Makan Malam

1.7K 173 8
                                    

Malam hari di sebuah rumah kecil yang hanya diterangi sebatang lilin, duduk dua orang yang sedang melahap makan malam dengan tenang.

"Maaf"
Salah satu dari mereka membuka suara memecah keheningan.

"Huum?" Seungkwan selaku tuan rumah bingung atas perkataan maaf pemuda di depannya yang terlontar secara tiba tiba. "Kenapa kau mengucapkan maaf Wonwoo?"

Wonwoo pemuda yang berada di depan Seungkwan dan yang menggumamkan kata maaf hanya terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu untuk diucapkan.

"Rasanya sejak tiba disini aku selalu menyusahkanmu, kau memberiku makan, membagi tempat tidur, aku tidak tahu bagaimana cara membalas kebaikanmu."

Seungkwan tersenyum dewasa mendengar penuturan Wonwoo, rasa rasanya dia gemas sekali dengan pemuda di depannya ini.
"Hei dengarkan aku, aku senang bisa membantumu kau tidak perlu merasa khawatir. Asal kau tahu saja aku senang kau berada disini aku jadi memiliki teman, biasanya aku sangat kesepian karena hidup sendiri, melakukan segalanya sendiri, mengobrol pun dengan diri sendiri mungkin jika ada yang melihatku mereka akan berpikir kalau aku gila karena berbicara sendiri."

Wonwoo tersenyum mendengar penuturan Seungkwan.
"Mungkin jika aku tidak bertemu denganmu aku tidak yakin masih bisa bertahan hidup di tempat ini, tempat ini sangat berbeda dengan tempat asalku."

Terdengar kekehan ringan dari Seungkwan, dia berpikir Wonwoo ini pemuda yang sangat sopan pasti orangtuanya adalah orang yang hebat atau mungkin berasal dari keluarga bangsawan sehingga bisa mendidik anaknya menjadi pribadi yang begitu baik.

"Sudah sudah jangan terlalu dipikirkan, yang terpenting kau merasa nyaman tinggal disini aku juga tidak keberatan sama sekali. Sekarang kau fokus saja untuk mencari jalan keluar untuk masalahmu aku yakin kau pasti bisa kembali ke asalmu."

Wonwoo tersenyum manis mendengar penuturan Seungkwan, ya dia sudah menceritakan semuanya kepada Seungkwan darimana dia berasal dan kejadian aneh yang mengakibatkan dia bisa berada disini. Awalnya Seungkwan sedikit ragu tapi mendengar Wonwoo bercerita dengan raut serius dan nada keputus asaan akhirnya dia mencoba percaya dan memberikan semangat kepada Wonwoo bahwa dia pasti bisa melewati masalah yang dihadapinya dan menemukan jalan keluarnya.

"Habiskan makan malammu kemudian bersiaplah untuk pergi tidur"

"Ung, baik eem~" Wonwoo mengangguk lucu dan sedikit bergumam karena dia masih bingung memanggil pemuda yang lebih tua di depannya dengan sebutan apa.

"Hyung panggil aku Hyung atau kalau kau mau bisa memanggilku Emmonim"

"Baiklah aku panggil Hyung saja kalau aku panggil Emmonim mungkin orang akan mengira kau janda beranak satu"

Setelah itu hanya ada tawa keras dari keduanya.

     •••

Di tempat lain tepatnya di meja makan yang berada di sebuah kediaman tradisional yang megah keadaan begitu sunyi dengan aura yang mencekam.

Ketiga orang yang berada disana mentap satu kursi yang sedang diduduki pemuda tinggi yang sedang menundukkan kepalanya dalam seraya memainkan ujung pakaiannya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Ucapan ketus datang dari seseorang dengan rambut sebahu dan wajah manis.

"A-aku hanya ingin makan bersama ibu dan ayah" Jawab pemuda tadi gugup dengan nada yang sedikit bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-aku hanya ingin makan bersama ibu dan ayah" Jawab pemuda tadi gugup dengan nada yang sedikit bergetar.

"KAU PIKIR KAU SIAPA INGIN MAKAN DENGAN KAMI?" Ucap orang dengan rambut sebahu yang dipanggil ibu tadi dengan raut wajah penuh amarah, membuat orang orang yang ada di meja makan terkejut dengan teriakannya .

"Mm-mengapa? A-aku tidak boleh makan dengan kalian sedangkan dia boleh?" Tanya pemuda tadi sambil sedikit melirik kursi di samping ibunya yang juga di duduki seorang pemuda.

"DIA YANG KAU MAKSUD ADALAH ANAK KAMI TENTU SAJA AKAN MAKAN BERSAMA KAMI!"

"Bb-bukankah aa-aku j-juga anak kalian, kenapa aku tidak boleh ikut makan bersama ibu?

"KAU PIKIR KAU SIAPA? BERANI SEKALI KAU MEMANGGILKU IBU, HEH MINGYU DENGAR KAU TIDAK USAH BERMIMPI TERLALU TINGGI BISA MAKAN DENGAN KAMI. MELIHAT WAJAHMU SAJA SUDAH MEMB~"

"Hentikan Hannie!"

"Hentikan Hannie!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DEG'

Teriakan Jeonghan seketika terhenti saat seorang yang duduk di bangku utama meja makan tersebut membuka suara. Jeonghan menoleh menatap tidak percaya dengan raut menahan amarah ke hadapan suaminya, sedangkan disisi lain Mingyu pemuda yang tadi diteriaki dengan kasar menatap penuh harap kepada ayahnya.

"Ambil makanmu Mingyu dan kembalilah ke kamar, kepalaku sakit mendengar keributan di meja makan membuat selera makanku berkurang"

Mingyu menatap kecewa sang ayah yang hanya memasang ekspresi datar. Kemudian dia mengambil piring di depannya yang hanya terisi nasi kemudian melangkah pergi meninggalkan meja makan. Melihat hal itu Jeonghan tersenyum miring penuh kemenangan.

--------
TBC
Yuhuu Sobat Wattpad aku doubel up untuk hari ini, sudah masuk prahara nih hehe. Mungkin kalian bosen baca workku atau gak dapet feelnya mohon maaf sekali ya sobat, karena ini pengalam pertama dan masih harus banyak belajar lagi hehe See you all~❤️

 Mungkin kalian bosen baca workku atau gak dapet feelnya mohon maaf sekali ya sobat, karena ini pengalam pertama dan masih harus banyak belajar lagi hehe See you all~❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Salam dari Babeh dan Mommy'

Teleportation [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang