41 [Hantu penyelamat]

3.1K 487 110
                                    

Happy reading ^^

Sebelum baca sebaiknya vote, komen, follow and kayang🤸!!


Brak! Suara benda jatuh cukup kencang.

"Ada apa?"tanya Aurel pada Azeel yang sedang mengintip lewat celah. "Ada Abadi sama temen-temen setan Lo lagi tiduran bareng Psiko,"

Aurel mengerutkan kening tak percaya. "Are you serius?" Ia langsung membuka pintu lemari, apa yang dikatakan Azeel benar. Abadi sedang duduk tepat di perut Psiko, sedangkan Brayan tubuhnya menimpa wajah sang Psiko. Kejadian sial hampir saja menimpa Aska, bagaimana tidak? Wajahnya tepat mengarah pada pisau yang sedang dipegang. Jika ia memajukan 2 senti saja, maka matanya sudah tersisa satu.

"KEREN! Selebez. Pahlawan kemaleman,"bertepuk tangan. Ketiganya lalu beranjak berdiri, sedangkan Psiko itu sudah pingsan karena kehabisan oksigen.

"Dia siapa Rel?"tanya Abadi. Yang di tanya sedang mengikat Psiko itu menggunakan rantai. "Psikopat,"jawab dengan santai.

Brayan dan Aska terkejut bukan main."Gua kira Psikopat cuma ada di Film, ternyata ada beneran!"Azeel menepuk bahu Andy, "Main Lo kedekatan," sontak saja semua orang menertawakan Andy.

"Ngapain kalian bawa trio badak ke sini?"introgasi.

"Maafkan kami Aurel. Itu semua karena mereka memaksa kami untuk mengantarkan ke mari,"jawab Bipet. Mendengar jawaban itu, Aurel malah memeluk para setannya."Makasih. Berkat Lo pada, gue ga jadi LEGO!"

"Udah-udah tangis harunya. Mending kita cari bukti terus laporin ke Polisi,"anjuran Abadi. Keempat orang itu lalu menganggukan kepala pertanda setuju.

"Kita bagi kelompok! Gue sama Azeel ke sana. Dan kalian bertiga ke sana,"usulnya.

"Setuju!"jawab semuanya. Mereka lalu berpencar. Bau busuk terus menusuk lubang hidung.

Azeel yang membawa obornya sedangkan Aurel mengusapkan tangannya pada setiap dinding yang mereka lewati. Sampailah di mana tangannya menabrak sesuai. "Shit! Ngapain hidupin obor kalau ada listrik kaya gini. Emang ya itu Psikopat gobloknya murni dari sumbernya," ia lalu menekan stop kontak.

Jreng, jeng! Terang seperti cahaya listrik. Trio badak juga terkejut dengan terangnya semua ruangan karena listrik. Mereka semua mengira kalau tidak ada listrik di gedung ini. "Pinter banget itu Psikopat. Pake obor biar ga ketahuan ada praktek mutilasi di sini,"puji Brayan.

Mereka lalu melanjutkan perjalanan tanpa menggunakan obor.

"Ini kayanya tempat praktek bikin LEGO versi manusia,"Aurel memasuki sebuah ruangan yang sudah tidak terawat dengan banyak lemari penyimpanan.

"Ini kayanya tempat praktek bikin LEGO versi manusia,"Aurel memasuki sebuah ruangan yang sudah tidak terawat dengan banyak lemari penyimpanan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sumber Pinterest

Melihat tempat duduk yang unik, Aurel langsung saja mencobanya. "Encok Lo lama-lama,"peringat Azeel.

Indigo Bobrok 2 [END]Where stories live. Discover now