Pria Asing

843 101 1
                                    

Mingyu membawa Wonwoo ke kamar yang ditempati Wonwoo sebelumya, membaringkannya di atas ranjang perlahan.

Mingyu menatap sendu wajah pucat Wonwoo dia yakin pasti Wonwoo tidak diberi makan sedari pagi, entah apa yang ada dipikiran Soonyoung hingga memperlakukan Wonwoo seperti itu. Mingyu beranjak dari sisi ranjang untuk keluar mengambil makanan.

Grep'

Belum sempat melangkah Mingyu merasakan pergelangan tangannya tertahan.

"J-jangan pergi" lirih Wonwoo dengan suara yang sangat lemah.

DEG'

Mingyu sadar seharusnya dia tidak merasa senang dalam kondisi seperti ini. Tapi entah kenapa ada sesuatu yang mendesak di hatinya, dia bahagia karena ini adalah pertama kalinya seseorang memintanya untuk tidak pergi. Mingyu belum pernah merasakan hal ini sebelumnya.

Maka digenggamlah tangan rapuh Wonwoo. "Aku tidak pergi kok, hanya keluar sebentar aku janji akan segera kembali." Setelah mengatakan hal tersebut Mingyu segera keluar kamar meninggalkan Wonwoo sendiri dalam kesunyian.

Tak berselang lama kemudian Mingyu kembali dengan nampan ditangannya, dia membantu Wonwoo mendudukkan diri dengan bersandar di kepala ranjang.

Mingyu yang melihat tangan Wonwoo gemetar saat memegang sendok berinsiatif membantu dengan mengambil alih sendok di genggaman Wonwoo.

"Biar aku bantu." Wonwoo yang sudah tidak memiliki tenaga hanya pasrah menerima suapan dari Mingyu.

Di tengah kunyahannya atensi Wonwoo teralih kearah pakaian Mingyu yang sedikit tersingkap karena talinya tidak terikat dengan benar sehingga membuat sedikit bahunya terlihat. Yang menjadi fokus Wonwoo adalah lebam di bahu tersebut.

"Mingyu ya, apa yang terjadi dengan bahumu?"

"Ahh ini bukan apa apa." Mingyu terkejut refleks meletakan piring ke atas nakas dan berniat membenahi bajunya.

Grep'

Wonwoo menahan tangan Mingyu saat akan menaikan pakaiannya, dia mendekatkan tubuhnya kearah Mingyu kemudian tangannya bergerak menyentuh bahu Mingyu mengusapnya perlahan.

Sret'

Kemudian menarik sisi kanan pakaian Mingyu hingga membuat bahu kanannya terekspos sempurna.
Wonwoo membulatkan matanya terkejut saat melihat banyak lebam disana.

"Darimana kau mendapatkan semua luka ini Mingyu ya?"

Wonwoo memperhatikan luka luka dibahu Mingyu sesekali mengusapnya. Tanpa Mingyu menjawab pun Wonwoo sudah tahu luka ini berasal darimana, Wonwoo semakin yakin bahwa cerita Seungkwan tentang keluarga tuan tanah benar adanya.

"Oh, ini kemaren aku tidak sengaja terjatuh, y-ya terjatuh aku tersandung kemudian jatuh tersungkur hehe."

Mingyu menjelaskan dengan terbata sembari membenahi pakaiannya agar Wonwoo tidak semakin melihat bagian tubuhnya yang lain.

Wonwoo tersenyum tipis takjub pada sikap Mingyu yang selalu menutupi perbuatan buruk keluarganya, seketika Wonwoo dihampiri rasa khawatir bagaimana jika dia benar benar harus berakhir menikah dengan Chan, dan harus mengalami hal serupa dengan Mingyu. Perasaan khawatirnya menjelma menjadi sebuah ketakutan mengingat bagaimana Soonyoung memperlakukannya, tidak menutup kemungkinan jika di masa depan anggota keluarga yang lain akan bertindak kejam terhadapnya. Kalaupun hal itu tidak terjadi padanya, Wonwoo tidak bisa membayangkan hari harinya harus melihat Mingyu tersiksa hal tersebut membuat hatinya terasa sesak dan tanpa sadar mengeluarkan air mata.

"K-kenapa kau menangis? Apa ada yang sakit?" Mingyu dilanda panik kala pemuda di depannya mulai mengeluarkan isakan.

Bukannya menjawab tangisan Wonwoo semakin pecah sedetik berikutnya, membuat Mingyu semakin panik dibuatnya dan refleks memeluk tubuh pemuda di depannya sembari mengusap punggung yang bergetar berharap hal tersebut bisa memberikan ketenangan.

Teleportation [MEANIE]Where stories live. Discover now