Hari Pernikahan

1.1K 103 7
                                    

Wonwoo menatap kosong pantulan dirinya di cermin dimana dia mengenakan pakaian serba merah dan di rias sedemikian rupa. Hari ini dia benar benar akan menikah dengan Chan. Pada hari sebelumnya seluruh keluarga Tuan tanah berkumpul untuk membahas pernikahannya dengan Chan. Wonwoo sudah menolak saat mereka berdiskusi namun suaranya hanya dianggap angin lalu, Chan dan Ibunya berdalih kalau Seungkwan sudah memberikan Wonwoo kepada mereka untuk melunasi hutang maka dari itu tidak ada alasan bagi Tuan tanah untuk menolak keinginan Putranya yang ingin menikahi Wonwoo.

Bagi orang yang hidup di zaman tersebut hal seperti ini sangat lah lazim terjadi, bagi keluarga miskin yang hidupnya terlilit hutang dan tidak mampu membayarnya dengan uang atau barang mereka bisa menyerahkan salah satu anggota keluarganya untuk dijadikan budak atau apapun itu sesuai keinginan tuan yang meminjamkan hutang.

Bagi orang yang bernasib sama seperti Wonwoo mereka berpikir bahwa Wonwoo sangat lah beruntung dia ditukar untuk membayar hutang namun hidupnya sudah terjamin akan nyaman karena menjadi Istri dari Tuan Muda yang terkenal tampan. Wonwoo tidak akan mengalami penderitaan mereka yang ditukar karen hutang dan berakhir menjadi budak.

Sayang sekali mereka tidak tahu bagaimana perasaan Wonwoo yang sebenarnya. Dia bukan diserahkan untuk membayar hutang tapi dipaksa. Wonwoo masih ingat bagaimana Seungkwan mencoba melindunginya bahkan hingga akhir hayatnya.

Hutang Seungkwan yang tidak begitu besar berujung menjadi permasalahan panjang yang menyeretnya kedalam pernikahan tanpa cinta dengan Tuan Muda yang bahkan tidak Wonwoo kenal sama sekali.

Jika orang berpikir Wonwoo akan hidup nyaman dan bahagia karena menjadi Istri Tuan Muda dari keluarga serba ada mungkin karena mereka lupa eksistensi Istri pertama Tuan Muda yang disetiap ada kesempatan tidak pernah lupa memberikannya penderitaan.

Jika bisa memilih Wonwoo mungkin tidak terlalu keberatan untuk dijadikan pelunas hutang dengan pernikahan asal dengan Tuan Muda yang lainnya.

Mungkin jika Mingyu yang menjadi suaminya, Wonwoo masih bisa mempertimbangkan mengingat seberapa baik pemuda itu yang selalu mengulurkan tangan untuk menolongnya, setidaknya masih ada harapan jika dimasa depan mereka bisa menjalani pernikahan dengan kebahagian.

Namun yang Wonwoo dapatkan adalah kekecewaan, Wonwoo tertawa sumbang mengingat perkataan Mingyu tempo lalu yang mengatakan akan mengantarnya pulang dan mengikuti kemanapun langkahnya berjalan yang ternyata hanya bualan. Lihat saja bahkan kini pemuda itu tidak pernah terlihat seolah olah hilang ditelan bumi.

tok tok tok~

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Wonwoo. "Pernikahan akan dilaksanakan sebentar lagi kami datang untuk mengantarmu ke ruang utama." Wonwoo menarik nafas dalam saat mendengar suara pengawal dan pelayanan yang sepertinya ditugaskan untuk menjemput dirinya.

Dengan langkah berat Wonwoo membuka pintu dan mengikuti langkah pengawal dan pelayanan yang mengantarnya. Wonwoo benar benar merasa tidak nyaman jika berada diantar keluarga Tuan tanah terutama dengan Paman Chan yang bernama Seokmin yang selalu kedapatan mencuri pandang kearahnya.

Mungkin beberapa bulan kedepan Wonwoo akan mengalami depresi karena tertekan menjadi bagian dari keluarga Tuan tanah bukannya mendapat kebahagiaan mungkin Wonwoo akan berakhir mengenaskan.

Ditengah pikiran kalutnya Wonwoo merasakan seperti ada seseorang yang mengikutinya membuatnya refleks menoleh kebelakang namun tidak ada siapa siapa disana, Wonwoo kembali menghadap ke depan dan melanjutkan langkahnya mungkin itu hanya perasaannya saja batinnya dalam hati.

Saat sampai di depan pintu utama Wonwoo merasakan bulu kuduknya meremang dan refleks menoleh ke belakang dengan cepat.

BUGH'

Teleportation [MEANIE]Where stories live. Discover now