Chapter 20 : All About Jihoon

68 9 7
                                    

Saat ini, seorang anak sedang menunggu dengan jenuh orang tuanya yang tak kunjung datang menjemput. Ia menoleh kesana kemari. Suasana sekolah sudah begitu sepi. Hanya ada lapangan kosong dengan pepohonan yang bergoyang seiring angin musim panas berhembus. Ia menghela nafasnya dengan berat.

Kembali meraih ponsel di dalam sakunya, bocah bernama Min Jihoon itu menekan angka satu untuk menghubungi sang ibu. Cukup lama panggilannya tidak direspon, Jihoon mematikan sambungannya dan mencoba beberapa kali sampai wanita itu mengangkat panggilan darinya.

' Tut...'

' Halo sayang? Ada apa? Mama lagi sibuk nih?' kata suara cerewet dari balik telefon. Jihoon menghela nafas lalu kembali mendekatkan ponsel itu ke telinganya.

"Ayah kenapa belum jemput, Ma?" katanya dengan wajah yang memelas.

' APAA!!!'

Jihoon reflek kembali menjauhkan ponsel itu dari telingannya. Selalu saja sang ibu ini sangat senang membuat telinganya berdengung karena suaranya yang melengking.

' PRIA SIALAN ITU BELUM JUGA JEMPUT KAMU??!!!' kata sang ibu begitu loss.

" Hmm... Nggak ada tanda-tanda ayah bakal muncul. Padahal aku udah telfon dia juga tapi nggak diangkat.." keluhnya pada sang ibu.

'OOOHH SI SADIBLENG INI MINTA DITEMPELENG!!! PADAHAL MAMA UDAH BILANG BERKALI-KALI SAMPE BERBUSA KALAU JANGAN SAMPE TELAT JEMPUT KAMU!"

"Paling ayah lagi ketiduran di studio"

...

Di tempat lain, orang yang mereka maksud benar-benar sedang berada di studio musik pribadinya. Namun bukan tertidur, tapi sedang sibuk mengurus demonya yang sudah ditagih sang sobat CEO. Beradu dengan mouse dan sound bar di layar komputer, sesekali ia berdecak ketika harus meng undo programnya karena melakukan kesalahan. Tak jarang ia mengulangi kembali opsi itu hingga keyboard huruf Z nya lepas.

"Hadehhh," keluhnya sambil kembali mengatur garis-garis itu agar menghasilkan suara yang sesuai.

Ketika sedang fokus-fokusnya dengan layar komputer, tiba-tiba pintu kaca ruangan itu terbuka. Seorang pria masuk sambil membawa ponsel di tangannya.

"AGUSSS!!!" panggilnya.

"Kalo nggak penting mending minggir kalau masih mau hidup!" katanya tanpa menoleh sekalipun kepada sahabatnya itu. Jung Hoseok.

"HEH! Lihat ini bentar!" omel Hoseok sambil memutar kursi pria itu.

Ia berdecak dan melepas headphone yang menutup kedua telingannya. Dengan malas ia meraih ponsel milik Hoseok. Di sana sudah ada panggilan terhubung dengan nama 'Pawangnya Yoongi'.

Sontak saja kedua mata kucing pria bernama lengkap Min Yoongi itu membulat dengan sempurna. Dengan hati-hati ia mendekatkan benda pipih itu pada telinga. Dengan ragu-ragu ia pun berkata...

"H-halo Ma..."

'DASARR LAKI-LAKI KONSLET!!! MATAMU DIPAKE BUAT LIHAT JAM SEKARANG!!!'

"I-iya udah lihat ini Ma," jawab Yoongi dengan panik.

'JAM BERAPA AKU TANYA HAH!!?'

"J-jam anu ... itu jam anu ..."

'JEMPUT JIHOON SEKARANG!!! ANU ANU MULU ANAKMU KEBURU JADI PRASASTI DI SEKOLAH!!!'

"I-iya ini otw!" Yoongi mengorek sebelah telinganya dengan kelingking. Ia melirik jam pada komputernya. Ini sudah hampir pukul 3 sore. Itu artinya ia sudah membiarkan Jihoon menunggu selama 1 jam lebih 30 menit.

Bling Like This 💖Where stories live. Discover now