Pemaksaan

984 107 7
                                    

Seungkwan Pov

Pukulan mereka sudah tidak terasa, sepertinya tubuhku sudah mati rasa aku tidak bisa merasakan apapun rasanya seperti melayang. Pandangan dan pendengaranku terasa mengabur sepertinya semua tulangku sudah hancur.

BUGH'

Mereka memukul kepalaku satu satunya bagian tubuhku yang masih bisa aku rasakan. Rasanya pusing sekali, kepalaku seperti akan pecah. Samar samar aku mencium bau anyir, ada sesuatu yang menetes dari keningku oh sepertinya kepalaku memang sudah pecah tapi tidak sampai hancur. Mereka berhenti memukulku dan menggulingkanku kesamping aku bisa melihat sekitar tapi hanya samar samar penglihatanku tidak bisa fokus.

'HYUNG~hiks hiks hiks'

DEG'

Sayup sayup aku mendengar Wonwoo berteriak, kenapa dia masih ada disini bukankah tadi dia sudah pergi. Aku mencoba memejamkan mata dan membukanya kembali berusaha agar pandangku bisa fokus. Aku mencoba melihat sekitar tapi kepalaku tidak bisa bergerak, aku harus menolongnya aku sangat menyayanginya walaupun aku belum lama bersamanya dan tidak tahu siapa dia sebenarnya. Dia tidak punya siapa siapa disini aku tidak bisa meninggalkannya sendiri.

Mataku mencoba menelusuri sekitar dan disana aku menemukannya. Dadaku terasa sesak melihatnya menangis histeris dan meronta meminta dilepaskan dari cengkraman Tuan muda Chan. Aku merasa bersalah karena membuatnya terlibat dalam situasi seperti ini, aku merasa menjadi manusia paling kejam jika meninggalkannya dengan beban hutang yang bukan merupakan tanggungannya, tapi aku tidak kuat lagi nafasku seperti akan putus. Melihat Wonwoo mengingatkanku pada luka di masa lalu, dimana ibuku meninggalkanku dengan banyaknya hutang membuatku harus menghadapi kejamnya kehidupan sendirian. Aku berfikir ibuku sengaja meninggalkanku agar lepas tanggung jawab dan membuatku menanggung semuanya sendirian. Sepertinya tuhan sedang menegurku karena terus menerus membenci ibuku dengan menempatkanku di posisi yang sama dengannya kala itu.

Dan sekarang aku akan memberikan luka yang sama, setelah ini Wonwoo mungkin membenciku seperti aku membenci ibuku. Air mataku menyeruak keluar teringat ketika pertama menemukannya yang kebingungan, aku bahkan tidak tahu dia berasal dari mana tapi dia memberikan warna dihidupkku yang kelam. Dia mengeluarkanku dari lubang kesepian dan sekarang dia harus memikul beban yang kutinggalkan sendirian karena aku sudah tidak sanggup bernafas lagi, aku ingin mengejarnya tapi tubuhku tidak bisa digerakkan barang seinci saja. Pandanganku menjadi buram tapi aku masih bisa melihatnya samar, aku mencoba menggerakkan tanganku aku ingin mengucapkan sesuatu tapi kerongkonganku terasa tercekat. Aku mohon sekali saja biarkan aku mengucapkan sesuatu untuk yang terakhir, jariku akhirnya bisa bergerak aku mencoba menggapainya tapi dia begitu jauh 'mianhae~' hanya itu yang mampu terucap sebelum telingaku berdengung, aku tidak bisa mendengarkan apapun dadaku terasa sesak kemudian hanya tinggal gelap. Seungkwan Pov end

•••

"Lepaskan aku!"

"Tenanglah atau aku benar benar akan mengikatmu dengan tali."

"Turunkan aku hiks.. hiks.. aku harus menolong Seungkwan Hyung."

"Percuma saja kau kembali, Hyungmu pasti sudah mati."

Wonwoo rasanya ingin memukul orang yang sedang menyekapnya ini, bagaimana bisa mereka mempermainkan nyawa orang lain. Wonwoo hanya bisa menangis dan berharap semoga Seungkwan baik baik saja meskipun dia tidak yakin melihat bagaimana keadaan Seungkwan tadi yang penuh dengan darah dan lebam di sekujur tubuhnya.

Teleportation [MEANIE]Onde histórias criam vida. Descubra agora