1.3 [Satu fakta]

3.3K 291 3
                                    

HAPPY READING!don't forget to vote and comment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING!
don't forget to vote and comment.

🦋

SEOLA melompat ke tempat tidur setelah beberapa menit lalu menemani Lander makan. Sebenernya dia merasa heran, kenapa Lander harus repot-repot datang padanya hanya sekadar minta ditemani makan. Di dalam ingatan yang diberi Seola asli, Lander sangat jarang bahkan hampir tidak pernah meminta ini-itu. Kalaupun pergi jalan itu atas kemauan Seola.

Semakin hari ada banyak perubahan dari sikap Lander membuatnya tidak tenang hati. Dia mulai berpikir bahwa Lander sudah mencintainya—Seola asli. Namun, sampai sekarang dia masih tidak tahu alasan hubungan tidak jelas itu terjalin.

Seola berdecak, berguling-guling di atas kasur. Sungguh, dia merasa amat penasaran. Bertanya juga rasanya percuma, semua orang bungkam, seakan tidak punya mulut untuk berbicara.

“Seola 'kan anak pecinta buku banget, ya. Ya kali kan kisah hidupnya nggak ditulis di buku diary,” gumamnya.

Meskipun rasanya malas untuk bangkit, tetapi karena demi menyelesaikan setiap masalah yang mungkin akan mempercepat dia keluar dari tubuh ini. Mau tidak mau Seola bangkit dan berjalan menuju meja belajar.

Dia membuka setiap laci meja, setelah dicek tidak ada. Seola pun berpindah mengecek rak buku besar yang tersusun rapi banyak buku. Sampai pada akhirnya menemukan satu buku berukuran lebih kecil dari semua buku di sana. Buku berwarna biru muda dengan cover seorang perempuan duduk di bawah pohon rindang.

Dia membuka halaman pertama, tertera nama ‘Seola Gracepa Vand' diikuti tandatangan cantik di sana. Sembari membuka halaman berikutnya, Seola membawa buku tersebut ke atas tempat tidur. Dia tidur tengkurap dengan guling empuk sebagai bantalan.

Masih di halaman kedua tertera tulisan ‘gue rindu gue di beberapa tahun lalu' di bagian itu menceritakan tentang bagaimana sosok Seola hidup beberapa tahun lalu sebelum kejadian sialan itu datang. Di mana Seola bisa menghirup udara segar dengan bebas tanpa hambatan, tidak perlu ketakutan, apalagi menyakiti diri sendiri.

Di halaman berikutnya, tentang seberapa besar rasa benci pada Varland. Semua keluh kesah yang tertanam dalam hati disalurkan melalui buku tersebut. Segala kelakuan bajingan Varland tertera jelas di sana. Sangat disayangkan, tidak ada satu pun orang di mansion ini yang tahu bahwa Seola memiliki buku diary. Seandainya mereka tahu, dijamin Varland tidak akan bisa bernapas sampai detik ini.

Tangan mungil dengan jari-jari lentik terus bergerak melihat-lihat isi buku. Setiap halaman dibaca serius, sampai pada halaman tentang Lander. Ya, tentu saja Seola dulu menuliskan bagaimana sosok Lander yang memiliki peran sebagai kekasih. Dari bertemu di mana, sifat pria itu, dan lain sebagainya.

‘21 September 20xx'

Lander Aksaka Corner, dia laki-laki pertama selain dari keluarga Vand yang berhasil buat gue tertarik. Waktu itu daddy melakukan kerja sama dengan Aksa. Daddy ngajak Aksa untuk datang ke mansion, di situlah pertama kali gue ketemu. Nggak cukup kalau dideskripsikan secara singkat, karena dia terlalu sempurna. Namun jelasnya, Aksa laki-laki tatapan tajam, wajah datar dan mempunyai sifat dingin. Meskipun begitu dinginnya bukan dingin nggak jelas. Dia masih berminat menjawab pertanyaan orang-orang yang menurutnya penting dengan singkat, tapi tepat.

Sejak pertemuan itu gue ngerasa aneh, gue tiba-tiba jadi semangat. Gue nanya banyak hal sama daddy tentang Aksa, sampai akhirnya yakin kalau gue jatuh cinta sama dia. Satu bulan lebih gue dan Aksa saling kenal, dia beberapa kali datang karena ajakan daddy yang tahu kalau gue tertarik sama Aksa.

Waktu terus berjalan, tiba saat di mana Aksa nembak gue. HAHAHA, gue deg-degan banget waktu itu, ngerasa seperti mimpi. Gue pun menerima, dan ya kami resmi jadi sepasang kekasih.

Seola menarik napas dalam-dalam lalu dihembuskan. Dia membalik halaman berikutnya masih tentang Lander, dan kembali membaca.

Namun, satu tahun berjalan sifat Aksa masih tetap seperti awal kenal. Gue mulai ragu, apalagi dia nggak akan mau ngabarin kalau nggak dihubungi duluan. Sedangkan, sepasang kekasih diperlukan komunikasi yang jelas.

Senin siang, Aksa datang ke perusahaan daddy untuk melakukan meeting. Bertepatan sama gue yang juga ke sana karena merasa bosen di mansion. Gue lihat dan dengar dua laki-laki penting di hidup gue sedang ngobrol. Satu fakta sangat mengejutkan berhasil didapat. HAHAHA tau apa? Aksa nggak cinta sama gue. Daddy menceritakan kehidupan pahit gue ke Aksa, meminta untuk menjalin hubungan demi buat gue senang. Tentu, mendengar cerita tentang gadis bodoh dengan kehidupan menyedihkan, Aksa merasa kasian hingga akhirnya menerima permintaan itu.

Sekarang gue paham kenapa sifat Aksa ke gue nggak ada perubahan sama sekali. Selama ini dia mengiyakan semua ajakan juga terpaksa. Gue sakit hati, kecewa tapi sialnya gue cinta banget sama dia. Satu yang paling gue suka, dia tahu cara menghibur di saat gangguan mental gue muncul.

Ya, Aksa seperti pembuat luka, tapi juga penyembuh luka.

Setelah selesai membaca, Seola kembali menghirup udara sebanyak mungkin. Satu fakta sudah didapatkan. Benar bukan dugaannya, kalau Lander memang nggak cinta sama Seola asli. Semua hanya karena terpaksa. Lander rela menghabiskan banyak uang membeli sesuatu untuk Seola agar gadis tersebut senang. Itulah permintaan dari kepala keluarga Vand—Rude.

“Lander, gue masih penasaran sama dia. Berarti dia tau kalau Seola juga tau alasan mereka pacaran karena terpaksa. Tapi kenapa sampai sekarang dia masih repot-repot beli hadiah? Mana waktu itu sampai triliun,” gumamnya pelan.

“Bodo amat deh, set—”

Ting!

Seola menggantung ucapannya, menoleh pada ponsel yang berada di atas nakas. Dia mengubah posisi, mengambil benda berbentuk pipih tersebut. Matanya membelalak kaget melihat notifikasi Instagram Zein mengikutinya balik.

“Demi apa sih? Abang gue ngefollback nih? KOK BISA?” ucap Seola di akhir kalimat berteriak sedikit kuat.

“Apa dia tau ini gue, adiknya yang paling cantik tiada tara,” lanjutnya.

Memang tadi saat di jalan pulang dia
kembali menstalking Instagram sang abang, kemudian iseng memfollow, karena dipikir Zein juga nggak mungkin follback. Pria itu terlalu sulit untuk didekati. Namun, kenyataan berkata lain. Entah apa alasannya, mungkin saja karena tidak sengaja tertekan?

“Gue DM ah mau caper,” ucap Seola tertawa.

seolagracepa_

Hi
Thank you udah difollback

Seola lagi-lagi tertawa, merasa senang karena peluang untuk kembali pada keluarga Cavier sudah dimulai 20%. Sisanya bisa berusaha dengan cara lain. Apalagi sampai saat ini belum tau keadaan tubuh aslinya. Apakah sudah mati atau berada dalam proses penyembuhan? Sangat diyakini tubuhnya mengalami banyak kerusakan.

🦋

Redoubtable [ON GOING]Where stories live. Discover now