"Pelarian."

"Ngaca!"

Keduanya masih sibuk dengan dunia masing-masing. Hingga langkah kaki yang terdengar sangat semangat mendekati mereka berdua.

"Enak ya ngeliat para suami akur begini." Ucap Cipta merangkul bahu Agam.

"Nanti mami bikinin brownis buat para suami." Cipta memonyongkan bibirnya kearah pipi Agam, tapi dengan secepat itu pula telapak tangan Agam menghantam tepat pada bibir Cipta.

"KDRT anjing!"

"Dasar suami nggak ada akhlak! Awas aja kalau dirumah nanti minta brownies."

"Btw yang bikin bunda lo!" Sarkas Alex.

"Mas suami kedua kok ngomong gitu? Mas cemburu? Atau mas mau melakukan KDRT juga?" Ucap Cipta menggebu-gebu.

"Otaknya ketinggalan dimana?" Tanya Agam masih fokus dengan asap yang dihembusnya.

"Mas, kamu toge mas!" Cipta mengeluarkan ponsel nya mengatur volume hingga sebuah lantunan musik terdengar,

Kumenangis membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku...

"Kau duakan cinta ini..." Cipta ikut menyanyi dengan satu tangan memegangi dadanya.

"Cari RSJ terdekat!" Perkataan Alex tak digubris oleh Cipta, pemuda itu masih setia menyanyikan setiap bait dari lagu berjudul Hati yang kau sakiti itu.

Sedikit melempar tatap, Agam dan Alex mendekati Cipta yang sudah duduk dilantai rooftop yang masih bernyanyi.

"Kalau kita suami lo, itu artinya kita bisa berbuat apapun ke istri kita kan?" Ucap Agam bersmirk.

"Lebih tepatnya pada suami?" Timpal Alex.

"Ku menangis mele-, eh apa-apaan ini?" Cipta perlahan mundur dengan cara mengengsot dilantai rooftop, tak peduli jika celana nya sudah kotor akibat debu disana.

"Aku lanang lho mas!" Teriak cipta ketika Agam dan Alex masih setia meju mendekatinya.

"Jangan mendekat, saya sudah minum sudah mandi!" Teriak Cipta lagi.

Cipta menutup dadanya dengan kedua tangannya "Bunda maafin Cipta karena udah nakal." Melihat kelakuan Cipta membuat dua pemuda yang mendekati dirinya menjitak kepala Cipta kuat.

"Nggak waras!"

"Gila!"

"Stress."

Kumenangis membayangkan, betap-

"Gue matiin!" Heboh Cipta ketika keduanya menatap horor pada ponsel berlogo apel digigit itu.

Cipta buru-buru mematikan lagu tersebut diponsel miliknya. Bisa gawat kalau keduanya berbuat sesuatu pada Cipta, bukan hanya tulangnya yang akan retak, jiwa nya juga pasti tak mau bersatu lagi dengan raganya.

Puas dengan apa yang mereka perbuat pada Cipta, kedua laki-laki itu kembali duduk dengan santainya.

"Gue bakal ke Jogja selama tiga hari," Ucap Agam.

"Ngapain?" Tanya Cipta tanpa mengalihkan perhatiannya pada ponsel.

"Papa ngajak ketemu rekan bisnisnya."

"Gila gila! Belum lulus SMA aja udah diajakin ketemu rekan bisnis,"

"Emangnya elu, beban keluarga!" Sinis Alex dengan tangan yang bergerak lincah diatas ponselnya.

"Sialan!" Maki Cipta. Namun, Alex justru tampak tak peduli "Ajak-ajak dong kalau mau keluar kota, hitung-hitung refreshing sama-sama, buat menghilangkan virus virus dikepala biar kalau belajar jadi makin nangkap." Lanjutnya.

F I G U R A N  (END)Where stories live. Discover now