Chapter 20: Memori ; Jeon Jungkook (2/2)

509 75 29
                                    

Sorry For Typo

.
.
Selamat membaca.
.
.

Poseidon tertawa remeh pada Jungkook di bawah sana setelah berhasil menghindar serangan tiba-tiba tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Poseidon tertawa remeh pada Jungkook di bawah sana setelah berhasil menghindar serangan tiba-tiba tadi. Jungkook terlihat sangat tenang, pemuda itu menghilangkan kembali panahnya, lalu berjongkok memasukkan kedua tangan ke dalam air.

Jungkook memejamkan mata berkonsentrasi, cahaya  biru terlihat mengalir mengikuti urat-urat tangan —bersatu dengan air kolam. Poseidon masih bingung, ia belum pernah melihat teknik ini sebelumnya.
Jungkook kembali membuka mata — kedua tangan perlahan-lahan terangkat ke udara seiring tubuh kembali berdiri. Air dalam kolam yang kini telah bercahaya biru menyilaukan bergetar hebat.

“Aku di ajarkan tidak terlalu bergantung padamu Poseidon.” 

Dua manik hitam kembar Jungkook menatap tajam pemuda berwajah serupa dengannya yang melayang di udara. Melihat tatapan itu  ada getaran ketakutan pada Poseidon. 

“Kau ditakdirkan tunduk padaku.”

Getaran ketakutan semakin terukir di wajah Poseidon mendengar suara penuh intimidasi dari Tuannya. Aura Jungkook kini bertambah kuat, tidak memperlihatkan sisi lemah sebagai manusia biasa.

Ha-hahaha” Poseidon memaksa sebuah tawa, ia tidak ingin Jungkook melihat kegentarannya. “Apa yang bisa kau lakukan wahai manusia lemah?! Tanpa aku kau bukan apa-apa!”  Poseidon berusaha memancing emosi Jungkook yang akan berakhir mengacaukan konsentrasi.

Sangat tenang, tak terpancing sedikit pun.

“Poseidon terima kasih menemani aku berlatih.”

Poseidon menyeringit bingung mendengar ucapan Jungkook barusan, sampai akhirnya ia benar-benar tidak bisa bergerak dari tempat ia melayang kini.

“Tunduklah pada sang penaklukmu, Poseidon!” kedua tangan Jungkook terarah lurus pada Poseidon di atas sana.

Ribuan belati dari cahaya keluar dari dalam air menghunjam ke arah Poseidon. Jiwa kekuatan itu tidak berniat mengelak sedikit pun, percuma, Poseidon sadar ia tidak akan pernah menang melawan teknik The Light of Shadow sampai kapan pun.

Sebuah senyuman tulus terukir di wajah Poseidon  untuk Jungkook “Terima kasih telah memilih hamba sebagai jiwa kekuatanmu di kehidupan ini.  Hamba bersyukur semesta menakdirkanmu untuk menjadi tuan hamba. Terima kasih telah menerima hamba dengan tulus tuan Jungkook”

Tubuh Poseidon menghilang setelah mengucapkan kata-kata itu, ribuan belati berhasil menghunjam tubuh Poseidon, dengan kekalahan jiwa kekuatan itu di tarik kembali ke dalam tubuh Jungkook.

The Tower Magic Of Shadow (Sequel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang