11

34.9K 4.2K 349
                                    

HAPPY READING

---

Malam yang sunyi dengan semilir angin dan Cahaya Bulan yang menjadi satu-satunya penerangan di tempat itu.

Seorang pria Tampan yang menggunakan kaca mata di hidung mancungnya, terus mencoba untuk memperbaiki Motornya yang mendadak mati di Jalan dekat Hutan Kota.

Sesekali mata pria itu menengok ke kanan maupun ke kiri "Kaya ada yang ngawasin aku." Monolog pria itu.

Beberapa menit kemudian Motor pria itu berhasil menyala dengan cepat Dia menaiki Motornya, sebelum si pria berhasil meninggalkan tempat itu terlebih dahulu Motornya di tabrak keras dari arah belakang.

Pria berkacamata terpental cukup jauh dari Motornya.

Bayangan seseorang berhoodie hitam dengan masker dan topi hitam, berjalan menuju pria itu yang tergeletak lemas dengan tubuh menyender ke batang Pohon.

"To-long." Lirih pria itu dengan mata tanpa kaca mata yang menatap memelas kepada seseorang di hadapannya.

Seseorang itu dengan perlahan berjongkok lalu membisikan sesuatu "Ya, gue bakal nolong lo-" Ucapnya.

Binar bahagia dapat terlihat di mata si pria itu, tapi binar itu dengan cepat menghilang di gantikan kepanikan saat mendengar bisikan lanjutan dari Seseorang yang di yakininya Perempuan "Biar cepat ke Neraka Alfin."

Alfin menatap takut Perempuan berhoodie di hadapannya, Alfin dapat menebak dengan mudah jika orang itu adalah perempuan dari suaranya "Ken-apa?" Lirih Alfin.

Perempuan itu tertawa keras saat mendengar ucapan Alfin "Karena lo mendapatkan, apa yang seharusnya gue dapatkan." Balasnya menyeringai menyeramkan.

"A-apa mak-sud kam-u?" Tanya Alfin terbata-bata karena harus menahan rasa sakit yang di rasanya.

Wajah perempuan itu seketika meredup "Lo mendapatkan Kecupan dari Rebeca." Jawabnya lalu-

Setelah itu hanya terdengar lolongan kesakitan dari Alfin di sunyinya Hutan Kota.

---

Sedangkan di tempat lain Zaidan sedang mengamuk di kamar karena orang suruhannya mengatakan jika mereka kehilangan jejak Alfin.

"Sialan! Sekarang lo aman tapi besok gue pastiin lo mati." Umpat Zaidan marah dengan kasar Dia melempar seluruh barang di meja belajarnya.

Dalam beberapa menit amarah Zaidan mereda setelah melihat Foto Rebeca yang terlihat Sangat Cantik di dinding Kamarnya.

---

Tidak jauh berbeda dari Zaidan saat ini Malvin juga sedang mengamuk di pinggir jalan segala macam umpatan telah Dia keluarkan karena rencanya gagal.

Rencana Malvin untuk membunuh pria yang dengan kurang ajarnya mendapatkan kecupan dari Rebeca padahal Dia saja belum pernah merasakan kecupan dari si cantik Rebeca.

"Shit, kenapa harus kehilangan jejaknya! Kalo aja gue ga kehilangan jejak si Alfin-Alfin itu gue pastiin kalo Dia udah Mati di tangan gue!" Ucap Malvin kesal.

---

Di tempat lain, tepatnya di kamar mewah milik Putri tunggal keluarga Baskara.

Rebeca saat ini sedang menghitung berapa jumlah Blackcard yang di berikan keluarganya, seluruh anggota keluarga Baskara sudah memberinya Kartu Hitam itu setiap orang ada yang memberikan Satu, Dua bahkan Tiga Blackcard sekaligus pada Rebeca katanya untuk Uang jajan Seminggu.

"Tigabelas, Empatbelas, Limabel-" Belum selesai Rebeca menghitung sudah terlebih dahulu di potong oleh suara Sistem.

"Selamat malam Tuan."

"Ngapain lo? Ganggu tau ga? Kalo ga penting gue lempar lo dari lantai 4 baru tau rasa!" Pekik Rebeca kesal, dengan kasar Rebeca melempar Blackcard di tangannya.

"Tuan sedang Pms?"

"Udah tau nanya!" Balas Rebeca ngegas.

"Jika Tuan mau, Sistem dapat membuat Tuan tidak Pms lagi."

Rebeca menatap berbinar Hologram Sistem yang ada di hadapannya "Lo serius?"

"Iya Tuan, Anda tinggal menukarkan 1.000 Poin setelah itu Anda akan berhenti Pms."

Seketika binar di mata Rebeca menghilang di gantikan tatapan galaknya "Gue ga mau bayar! Harus gratis." Protes Rebeca.

"Tidak ada yang gratis di dunia ini Tuan, bahkan jika Anda ke Wc umum saja Anda harus bayar."

Rebeca memutar bola mata malas "Gue kalo kentut gratis tuh ga ada di suruh bayar."

Mendengar ucapan aneh dari Tuannya, Sistem langsung menghilang.

"Sistem?" Panggil Rebeca.

Masih tidak ada jawaban dari Sistem.

Rebeca berdecih sinis "SISTEM, KALO PUNYA NYALI CETEK GA USAH SO-SO AN ADU BACOT SAMA GUE!" Teriak Rebeca di kamarnya yang kedap suara.

TBC

Sering-sering ya buat akun wp author rame kaya gitu, kalo kalian lebih sering ramein cerita ini author juga bakal lebih sering up ceritanya 🖤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sering-sering ya buat akun wp author rame kaya gitu, kalo kalian lebih sering ramein cerita ini author juga bakal lebih sering up ceritanya 🖤

𝘼𝙡𝙬𝙖𝙮𝙨 𝙈𝙞𝙣𝙚 [𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙]Where stories live. Discover now