10 [Gangguan Hantu Nenek]

6.2K 854 21
                                    

Happy Reading^^ 

!Lanjutkan di scroll lagi ya!

-Kemenangan tidak selalu berpihak pada mu. Tapi yakinilah ada sesuatu yang lebih hebat dari itu.- By Kzdh_14


"Lo setannya!" Tunjuk Brayan pada Clara.

"Gue bukan setan hiks hiks," Jawabnya.

"Clara? Lo kok tiba-tiba ada di sini? Aurel mana!?" Tanya Dinda.

Suasana jadi hening ketika pertanyaan itu di lontarkan. Beribu-ribu pertanyaan ada di kepala tapi sulit untuk di lontarkan.

"Au-aurel masih di sana. Di-dia gak mau pulang," Jawab Clara terbata-bata.

"Hahaha... Udah gue duga," Tawa Abadi seperti di paksakan.

"Dasar Aurel! Orang panik nyariin dia. Dia malah keasikan di tempat gaib!" Celoteh Andy.

"Kalau gak gitu bukan Aurel namanya," Ucap Brayan.

Dinda dan yang lain pun sedikit tenang karena ada kabar jelas dari Clara.

"Din, tolong anterin gue pulang. Gue takut," Rengek Clara.

"Iy-iya," Jawab Dinda.

Mereka semua lalu pergi mengantarkan Clara pulang. Rumah Clara cukup jauh dari tempat ia ditemukan. Di dalam mobil, Clara terus memeluk Dinda. Badannya keringat dingin, tangannya gemeteran.

"Lo di sana pasti ketemu setan mulu," Cetus Andy yang sedang menyetir.

Clara sedikit mengangguk. Sekarang badannya panas sekali, sepertinya ia demam. Dinda menempelkan telapak tangannya di dahi Clara.

"Wih! Panas banget jidat lo,"

"Palingan juga demam," Ucap Aska di kursi belakang.

"Ba kita ke klinik dulu," Ucap Dinda pada suaminya.

"Udah biarin aja," Jawab Andy.

"Anterin aja Dy. Gak etnis kalau kita nganterin anak orang yang sakit," Ucap Brayan di sebelahnya.

"Masalahnya, klinik jauh dari sini. Arahnya juga berlawanan dari arah kita pulang!" Tegas Andy.

"Kalau gitu gausah Dy, bener kata lo. Nanti kita lama banget pulangnya, mana udah malem," Ujar Aska.

"Kalian nih bener-bener. Kasian tau Clara badannya panas banget terus udah mulai menggigil ini," Ucap Dinda.

"Daripada masuk penjara gara-gara bunuh orang, mending kita bawa aja dia ke klinik terdekat," Setuju Andy.

Andy dengan fokus menyetir mobilnya lalu menambah kecepatan. Dinda dan Aska mulai mengantuk sedangkan Clara sedang menggigil. Karena ac yang begitu membuat mata tergoda untuk menutup jadi mereka berdua tertidur. Dinda tertidur sambil memeluk Clara, kalau Aska ia tidur sambil duduk. Dia tidak mau baring padahal bangku sebelahnya kosong.

Brayan melihat ke spion, ternyata ketiga temannya sudah tertidur pulas. Hanya ia dan Andy yang masih terjaga. Saat melewati pemakaman, mobil berjalan semakin lambat, entah mengapa.

"Dy! Kenapa mobilnya lo pelanin?" Tanya Brayan.

"Engga gua pelanin. Cuma kayanya ini mobil ada masalah masa udah gua gas full gini," Jawabnya.

Bau hanyir merebak di dalam mobil sampai-sampai Andy terbangun.

"Brayan lo kentut ya? Bau banget kampret!" Tanya Aska.

"Apaan! Siapa juga yang kentut. Lo ya Dy?"

"Kagak! Hm, jangan-jangan,"

Andy dan Brayan menoleh bersama-sama ke arah belakang. Tapi tidak ada hal yang sudah terbayangkan di pikiran.

"Alhamdulillah," Ucap Andy.

Saat mereka melihat ke arah depan. Betapa terkejutnya mereka saat melihat wajah nenek yang berlumuran darah dan belatung yang memenuhi badannya hingga berjatuhan di kaca mobil Andy.

"Allahuakbar!" Terkejut Brayan dan Andy.

Aska dan Dinda langsung terbangun ketika mendengar teriakan kedua laki-laki di bangku depan. Betapa terkejutnya mereka berdua ketika melihat nenek berwajah seram dan sangat menjijikkan itu. Dinda langsung memejamkan mata sambil membaca Ayat kursi begitupun Aska yang membaca doa.

"Kalian tidak bisa pergi!" Teriak hantu nenek itu.

Andy, Aska dan Brayan berdoa sambil bergetar tangan mereka karena begitu takutnya. Sedangkan Dinda sudah menagis tanpa suara, karena sangat-sangat takut. Disaat ia membuat matanya wajah nenek itu ada di depan wajah Dinda.

"Ahk...."

Suara Dinda tiba-tiba ilang. Badannya sudah keringat dingin, ia sudah mau pingsan saat melihat dan mencium bau hanyir sekaligus busuk di depan mukanya.

"Allahuakbar!"

Andy menancapkan gas mobilnya yang tadi terhenti. Ia membacakan ayat kursi dan diikuti oleh semuanya kecuali hantu nenek dan Clara yang tertidur.

"Tidak...!!!!" Teriak hantu nenek itu lalu menghilang.

Saat melihat hantu nenek seram itu sudah menghilang, Andy langsung memberhentikan mobilnya untuk beristighfar.  Dan betapa terkejutnya ia saat melihat plang bertuliskan "Klinik Dokter Desi".

"Alhamdulillah ya Allah. Brayan, Bu, Aska, ayo keluar! Kita udah sampe," Ucap Andy.

Dengan cepat mereka membuka pintu mobil dan menggotong Clara untuk masuk ke dalam klinik. Di depan klinik sudah ada seorang laki-laki dan wanita paruh baya yang segera mempersilakan mereka untuk masuk. Di rebahkan lah tubuh Clara.

"Kenapa Dek temannya?" Tanya laki-laki paruh baya dengan sopan.

"De-demam Pak," Jawab Andy sopan.

"Kalau boleh tau kalian dari mana? Kok kaya sedang di uber-uber setan?" Tanya nya lagi.

"Kami dari daerah gunung barat Pak. Tadi kami di ganggu sama hantu nenek-nenek," Jawab Brayan.

"Hantu nenek-nenek?!" Kaget wanita paruh baya yang sedang menangani Clara.

Dinda lalu menganggukkan kepala kikuk. Bapak paruh baya itu lalu menutup pintu klinik dan menutup nya menggunakan gorden. Setelah itu ia berkomat-kamit  lalu meniupnya pada pegangan pintu.

"Kenapa Pak?" Tanya Aska.

"Gapapa dek itu udah biasa," Jawabnya.

"Oh iya kenalin Bapak Dadang dan itu isteri Bapak namanya Desi,"

Ibu Desi lalu menganggukkan kepala lalu tersenyum ramah.

"Saya Andy, ini isteri saya Dinda, itu Aska dan ini Brayan Pak,"Jawabnya.

"Kalau ini siapa?"Tanya ibu Desi.

"Itu Clara Buk,"Jawab Dinda.

"Malam ini kalian menginap di klinik ini ya. Pulangnya besok saja,"Ucap Pak Dadang.

"Memangnya kenapa Pak?" Tanya Brayan.

"Sudah, nurut saja ya. Temen kamu juga sedang sakit,"Jawabnya.

"Ya sudah Pak kami menurut saja. Tapi apa tidak mengganggu?"Ucap Andy.

"Tidak kok Nak malah kami senang,"Jawab Ibu Desi.

"Terimakasih banyak Pak,Buk, "Tutur Aska.

"Sama-sama Nak,"Jawab mereka bersamaaan.

TBC

Gimana? 👻

Vote, komen, share and follow ✨

Indigo Bobrok 2 [END]Where stories live. Discover now