Kenyataan yang terpendam

928 112 0
                                    

Pagi hari di sebuah kediaman mewah sudah disibukan dengan penghuninya yang sedang bersiap untuk menghadiri perjamuan yang diadakan salah satu pejabat pemerintahan. Karena masuk ke dalam jajaran keluarga terpandang Jeonghan diharuskan datang untuk mewakili suaminya yang sedang melakukan perjalanan bisnis keluar kerajaan.

"Aku akan mengantar ibu, jaga dirimu dirumah."

"Tentu" Soonyoung tersenyum seraya mengantarkan suaminya ke depan rumah.

"Ah dan satu lagi kuharap kau bisa mendekatkan dirimu dengan Wonwoo."

"Akan ku usahakan." Ucapnya seraya tersenyum manis.

"Baiklah aku berangkat." Chan kemudian memasuki kereta kuda menyusul Jeonghan yang sudah masuk terlebih dahulu.

Sesaat setelah kereta beranjak meninggalkan kediaman mewah tersebut senyuman manis diwajahnya Soonyoung berubah menjadi sebuah seringaian sinis.

Soonyoung berbalik memasuki rumah dan membawa langkahnya ke sebuah kamar yang terletak sedikit jauh dari ruangan lainnya. Kamar yang ditempati tamu istimewa suaminya, Jeon Wonwoo.

Awalnya Chan akan menempatkan Wonwoo di kamarnya namun hal tersebut digagalkan oleh Soonyoung yang mengatakan jika Wonwoo ditempatkan di kamar Chan besar kemungkinan dia bisa dengan mudah kabur karena akses pintu keluar dekat dengan kamar Chan, kemudian dia memberikan usulan agar Wonwoo ditempatkan di kamar yang disediakan untuk para pengawal dan pembantu yang bekerja di rumah tersebut. Dan dengan mudah Chan mengiyakan usulan Soonyoung, tanpa tahu ada maksud terselubung dari usulan tersebut. Ya Soonyoung tidak akan pernah membiarkan Wonwoo nyaman tinggal dirumah tersebut.

Soonyoung membuka pintu kamar yang dikunci dari luar, dan melangkah masuk ke dalam dan menemukan Wonwoo yang masih tertidur lelap dengan guratan wajah sembab.

Senyum miring terpatri di wajah Soonyoung saat melihat gelas air diatas nakas, dia berjalan mendekat dan mengambil gelas tersebut.

byurrr'

Dan menyiramnya tepat diatas wajah Wonwoo, yang langsung membuka matanya terkejut dan sedikit terengah.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Membangunkanmu tentu saja." Ucapnya seraya tersenyum miring.

"Kau bisa membangunkan ku baik baik." Ucap Wonwoo dengan nada sedikit kesal, tentu saja siapa yang tidak kesal jika terbangun dalam keadaan terkejut.

Soonyoung emosi mendengar Wonwoo meninggikan suaranya tangannya beralih mencengkram dagu Wonwoo kuat.

"Berani sekali kau bersikap tidak sopan kepadaku."

Wonwoo tentu saja terkejut mendapat perlakuan kasar secara tiba tiba, hatinya mencelos menyadari semua orang dirumah ini bersikap kasar dan semena mena kecuali Mingyu. Matanya berkaca kaca mengingat seberapa kuat Mingyu menghadapi keluarganya.

Wonwoo mencoba melepaskan tangan Soonyoung namun bukannya terlepas cengkraman itu berakhir semakin kuat. Wonwoo bisa saja mendorong Soonyoung tapi dia masih waras untuk tidak melukai orang yang sedang hamil. Mata Wonwoo mulai berkaca kaca sungguh dia sangat membenci ketika orang berbuat kasar, diberanikan matanya menatap tepat ke netra milik Soonyoung.

"Apa yang kau inginkan?"

"Kau ingin tahu apa yang aku inginkan? Ucapnya seraya tersenyum sinis. "Kalau begitu mari kita lihat apa yang aku inginkan."

Akhh~

Belum sempat Wonwoo membalas ucapan Soonyoung rambutnya sudah ditarik kasar dan diseret keluar dari kamar tersebut kearah dapur.

Teleportation [MEANIE]Where stories live. Discover now