EMPAT BELAS

2.5K 149 18
                                    

"Meski sering di abaikan, aku tidak mencari kenyamanan di orang lain."


Happy reading 💙

"Woi! Balikin lipstik gue!" Ucap seorang gadis yang tengah mengejar seorang pria, pria itu mengambil lipstik milik nya.

"Dasar gentong! Lari doang lama banget. Olahraga makanya jangan rebahan mulu" balas si pria dengan menjulurkan lidah nya. Membuat sang gadis semakin marah

"Ando bangsat!"

Itu adalah aksi drama india yang di lakukan oleh Chole dan juga Ando, tidak heran semua murid hanya melihat nya saja. Karena sudah terbiasa dengan sifat mereka seperti tom and jerry.

"Berhenti Do, gila cape gue. Lo mau buat gua kurus ya!" Ucap Chole geram.

Chole tidak sanggup mengejar Nino yang langkah nya 2 kali langkah kaki diri nya. Peluh sudah membanjiri seluruh wajah nya.

"Hahahaha gue lagi kan yang menang." Ucap Ando dengan wajah sombong. "Lagian ngapain si lo bawa-bawa lipstik emak lo ke sekolah." Tanya Ando seraya menghampiri Chole yang sedang mengatur nafas.

Chole dengan gesit mengambil lipstik milik nya di tangan Ando, tapi pergerakan nya kalah cepat. Lipstik itu di angkat ke atas.

Chole menghela nafas panjang. "Dari pada lo ngerokok di kelas segala"

Lelaki berambut pirang itu menyentil jidat Chole dengan keras. "Aw!" Pekik Chole merasakan jidat nya memanas.

"Lo punya bukti emang kalo gue ngerokok di kelas?" Tanya Ando raut wajah nya serius.

Chole yang dipandang seperti itu menelan ludah nya kasar. "Ya ya gua cuma denger lah dari orang" kilah Chole.

Ando terdiam sesaat. Memandangi wajah bulat musuh abadi nya. "Ambil ni lipstik lo! Lain kali gak usah bawa lipstik ke sekolah. Gak pantes. Kecuali lo itu jalang di pinggir jalan."

Ando menyerahkan lipstik milik Chole ke tangan sang empu dan berjalan meninggalkan Chole yang termenung di koridor.

Kesamambet apaan si Ando -batin Chole.

🌼✨

"Kalian siapa?"

Dewa terkejut karena Zea bertanya hal yang tidak masuk akal.

"Maksud kamu apa sayang" Tanya Dewa yang masih berurai air mata.

Tatapan mata itu, mata Emerald ygangmenjadi favorit nya kini kosong. Memandang Dewa seperti orang asing.

Dahi Dewa mengkerut. "Kamu gak kenal sama aku?" Tanya nya sekali lagi. Dan di balas gelengan oleh Zea.

"Wa" panggil El.

Dewa menoleh dan El memberi kode untuk berbicara berdua di luar. Dewa mengangguk, sebelum keluar ia menyempatkan mengelus surai kecoklatan milik gadis nya.

Setelah El dan Dewa keluar, setetes air mata jatuh mengenai sprei.

"Maaf".

Our Of SecretOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz