"Yaelah ngesot. Kamu lama kenapa gak ngilang aja sih?"

"Aku ngilang kalau keadaan genting saja,"

"Yaudah sini saya bantu,"

Aurel menarik tangan suster ngesot. Suster ngesot di seret oleh Aurel, padahal badan suster ngesot terlihat gemuk.

"Aku kira kamu berat. Eh isinya tulang doang, kalau gini gue lempar aja,"

Aurel melemparkan suster ngesot kencang sekali ke arah tubuh pohon jambu. Bunyi tulang pun terdengar saat suster ngesot itu mengenai batang pohon. Aurel berlari menuju tempat suster ngesot terjatuh.

"Aduh bunyinya renyah banget. Jadi pengen lempar lo lagi," Ucap Aurel.

Seketika mbak suster itu menghilang entah kemana.

"Mbak suster ngesot penakut," Ejek nya.

Ia lalu memanjat pohon jambu biji yang sudah berbuah dan sudah matang di bagian atas dulu yang di ambil.

Sementara itu.

"Kalian mau bawa aku kemana?" Tanya Clara.

"Kami akan membawa mu ke luar dari alam ini,"

"Aurel di mana?"

"Aurel sudah aman bersama kami,"

"Tapi Aurel har-"

"Diam! Atau kami buang kau ke alam kesunyian!" Ancam banaspati.

Clara terdiam hanya air mata yang terus turun tanpa di suruh. Dalam sekejap, Clara sudah ada di dalam mobil Andy. Setelah mengantar Clara, banaspati dan jalangkung langsung pergi ke alamnya. Tangis Clara pecah, ia menagis sejadi-jadinya. Suara tangisannya terdengar sampai teman - temannya yang selama ini mencari mereka berdua.

"Udah sebulan kita ngasih alasan yang gak jelas ke orang tua Aurel sama Clara biar gak cemas. Tapi pencarian kita jua nihil," Tutur Aska.

"Tunggu! Diem! Kaya ada orang nangis coba dengerin," Ucap Dinda.

Mereka lalu terdiam dan berusaha mendengar suara tangisan yang di beritahu oleh Dinda.

"Suaranya dari mobil Andy!" Ujar Abadi.

"Untung si Rara gak ikut. Kalau ikut pasti dia kira suara hantu mana ini udah malam," Ucap Brayan.

"Eh iya. Kalau itu hantu gimana?" Tanya Andy.

"Ba gak usah nakutin orang!" Balas Dinda.

"Iya bener kata Bi lo!" Ucap Abadi.

"Isteri gua pangilan nya Bu bukan Bi!" Tidak terima Andy.

"Hahaha jadi Bab 1. Ngakak!" Tawa Aska pecah.

"Hahaha.. Kenapa gak di panggil Da 'kan dia Dinda. Biar jadi BaDak hahaha...! " Brayan tertawa terpingkal-pingkal.

Sedangkan yang lain merasa bercandaan Brayan itu garing jadi tidak ada yang tertawa. Saat Brayan mulai selesai tertawa karena di tahan sampai bunyi ngik-ngik barulah yang lain tertawa. Mereka sudah lupa dengan suara tangisan tadi.

"Aku di mobil siapa ya," Ucap Clara yang sudah selesai nangis nya.

Ia lalu keluar dari mobil menuju arah cahaya dari sebuah tempat. Clara berjalan sempoyongan karena ia sedikit pusing. Menyeret kakinya, daun dan apa saja ia seret karena tidak kelihatan. Mereka yang ada di tempat yang bercahaya terang mendengar suara orang berjalan di seret langsung merinding.

"Apa cuma gue yang merinding?" Tanya Abadi.

"Kok gue juga ya," Jawab Aska sambil mengusap lehernya yang merinding.

"Bi kamu takut?" Tanya Andy.

Di tengah-tengah situasi merinding sempat-sempatnya Aska dan Abadi tertawa karena pertanyaan Andy.

"Hahaha ter sugesti ikutin Abadi bilang Dinda Bi hahaha..." Tawa Aska.

"Isterinya jadi Bab 1 kasian hahaha..." Ucap Abadi.

Sementara itu, wajah Andy, Dinda dan Brayan sudah pucat ketika melihat bayangan seseorang yang mulai mendekat.

"Hiks hiks gue kangen kalian," Ucap Clara dengan nada suara yang sedikit seram.

"Setan!!" Teriak mereka berempat.

"Mana setan?" Tanya Clara sambil meloncat menaiki tempat yang sedikit panggung.

"Hah!.... Setan!...." Teriak Abadi dan Aska ikut merimbuk ke mereka berempat.

TBC

Setannnn di sebelah kaliannnn
Hayo tulis orang yang ada di sebelah kalian atau setan juga gapapa tulis aja🌻😁




Indigo Bobrok 2 [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن