16

23.5K 2.9K 50
                                    

HAPPY READING

———

"APA?!" Pekik Malvin tidak percaya.

Rebeca secara Spontan mendorong kepala Malvin dari pahanya, membuat Malvin terjatuh dari Sofa.

"Aduh kok di dorong si?" Ucap Malvin dengan tangan mengusap kepalanya yang terbentur kaki Rebeca. 'Kaki Eca wangi.' Pikir Malvin.

"Ga sengaja." Balas Rebeca dengan wajah tanpa dosa.

'Untung sayang.' Batin Malvin mencoba sabar.

Malvin dengan cepat kembali bangun lalu mendudukan dirinya di samping Rebeca dengan kepala yang di senderkan di bahu Rebeca.

Setelah itu Malvin berucap "Eca yang tadi Eca omongin cuma boongan kan? Cuma bercanda?"

"Beneran."

Malvin mendilik kesal "Siapa? Siapa aja Cewek—Cewek yang udah ungkapin perasaannya sama Eca? Biar Avin bunuh!"

"Mereka udah mati."

Sebelah alis Malvin terangkat "Eca yang bunuh?"

Rebeca menjitak pelan jidat Malvin "Enak aja nuduh Eca!"

Malvin menatap Rebeca memelas lalu berucap dengan nada merajuk "Hiks atit, jidat Avin atit! Eca Jahat."

Rebeca terkekeh kecil saat melihat tingkah Malvin yang Sedikit Menggemaskan, ingat ya hanya Sedikit. Dengan pelan Rebeca mengusap lembut jidat Malvin lalu Mengecupnya singkat "Masih sakit ngga? Kalo masih sakit mau Eca Cium lagi, biar cepet Sembuh?" Goda Rebeca lalu mengedipkan sebelah matanya pada Malvin.

Malvin yang di perlakukan seperti itu seketika merona malu, dengan cepat pria tampan itu menutup wajahnya dengan bantal Sofa "Eca apaan si, Avin kan jadi malu—" Cicit Malvin.

Malvin menyembulkan sedikit kepalanya dari balik bantal hingga dapat terlihat mata Indah beriris Abu—Abu itu "Tapi Avin pengen di Cium lagi, boleh?" Cicit Malvin malu—malu.

"Boleh, tapi Avin harus kasih Eca Uang yang banyak." Ucap Rebeca, seketika sifat matrenya keluar.

Malvin yang mendengarnya Berbinar senang "Avin bakal kasih Uang berapapun buat Eca, asal Eca Cium Avin Banyak—banyak." Pekik Malvin semangat.

"Satu kali Ciuman, Satu M gimana?" Ucap Rebeca mencoba bernegosiasi.

"Mau!" Malvin dengan cepat mengeluarkan Dompet yang ada di saku celananya, lalu memberikan Dompet itu ke tangan Rebeca.

Sedangkan Rebeca yang melihat tangannya yang memegang Dompet Malvin yang dapat di pastikan jika isinya tebal hanya mengerjapkan matanya 'Segampang ini dapet Duit?' Batinnya.

"Ayo Eca Cium Avin banyak—banyak, di sini terus di sini pokonya yang banyak." Ucap Malvin sambil menunjuk beberapa bagian wajahnya.

"Em, Okey tapi ga ada Cium di bibir ya."

Malvin yang mendengar ucapan Rebeca seketika murung "Kenapa?" Lirihnya.

"Kita belum Nikah."

Malvin menatap Rebeca Polos "Oh, jadi kalo mau Cium di bibir itu harus Nikah dulu ya—"

"Ya udah ayo Nikah!" Ajak Malvin semangat.

Rebeca menggaruk kepalanya yang tidak gatal 'Nih anak emang Polos beneran apa emang Bego?' Pikirnya.

"Heh, Enak aja lo ngajak Cantiknya gue Nikah!" Pekik Zaidan yang baru saja bangun dari tidurnya.

Malvin mendilik kesal lalu menatap Zaidan tajam "Apasi ganggu aja lo."

Zaidan dengan cepat berjalan menuju Rebeca, setelah itu Zaidan dengan santai duduk di samping kanan Rebeca karena samping kirinya sudah di isi oleh Malvin.

Zaidan menatap Rebeca memelas "Eca, masa Idan di katain pengganggu sama tuh Setan." Adunya pada Rebeca dengan tangan menunjuk Malvin.

Malvin yang tidak terima di katakan Setan seketika menjadi emosi "Siapa yang lo sebut Setan?"

"Lo lah masa gue!" Balas Zaidan santai.

Malvin dengan cepat bangun dari duduknya lalu berjalan menuju Zaidan setelah itu Malvin menarik kerah Seragam Zaidan sehingga Zaidan menjadi berdiri dan—

Bugh

Zaidan yang tidak terima menonjok balik Malvin.

Bugh

"Setan lo!" Pekik Malvin masih dengan tangan yang menonjok Zaidan tapi sesekali Dia juga melindungi wajah tampannya dari tonjokan Zaidan.

"Lo yang setan!" Ucap Zaidan lalu balas menonjok Malvin.

Sehingga terjadilah pertarungan sengit di atas karpet berbulu itu dengan Rebeca yang menjadi penonton.

Rebeca yang sudah malas menonton perkelahian Zaidan dan Malvin pun, bangun dari duduknya tidak lupa membawa dompet yang di berikan Malvin lalu berjalan menuju pintu Kamar.

Sebelum itu Rebeca menolehkan kepalanya ke belakang lalu berucap dengan suara sedikit meninggi "Sesama Setan ga usah saling ngatain apalagi berantem, Dasar Setan!"

Mendengar ucapan Rebeca seketika Zaidan dan Malvin menghentikan perkelahiannya, lalu terdiam dengan kepala menunduk.

TBC

Maaf guys author jarang up kondisi author lagi drop :)

𝘼𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙈𝙞𝙣𝙚 [𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang