Interstellar Super Doctor

Bab 5

Xiào Mu sibuk sepanjang pagi dan akhirnya menyelesaikan pekerjaannya. Rumah sakit memperlakukan staf dengan baik dan menyediakan makan siang kemasan. Makan siang dimakan di ruang tunggu, dan makan bersamanya adalah dua pria lain yang tampak berusia sekitar 20 tahun. Keduanya sekitar 185 dan lebih tinggi darinya; satu dengan rambut pirang dan yang lainnya dengan rambut hitam. Makan siang masih terdiri dari dua hidangan daging dan dua hidangan vegetarian. Setelah digigit, rasa manis dan asam memenuhi lidah Xiào Mu, dan dia hampir menangis kegirangan. Untungnya, dia tidak kehilangan indra perasa!

Pria berambut pirang itu makan siang sambil menonton film di terminal pribadinya, dan mengobrol dengan pria berambut hitam itu, "Makanan kerja masih lebih enak. Makanan penunjang kehidupan yang biasanya aku berikan tidak memiliki rasa sama sekali."

"Setidaknya itu bisa mengisi perutmu. Rumah sakit ini sudah baik hati. Bahkan jika itu semua bahan berbasis nutrisi, mereka tetap sengaja membuatnya terlihat seperti kelezatan untuk menambah nafsu makan."

"Itu semua karena para sentinel itu, jadi makanannya terasa hambar." Si pirang berdecak.

Pria berambut hitam menoleh untuk menonton film dengan pria lain, "Wow, filamen spiritual yang sangat padat, guide ini terlihat sangat menakjubkan."

"Tentu saja, ini adalah guide Level A!" Si pirang itu sombong.

Hati Xiào Mu bergerak, dan dia perlahan-lahan mendekat untuk melihat panduan aktor. Si pirang menatapnya, "Kamu bahkan lebih cantik dari aktor ini."

Mulut Xiào Mu berkedut. Jika itu hanya wajah yang dia sesuaikan dalam game, dia akan sangat senang mendengar pujian itu, tapi saat ini dia menggunakan wajah1 ini. Dia laki-laki, apa sih yang dimaksud pria pirang dengan cantik? Dia mengambil seteguk makanan dan melihat ke layar, hanya untuk melihat dua pria duduk berhadapan di layar; yang satu tinggi dan yang satunya mungil. Filamen transparan yang tak terhitung jumlahnya muncul dari kepala pria mungil itu dan memasuki kepala pria jangkung itu. Bola benang spiritual yang kacau di kepala pria jangkung itu perlahan-lahan menjadi longgar, dan kemudian dia membuka matanya dan memeluk pria mungil itu.

"Jika ada guide yang bagus, rumah sakit tidak akan memiliki begitu banyak pasien sentinel." Si pirang mendengus.

"Tidak ada gunanya bahkan jika guide seperti itu ada. Setelah sentinel dipasangkan dengan guide, mereka akan menjadi satu-satunya. Ada jauh lebih sedikit guude daripada sentinel. Anjing lajang masih harus datang ke rumah sakit." Rambut hitamnya ber-hehe.

Plot di layar berangsur-angsur berkembang menjadi 'perasaan' 'dewasa', dan suara-suara yang bisa membuat seseorang tersipu dan memiliki detak jantung yang cepat terus keluar. Xiào Mu melirik rekan-rekannya yang antusias dan bergerak ke samping dengan wajah memerah.

"Wow, Xiào Mu, kamu tersipu!" Si pirang tertawa.

Rambut hitam itu menatapnya, "Mungkinkah kamu masih pe-rawa-n? Kamu ingin mengobrol denganku malam ini? "

"Uhuk..." Xiào Mu tersedak makanan dan terus batuk. Butuh waktu lama untuk tenang, dan wajahnya menjadi lebih merah, "Tidak, tidak perlu."

Si rambut pirang dan hitam tertawa lagi melihat ekspresi malunya.

Xiào Mu terus makan tanpa berkata-kata, memikirkan adegan film yang baru saja dia tonton di benaknya. Benang yang terbentang sebelumnya di benaknya sama dengan yang ada pada guide. Menurut rambut hitam, tampaknya disebut 'filamen spiritual'. Sepertinya tidak ada masalah dengan tubuhnya! Namun, semua tanda menunjukkan bahwa dia adalah seorang guide, jadi mengapa Xi Mu tidak menyadarinya? Apakah karena dia tidak memiliki filamen spiritual sebelumnya? Bagaimanapun, adalah hal yang baik untuk tidak mengetahuinya karena Xi Mu mengatakan bahwa semua guide ada di Menara Emas. Sulit bagi orang biasa untuk melihatnya, yang berarti mereka jarang keluar, dan dia tidak ingin disimpan di satu tempat.

Menghitung bahwa dia memperlakukan banyak orang di pagi hari, dia membuka panel permainan dan melihat bilah keterampilan 'Pin Hold' dengan penuh harap. Kemajuannya adalah 0. Mengapa masih 0? Dia jelas pergi ke lantai pertama untuk merawat pasien dengan gangguan spiritual. Mungkinkah sistem ini telah rusak? Dia mematikan sistem dengan tertekan, meletakkan kotak makan siang di area daur ulang, mengucapkan selamat tinggal pada rambut pirang dan hitam, dan kembali ke kamar untuk beristirahat.

Setelah bangun dari tidur siang, ada makhluk tambahan di ruangan itu. Dia melihat binatang yang dikenalnya di sampingnya, dan dia tercengang. Bukankah ini tupai peliharaan sekte Wanhua? Saudara Huanya memiliki satu. Karena tupai itu gemuk dan ekornya berbulu, ia menamakannya Fatty. Saat dia bangun, Fatty, yang tidak bergerak sebelumnya, berdiri dengan cepat; seperti mainan roly-poly yang tiba-tiba melambung. Ekornya menghadap ke arahnya, dan ekornya yang besar dan berbulu menyapu seluruh wajahnya. Saat berikutnya, ia berbalik dengan fleksibel, memegang cakarnya di depan Xiào Mu, dan menatapnya dengan mata bulat. Xiào Mu menemukan bahwa tupai peliharaannya jauh lebih besar daripada tupai rata-rata, hampir setengah tinggi badannya. Itu sangat lucu sehingga Xiào Mu tidak bisa menahan diri, dan menggosok kepalanya. Anehnya, dia berhasil segera memahami pikiran Fatty.

Melihat cakarnya di depannya, Xiào Mu berkata dengan sedih, "Aku tidak punya kacang, aku juga ingin memakannya."

Fatty menerkam ke dalam pelukannya, ekornya terus menyapu kakinya, bertingkah seperti bayi.

Xiào Mu tidak bisa bertahan melawan kelucuan dan berkata, "Aku bekerja keras untuk menghasilkan uang, dan aku akan membelinya untukmu ketika aku punya uang."

Ekor Fatty menyapu lebih cepat dan tampak sangat bahagia.

Sangat mudah dibujuk, pikir Xiào Mu. Dia memegang Fatty dan menemukan bahwa filamen spiritualnya telah meningkat lagi, dan meregang dengan nyaman di sekitar kepalanya. Xiào Mu mengambil semuanya kembali, dan ketika semua filamen spiritual menghilang, Fatty juga menghilang. Dia membeku sejenak, dan kemudian segera menyadari bahwa dia mungkin benar-benar seorang guide, dan Fatty harus menjadi binatang rohnya. Xiào Mu sedikit gugup. Jika seseorang mengetahuinya, apakah dia akan ditangkap di Menara Emas? Setelah memikirkannya, dia memakai sepatunya dan keluar, memutuskan untuk mencari perpustakaan atau sesuatu untuk dipelajari tentang dunia, sehingga dia bisa membuat rencana yang tepat.

***