25. Semua oke

123 80 334
                                    

Ramein dong^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ramein dong^^


~•••***•••~

"Pergi Lo!" usir Jehan pada Alana.

"Enggak!" tolak Alana.

"Mau ngapain lagi Lo disini? Belum puas hah??" teriak Yura.

Pakk!!!

Tamparan yang begitu kuat melayang begitu saja tepat di pipi kiri Alana, sontak hal itu membuat mereka menatap siapa yang melakukan hal itu.

Alana hendak mengumpat tapi ia urungkan saat melihat siapa yang berdiri didepannya saat ini.

"Kamu, kamu yang celakain Hera? Iya?" ucap Alora dengan nada tinggi.

Semua terdiam membisu ketika untuk pertama kali mendengar Alora berbicara seperti itu, guratan wajahnya juga sangat menyeramkan.

"Jawab saya!"

"Apa kamu yang lukai Hera!"

"Atas motif apa?"

Mendengar pertanyaan yang bertubi-tubi dari Alora, Alana tak mampu berkutik.

"Apa kamu bisu? Jawab saya!"

Alana menggigit bibirnya, pandangannya menunduk tak mampu menatap Alora. Alana tak tahu siapa Alora, dan hubungan Alora dengan Hera, tapi Alora sangat berpengaruh pada karir orang orang tua Alana.

"Aku ga bermaksud buat lukai Hera... Maaf," lirih Alana dengan suara yang bergetar.

"Benarkah? Saya dengar semuanya, jangan berani berbohong pada saya."

"Terima balasan kamu, karena sudah mencelakai orang seperti itu...," ujar Alora beralih pergi meninggalkan Alana.

Alana tak dapat melawan, dirinya tak mampu lagi berkutik. Apa yang akan Alora lakukan, dirinya benar-benar takut, karena Alora bukan Orang yang sembarangan melakukan suatu hal.

***

"Yakin mau pulang? Baru juga bangun, apa gapapa Hera?" tanya Arya pada Hera yang tengah menatap keindahan dari luar lewat kaca di ruangannya.

Hera duduk dikursi roda, masih dengan pakaian rumah sakit. Pikirannya kosong menatap keluar, lihat sekarang harus Arya lagi yang menemaninya dan membantunya untuk pulang.

"Mama kemana? Aku cuma lihat empat orang hari ini, Levi, Jehan, Yura dan Arya...," ucapnya pelan tapi mampu untuk didengar oleh Arya.

"Kamu tidur waktu mama kamu disini dia--" ucapan Arya terpotong karena Hera batuk.

"Batuknya bohongan, ayo pulang. Ruangannya sesak, bikin tambah sakit," ujar Hera.

1. PASSING BYWhere stories live. Discover now