Bertemu

2.6K 218 25
                                    

Ini sudah dua hari sejak kejadian dimana Wonwoo pingsan akibat menerima fakta mengejutkan bahwa dirinya terlempar ke masa lalu. Ya setelah sadar kembali Wonwoo tetap berada ditempat yang sama alas tidur keras yang membuat badannya serasa habis dipukuli, bukan ranjang dengan kasur empuk dan kamar megah yang berada di apartemennya. Wonwoo harus menerima kenyataan bahwa ini bukan mimpi.

Kalau ditanya apakah Wonwoo tidak takut? Tentu saja Wonwoo takut, tapi dia bukan orang yang gegabah yang akan langsung panik dan berteriak kesetanan ketika dihadapkan dengan hal yang sangat aneh dan rumit ini. Dia tipikal berpikir sebelum bertindak, jadi walau perasaanya campur aduk antara percaya atau tidak percaya akan hal yang dia alami Wonwoo tetap mencoba tenang untuk menemukan jalan keluar.

Selama dua hari Wonwoo juga tinggal dirumah Seungkwan pemuda yang menyelamatkannya sedari awal, sebenarnya Wonwoo sedikit tidak enak karna dia menumpang dirumah Seungkwan, makan makanan Seungkwan, memakai pakaian Seungkwan semuanya serba terlibat dengan Seungkwan, dia masih bingung harus bagaimana ini sangat mengejutkan bagaimana dia bisa bertahan hidup di tempat asing yang sama sekali dia tidak ketahui. Tapi Wonwoo sadar dia tidak bisa terus bergantung pada Seungkwan, bagaimana jika Seungkwan merasa direpotkan dengan kehadirannya tapi merasa kasihan sehingga dia diam saja, Wonwoo tidak mau yah dicap sebagai magadir. Jadi sebisa mungkin Wonwoo membantu Seungkwan dengan beres beres rumah, karena rumah Seungkwan tidak sampai setengah dari kamarnya yang berada di Seoul jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk mengeksekusi semuanya. Setelah selesai Wonwoo menunggu Seungkwan yang akan pulang saat matahari terbenam dengan melakukan kegiatan bermanfaat lainnya yaitu menyapu debu yang ada ditanah depan rumah Seungkwan. Sebenarnya Wonwoo berniat membantu Seungkwan bekerja, tapi selalu dilarang dengan alasan Wonwoo adalah tamu.

"hahhhh" Wonwoo menghela nafas panjang sudah hampir tiga jam Wonwoo menyapu debu yang ada di tanah tapi tak kujung selesai juga. Akhirnya dia memutuskan untuk duduk di bawah pohon sambil menyenderkan kepalanya.

"Bagaimana ini? Aku tidak mungkin tinggal disini selamanya, Mommy dan Papa pasti panik mencariku."

"haahh, si cerewet Jun sedang apa yah? Aku jadi merindukannya"

Sebenarnya Wonwoo sedikit kesulitan menjalani kehidupan di sini, terbiasa hidup nyaman dengan segala sesuatu yang sudah disiapkan. Dan sekarang dia harus merasakan pegal di seluruh tubuhnya ketika terbangun dari tidur,  merelakan telapak tangan halus dan mulusnya memegang sapu. Ingin rasanya Wonwoo menangis meraung raung tapi dia cukup tahu diri untuk bersyukur masih bisa hidup, Wonwoo tidak ingin membuat Seungkwan bertambah repot jika dia sampai bersikap kekanakan.

'PUKK'

"Akhhh"

Ditengah ratapan Wonwoo tiba tiba saja sesuatu menghantam kepalanya, Refleks Wonwoo memutar kepalanya menghadap belakang.

"Yakkk siapa yang melemparku, kemari kau!"

Wonwoo menyipitkan matanya kala melihat sesuatu di atas pohon 'Apa itu monyet? Tapi terlalu besar untuk ukuran monyet tidak mungkin itu gorila kan?' batinnya bergumam.

BUGH'

"Awwww, ADUHH"

Sesuatu yang Wonwoo kira monyet terjatuh dari atas pohon yang ternyata adalah manusia bongsor bukan monyet apalagi gorila.

Wonwoo berjalan mendekati orang tersebut dan menjulurkan tangannya.

"Kau tidak papa?"

"Hehe, tidak pa~"

"Hehe, tidak pa~"

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Teleportation [MEANIE]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant