Chapter 11

496 96 36
                                    

Triple Up...
.
Sorry for Typo
.
Selamat mambaca.
 💜💜💜

Sudah empat hari berlalu sejak badai menerpa Menara Bayangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah empat hari berlalu sejak badai menerpa Menara Bayangan. Disangka badai telah berlalu, ternyata badai baru tengah datang menyapa Menara Bayangan. Badai itu datang silih berganti, dari badai kecil sampai badai besar. Seakan semesta tidak ingin kebahagiaan menyapa Menara Bayangan walau hanya sekejap.

Kini petisi untuk penutupan Menara Bayangan tengah gembar-gembor di kumandangkan seantero Korea. Dan petisi pengusiran seluruh manusia yang memiliki ‘keistimewaan’ dari negara ini.

Penyebabnya?

Apalagi kalau bukan badai yang menyapa tiga hari lalu, murid-murid bukan pengendali Elements atau bukan keturunan Klan; sayangnya mereka anak-anak orang kaya berpengaruh di Korea.

Mereka masuk sekolah Menara Bayangan hanya untuk sebuah gengsi dan gaya hidup, bayangkan kau bisa masuk ke sekolah pengendali Elements saat kau tidak bisa mengendalikan Elements, bukankah itu menakjubkan. Di mana lagi kau bisa menemukan sekolah itu kalau bukan di sini.

Pihak Menara Bayangan bukan tidak tahu tujuan mereka masuk, di sisi lain Menara Bayangan juga membutuh anak-anak itu. Mereka bersekolah di sini akan dikenakan biaya full. Di menara Bayangan ada tiga sistem pembayaran.

Pertama, di gratiskan untuk anak Keturunan Klan yang hidup sebatang kara dan tidak mampu membayar.

Kedua, separuh biaya sekolah untuk Keturunan Klan yang  memiliki orang tua dan mampu untuk membayarnya.

Ketiga, biaya full untuk anak-anak orang kaya masuk untuk gaya hidup, bisa dikatakan biaya sekolah di sini terbilang mahal– inilah yang di ambil sekolah untuk biaya murid-murid yang benar-benar bergantung pada Menara Bayangan.

Di tambah pajak yang di dapat Menara Bayangan dari perusahaan yang membangun kebun dan sebagainya di Shadow Village

Jangan berpikir Menara Bayangan hanya memikirkan cara mengajarkan mengendalikan Elements pada murid keturunan Klan. Banyak masalah yang harus di pikirkan pihak Menara Bayangan, seperti sekarang Kesenjangan itu terjadi lagi.

Penyisihan terhadap keturunan Klan kini tumbuh lagi.

Oke, kembali pada anak orang kaya dan manja itu. Mereka meminta pada orang tua mereka untuk keluar dari sekolah ini dan menceritakan ke jadian yang hampir membuat mereka mati membeku; cerita itu sudah di lebih-lebihkan. Tentu saja orang tua mereka tidak terima dan berpikir pihak sekolah tidak becus menjaga keselamatan murid-murid.

Mungkin sedikit kasar jika mengatakan ini. Seharusnya otak pintar mereka juga memikirkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi di Menara Bayangan –bukankah penghuni Menara Bayangan selalu bermain dengan apa yang mereka anggap bahaya. Di sini mereka bermain dengan Api. Air. Tanah. Udara. Halilintar. Cahaya. Ice. Pengendali pikiran. Racun. Cara menggunakan senjata tajam. Dan masih bayak lagi yang berbahaya. Seharusnya mereka memikirkan itu sebelum memasukkan anak-anak mereka ke sini.  Tapi apa? Untuk gaya hidup dan memenuhi permintaan anak mereka, semua kemungkinan itu di abaikan.

The Tower Magic Of Shadow (Sequel) Where stories live. Discover now