYUNJIN! YEJI!"

" Iya ma!"

" Sudah jam 7! Cepet! Nanti telat loh?"

" IYA!!!"

Suara kembar kesayangannya terdengar dari lantai atas. Jennie menghela nafas dan melanjutkan pekerjaannya. Ia berlari meraih beberapa kotak makan yang ada di rak lalu menatanya di atas meja. Ia memasukan satu persatu kotak itu dengan nasi goreng yang sudah ia buat. Namun baru akan menyusun beberapa sosis goreng di atasnya, Namjoon tiba - tiba datang dengan kondisi dasi yang mencekik lehernya.

"J-Jen. Tolong donk!"

Jennie merotasikan bola matanya sekilas. Pagi ini kesabarannya benar - benar diuji.

"Aduh Joon. Masa pake dasi aja kamu gak bisa sih?"

"Bukan salahku. Kan kamu sendiri yang minta biar aku gak belajar pake sendiri? Nyonya Jennie Kim sendiri kan yang bilang kalau masangin dasi suami itu kewajiban istri?"

"Hihhh. Iya - iya. Tapi setidaknya kamu paham sama kondisi donk. Aku lagi repot nih?"

"Ck! Iya deh. Nanti aku bakal pake dasi sendiri"

Wanita itu mengerucutkan bibirnya sambil memicing pada Namjoon. Ia tersenyum sekilas dan...

'Sret'

Ikatan dasi Namjoon telah terikat dengan sempurna.

"Tumben rapih banget pake dasi segala?"

"Iya. Hari ini aku ada rapat agensi. Mungkin bakal pulang telat."

"Ohh gitu. Kabarin aja ya?"

"He em. Omong - omong si kembar mana? Belum kelar juga dari tadi?"

"Coba kamu cek sana!. Aku lagi nyiapin ini."

Baru Namjoon akan melangkahkan kakinya, si kembar sudah terlebih dahulu berlari turun dari tangga dengan tergopoh - gopoh. Yang satu sibuk memasukkan beberapa buku di dalam tasnya, sedangkan yang satunya lagi sibuk membenarkan blazer seragamnya.

"Ehh. Hati - hati loh," kata Namjoon.

Si kembar sudah sampai di lantai dasar. Tanpa babibu Jennie langsung menyerahkan kotak makan mereka masing - masing.

" Lain kali bangunnya lebih awal ya? kan kalian tahu kalau bibi Kim lagi pulang kampung. Jadi mama butuh bantuan dikit di dapur."

Mereka mengangguk kikuk. Memang benar adanya. Pelayan Jennie spesialis dapur sedang pulkam. Dan mereka belum terbiasa menyerahkan pekerjaan itu kepada pelayan yang lain. Alhasil mau tak mau, Jennie harus turun tangan sendiri untuk memasak.

Bling Like This 💖Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt