24

85 12 1
                                    

"Woiy ridwan jelek bangun" Teriak rara menahan rasa sakitnya dan melempar masker kaca mata serta topinya ke arah ridwan yang masih belum sadar

"Raaa.... Rara jangan pergi dek.. Jangan tinggalin kakak... Raaa... Rara" Ucap ridwan dengan mata terpejam

"Ridwan ngigo! " Ucap prilly langsung membantu rara turun mendekat ke ridwan

"Ra kamu kenapa? " Tanya irwan panik karena baru sadar dengan kondisi rara

"Tertembak" Ucap rara santai

"Raa" Panggil irwan sekali lagi

"Sini biar mama yang jelasin ke irwan.. " Ucap mila menarik tangan irwan untuk menceritakan semua hal itu

"Raa.... Kamu mau pergi kemana dek " Ucap ridwan

"Hey hey abng jelek hey.. Rara disini" Ucap rara

"Raa... Kamu bilang sama abang siapa yang nyakitin kamu tapi kamu pulang ya... Adek... Rara" Ucap ridwan dengan mata tertutup dan air mata mengalir di pipi nya

"Bang hey... Abang jelek... Gak ada yang nyakitin rara... Rara disini rara udah pulang" Ucap rara

"Abang rara disini rara gak kemana mana" Ucap rara memeluk ridwan

Prilly nampak memegang kening ridwan dengan sangat lembut

"Wan bangunlah... Gak kangen bunda? " Tanya prilly

"Raa rara kamu mau kemana dek.... Ayah nunggu kamu.. Ayo ikut abang" Teriak ridwan

"Bang rara disini" Ucap rara dengan suara yang sudah serak menahan sakit diperutnya dan lehernya

"Ya Allah ra... Leher kamu berdarah lagi" Ucap putri

"Ambil kotak peralatan RS mama" Teriak mila

Rara nampak masih memaksakan rasa sakitnya dan selalu memeluk ridwan erat

"Bang rara disini" Ucap rara dengan suara yang tak terdengar lagi

Mila menarik rara untuk diobati.

"Ridwan..... Ridwan sadar.. Itu bukan rara" Ucap prilly menepuk pipi ridwan

"Ridwan... Ridwan anak bunda bangun" Teriak prilly

Ridwan tak kunjung bangun prilly yang khawatir mulai geram.

"Kurang ajar" Teriak prilly membuat semua orang menoleh

"Kenapa tan? " Tanya putri

"Siapa pun lo.. Mau lo dukun atau apa aku gak akan biarkan anak ku celaka" Ucap prilly mengeraskan genggaman tangannya memberikan sensasi sakit pada tangan ridwan

"Nita" Teriak prilly

"Ada apa buk? " Tanya nita

"Ajak pasukan tangkap dukun yang beroperasi di Jl. Merak no 13. Rumah yang tak berwarna dikelilingi oleh tumbuhan yang terlihat seperti tumbuhan herbal tapi bukan herbal. Ringkus dia kalo perlu bunuh" Teriak prilly geram

"Putri ikut" Ucap putri cepat langsung mengambil 2 anak panah rara dan 2 pistolnya.

"Ridwan bangun.... Ridwan sadar ridwan" Teriak prilly makin menggema terlihat seseorang dibalik jeruji tersenyum miring mendengar teriakan prilly

"Bang ridwan bangun" Ucap rara susah payah

"Ra.. " Ucap mila yang tak sanggup melihat raa langsung membius total rara

"Mah.. Apa yang mama lakuin" Ucap irwan

"Mama membius rara agar dia gak banyak gerak" Ucap mila melanjutkan aktivitas menjahit leher rara

GADIS BALI (END)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu